Kunci Bahagia dalam Menerima Takdir, Simak Berikut Ini
TSIRWAH INDONESIA – Bahagia adalah suatu perasaan yang membuat hati terasa lega, lapang, dan penuh warna hingga mampu menerbitkan senyum di wajah.
Sedangkan takdir adalah suatu proses yang dijalani setiap manusia, dengan dipenuhi kebahagiaan dan kesedihan di dalamnya.
Dalam perjalanan hidup, banyak kejadian yang membuat diri kehilangan harapan. Bahkan sebagian orang ada yang sulit menerima takdir dari Allah Subhanahu wa Ta’ala atas kepedihan dan kesakitan yang dirasakan.
Upaya untuk meraih kebahagiaan dalam menerima takdir sangat diperlukan dalam hal ini, agar setiap hamba mampu mengimani rukun iman yang keenam.
Ada beberapa kunci kebahagiaan dalam menerima takdir yang akan membuat takjub saat memahaminya. Kunci kebahagiaan tersebut ialah sebagai berikut:
1. Mencintai Proses dalam Hidup
Mencintai proses dalam hidup memang terlihat sulit, namun ini adalah salah satu kunci kebahagiaan dalam upaya menerima takdir. Penting bagi setiap orang untuk menjalani proses hidupnya dengan ikhlas, penuh cinta dan tidak membanding-bandingkan dengan kehidupan orang lain, karena takdir setiap orang berbeda-beda.
Menerima perjalanan hidup dengan hati yang lapang dan mencintai proses yang ada, mencerminkan mengimani rukun iman yang keenam, yaitu beriman kepada Qada dan Qadar. Mampu meyakini bahwa kebahagiaan ataupun kesedihan, semua itu terjadi atas kehendak Allah SWT.
Mencintai proses dalam hidup dapat diperoleh dengan tidak mempermasalahkan jalan hidup yang sedang dijalaninya, walaupun hal tersebut dipenuhi air mata. Yakin dan terus mengingat bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala yang maha besar, Allah mampu mengubah hal yang mustahil menjadi hal yang mungkin.
Meyakini pula bahwa Allah SWT akan memberikan ujian pada setiap hamba-Nya yang dicintai-Nya sesuai kemampuan hamba tersebut. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 286:
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَاۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَاۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ
Artinya: “Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) ‘Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir’.”
BACA JUGA : Keutamaan Sholawat Fatih: Kunci Kebahagiaan dan Keberkahan
2. Bersabar Ketika Menjalani Proses
Langkah selanjutnya adalah mencoba untuk bersabar ketika melalui proses di dalamnya. Allah SWT begitu senang akan buah dari kesabaran yang dimiliki hambanya, sehingga mengabulkan doa sebagai bentuk rasa cinta-Nya kepada hamba tersebut.
Orang yang mampu bersabar akan mendapatkan pahala yang begitu besar dari Allah SWT, sebagaimana dalam Qur’an surat Az-Zumar, ayat 10 menyebutkan:
قُلْ يٰعِبَادِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوْا رَبَّكُمْۗ لِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌۗ وَاَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةٌۗ اِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu.’ Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Bumi Allah itu luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa perhitungan.”
Melansir dari tafsirweb.com, ayat di atas menjelaskan, bahwa orang-orang yang sabar akan mendapatkan balasan atas kesabarannya di akhirat dengan balasan yang tidak terbatas.
3. Melibatkan Allah di Setiap Urusan
Langkah terakhir dalam upaya bahagia menerima takdir adalah tetap berusaha dengan melibatkan Allah SWT.
Terkadang, dalam proses hidup, Allah sering dilupakan. Padahal dengan melibatkan-Nya, apapun usaha seorang hamba, baik yang berakhir baik maupun buruk adalah bagian dari takdir yang telah digariskan.
Tidak berhenti berusaha, berdo’a dan tidak berpikir untuk menyerah merupakan salah satu hal yang perlu di lakukan untuk mencapai kebahagian dalam menerima takdir.
Semoga setelah mengetahui kunci kebahagiaan dalam menerima takdir ini, dapat menjadikan inspirasi ataupun penyemangat dalam hidup bagi pemuda-pemudi di zaman sekarang agar mencintai Allah SWT dalam menerima takdir setiap perjalanan hidup. Aamiin.
Wallohu A’lam
Oleh Mashita Nur Cholifah