ARSIP DISKUSI

Belajar tanpa Guru, Maka Gurunya Adalah Setan: Ini Penjelasan Kalimat Tersebut

TSIRWAH INDONESIA – Kita sering mendengar kalimat, bahwa jika kita belajar agama tanpa guru maka gurunya adalah setan atau syaithan.

Bagaimana kita menyikapi kalimat ini, apakah ini hadits, apakah ini ucapan sahabat, atau dari mana asalnya nasehat bahwa ‘belajar tanpa guru maka gurunya setan’, berikut adalah hasil diskusi di grup whatsapp Tsirwah Indonesia.

╔═┄┄┄┉┉✽‌◆◇◇◆✽‌┉┉┄┄┄═╗
  *✒️ TANYA JAWAB TSIRWAH*
╚═┄┄┄┉┉✽‌◆◇◇◆✽‌┉┉┄┄┄═╝
🅃🅂🄸🅁🅆🄰🄷 🄸🄽🄳🄾🄽🄴🅂🄸🄰
Pesantren Digital, Malang, Jatim
https://tsirwah.com

_17 Oktober 2023_

📚 *BELAJAR TANPA GURU MAKA GURUNYA SETAN??*

*Pertanyaan*

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh izin bertanya Ustadz wal ustadzh tentang maslah 

ﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻟﻪ ﺷﻴﺦ ﻓﺸﻴﺨﻪ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ

Mohon penjabarannya Ustadz 🙏

*JAWABAN* *(1)*
Ustadz Ahmad Dahlan Sanusi

Redaksi

ﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻟﻪ ﺷﻴﺦ ﻓﺸﻴﺨﻪ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ

ini adalah kalam Syaikh Abu Yazid al-Busthami

ﻭﻣﻦ ﻛﻼﻡ ﺍﺑﻰ ﻳﺰﻳﺪ ﺍﻟﺒﺴﻄﺎﻣﻰ ﻗﺪﺱ ﺳﺮﻩ ﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻟﻪ ﺷﻴﺦ ﻓﺸﻴﺨﻪ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ
) ﺗﻔﺴﻴﺮ ﺣﻘﻲ – ) ﺝ 7 / ﺹ 393 )

Tapi belajar yang dimaksud adalah belajar Tasawuf.

سبعة الكتب المفيدة ص٥٢
فصل فيمن يصح أن يتخذ شيخا إعلم وفقني الله وإياك لمرضاته أنه يجب على مريد الطريق أن يقصد عند إرادة إنابته وتوبته واستيقاظه من نوم غفلته شيخا من أهل زمانه يكون مترقيا في مقام الرجال الكمل شرعيا حقيقيا سلوكه على الكتاب والسنةوالاقتداء بالعلماء إلى أن قال… فالشيخ العارف الواصل وسيلة المريد إلى الله وبلبه الذي يدخل منه على الله فمن لاشيخ له يرشده فمرشده الشيطان ومن هذا تعلم أنه لا يجوز التصدر لأخذ العهد على المريدين وإرشادهم إلا بعد التربية اهـ

Ingat juga, sebagai awam, hendaknya belajar dengan guru yang berhaluan ASWAJA.
– Ada saling tatap muka, dan
– Ada saling mushafahah
Jangan hanya belajr tanpa guru, membaca kitab sendiri. Jika melakukan itu, banyak kesalahan yang didapatkan daripada manfaatnya. 

المجموع شرح المهذب ج١ص٦٦
فقد قال ابن سيرين ومالك وخلائق من السلف: هذا العلم دين فانظروا عمن تأخذون دينكم. إلى أن قال… وقالوا: ولا تأخذ العلم ممن كان أخذه له من بطون الكتب من غير قراءة على شيوخ أو شيخ حاذق فمن لم يأخذه إلا من الكتب يقع في التصحيف ويكثر منه الغلط والتحريف.

Itulah pentingnya guru ketika kita belajar.

BACA JUGA : Ulama Akhirat: Jangan Terkecoh, Inilah Ciri-cirinya

*JAWABAN* *(2)*
Ustadz Ahmad Syazili, Yaman

Belajar sendiri itu bisa memungkinkan terjadinya kesalahan dan ketidak tanggungjawaban atas apa yang ia pelajari. Bisa jadi di situ ada kekeliruan yang malah menyesatkan. Misal, Tanpa Kita ketahui, ternyata kitab yang Kita baca bukan kitab yang benar atau boleh dipelajari, seperti Kitab-kitab karangannya oknum-oknum sesat.

Bahkan dengan guru saja Kita bisa jadi keliru, apalagi tanpa guru. Membaca kitab-kitab yang tanpa ada ilmu untuk memahaminya secara utuh dan benar, yang ada malah membuat Kita malah terpleset dari kebenaran, kemungkinan besar.

Dari segi barokah saja, belajar tanpa guru itu terhitung kurang. Dalam dunia santri dikenal istilah _ta’alluq_ antara santri dengan guru. Itu lebih mulia daripada sekedar mempelajari sesuatu.

Wallahu a’lam

🅦🅐🅛🅛🅞🅗🅤 🅐🅛🅐🅜
________

✍🏻 _*FREE SHARE, TANPA MENGUBAH FORMAT PENULISAN*_

🏛️ *©® Tsirwah Indonesia*

KOMUNITAS ISLAMI : KLIK DI SINI UNTUK GABUNG

Editor: Havidz Ramdhani

Aktivis Dakwah, Penulis, Guru Agama, Hafidzul Quran, Web Developer, Graphic Designer, memiliki ketertarikan untuk mengembangkan dan memajukan dunia pendidikan pesantren sesuai relevansi zaman dan teknologi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator