Hikmah & Wawasan

19 Golongan Mati Syahid selain Gugur di Medan Perang, Simak

TSIRWAH INDONESIA – Banyak sekali pahala dan keutamaan yang Allah subhanahu wa ta’ala siapkan untuk orang yang mati syahid. Sehingga tidak heran, banyak muslim yang memimpikan untuk mati dalam keadaan syahid. 

Adapun keutamaan mati syahid, berdasarkan hadits Rasullullah shallallahu ‘alaihi wasallam antara lain: 

يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلَّا الدَّيْنَ

Artinya: “Akan diampuni segala dosa orang yang mati syahid, kecuali hutang,” (HR Muslim).

الشُّهَدَاءُ عَلَى بَارِقِ نَهَرٍ بِبَابِ الْجَنَّةِ فِي قُبَّةٍ خَضْرَاءَ يَخْرُجُ عَلَيْهِمْ رِزْقُهُمْ مِنْ الْجَنَّةِ بُكْرَةً وَعَشِيًّا

Artinya: “Orang-orang yang mati syahid berada di tepian sungai yang berkilauan di depan pintu surga, mereka bernaung di dalam kujab hijau, rezeki mereka keluar dari surga pada pagi dan sore hari,” (HR Ahmad).

Mengutip dari buku Mati Syahid karya Ahmad Sarwat, Lc., MA, ulama fiqih membagi mati syahid menjadi tiga macam, yaitu:

Syahid dunia akhirat yaitu orang yang gugur di medan perang karena membela agama Allah SWT. Contohnya dunia akhirat, seperti yang para syuhada di Palestina alami. 

Jasad syuhada tidak perlu dimandikan dan dikafani, cukup disholati dan dikubur dengan pakaian yang melekat di badan. Kelak di akhirat, mendapat pahala dan keutamaan yang telah Allah SWT janjikan. 

Rasulullah SAW bersabda:

يُعْطَى الشَّهِيدُ سِتَّ خِصَالٍ عِنْدَ أَوَّلِ قَطْرَةٍ مِنْ دَمِهِ يُكَفَّرُ عَنْهُ كُلُّ خَطِيئَةٍ وَيُرَى مَقْعَدَهُ مِنْ الْجَنَّةِ وَيُزَوَّجُ مِنْ الْحُورِ الْعِينِ وَيُؤَمَّنُ مِنْ الْفَزَعِ الْأَكْبَرِ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَيُحَلَّى حُلَّةَ الْإِيمَانِ

Artinya: “Orang yang mati syahid akan diberikan enam hal sejak pertama kali darahnya menetes yaitu; diampuni semua dosanya, diperlihatkan tempat duduk dari surga, dinikahkan dengan bidadari, diselamatkan dari dahsyatnya hari kiamat dan pedihnya adzab kubur, serta dipakaikan pakaian iman,” (HR Ahmad).

Syahid dunia yaitu orang yang gugur di medan perang tapi niatnya bukan karena Allah SWT. Contohnya orang mati berperang karena mengejar harta rampasan perang atau niat duniawi lainnya.

Jasad orang yang syahid dunia tidak dimandikan dan dikafani, cukup disholati dan dikuburkan dengan pakaian yang dikenakan. Adapun hisabnya di akhirat, tergantung Allah SWT. 

Rasulullah SAW bersabda:

 إِنَّ أَوَّلَ النَّاسِ يُقْضَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَيْهِ رَجُلٌ اسْتُشْهِدَ فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا قَالَ فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا قَالَ قَاتَلْتُ فِيكَ حَتَّى اسْتُشْهِدْتُ قَالَ كَذَبْتَ وَلَكِنَّكَ قَاتَلْتَ لِأَنْ يُقَالَ جَرِيءٌ فَقَدْ قِيلَ ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ

Artinya: “Sesungguhnya manusia yang pertama kali dihisab pada hari kiamat ialah orang yang mati syahid. Lalu diperlihatkan kepadanya kenikmatan sehingga ia mengetahui dengan jelas. Lantas Allah SWT bertanya: ‘Apa yang telah kamu lakukan di dunia wahai hamba-Ku?’ dia menjawab, ‘saya berjuang dan berperang demi Engkau Ya Allah sehingga saya mati syahid.’ Allah SWT berfirman: ‘kamu dusta, sebenarnya kamu berperang bukan karena-Ku, melainkan agar kamu disebut orang yang pemberani. Kini kamu telah menyandang gelar tersebut.’ Kemudian diperintahkan kepadanya supaya dicampakkan dan dilemparkan ke dalam neraka, (HR Muslim).

BACA JUGA : Dampak Aksi Boikot, Ini Daftar Kerugian Produk Pro Israel

Syahid akhirat, yaitu orang yang masuk golongkan ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW. Seperti orang yang mati karena penyakit tha’un, tenggelam, terbakar, dan lain-lain.

Jasadnya tetap dimandikan, dikafani, disholatkan, dan dikuburkan layaknya jenazah pada umumnya. Namun di akhirat, mendapat pahala sebagaimana orang mati syahid dunia akhirat.

Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ الطَّاعُونِ فَأَخْبَرَنِي أَنَّهُ عَذَابٌ يَبْعَثُهُ اللَّهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ وَأَنَّ اللَّهَ جَعَلَهُ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ لَيْسَ مِنْ أَحَدٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ فَيَمْكُثُ فِي بَلَدِهِ صَابِرًا مُحْتَسِبًا يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا يُصِيبُهُ إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ إِلَّا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ شَهِيدٍ

Artinya: “Tha’un adalah sejenis siksa yang Allah SWT kirim kepada siapa yang Dia kehendaki dan sesungguhnya Allah SWT menjadikannya sebagai rahmat bagi orang beriman. Dan tidak ada seorang pun yang menderita tha’un lalu dia bertahan di tempat tinggalnya dengan sabar dan mengharapkan pahala dan mengetahui bahwa dia tidak terkena musibah melainkan karena Allah SWT telah mentaqdirkannya. Maka dia mendapat pahala seperti pahala orang yang mati syahid,” (HR Bukhari).

Mengutip dari buku Tujuh Golongan yang Akan Bernaung di Bawah ‘Arsy dan Tujuh Pilihan Orang Berakal karya Muhammad Nawawi bin Umar Al Jawi, berikut sembilan belas golongan orang mati syahid:

1. Orang yang meninggal karena terkena penyakit tha’un.

2. Orang yang mati tenggelam.

3. Orang yang meninggal karena sakit radang selaput dada.

4. Orang meninggal karena sakit perut.

5. Orang yang terbakar.

6. orang yang meninggal terkena reruntuhan.

7. Seorang wanita yang meninggal karena melahirkan.

8. Orang yang mati karena penyakit TBC.

9. Orang yang mati dalam keadaan terasing.

10. Orang yang mati karena demam.

11. Orang yang mati karena disengat hewan berbisa.

12. Orang yang mati karena penyakit asma.

13. Orang yang mati karena diterkam binatang buas.

14. Orang yang mati karena jatuh dari ketinggian.

15. Orang yang mati di atas pembaringan saat berjuang di jalan Allah.

16. Orang yang mati terbunuh karena mempertahankan nyawa, agama, harta, dan keluarga.

17. Orang yang mati dipenjara karena didzolimi.

18. Orang yang mati karena menahan rasa cinta yang sangat.

19. Orang yang mati ketika sedang menuntut ilmu.

Demikian ulasan tentang orang yang mati syahid. Semoga bisa menambah wawasan dan keimanan kita kepada Allah SWT, aamiin.

Wallohu A’lam
Oleh Nailah Masruroh

Editor: Divya Aulya

Penulis bau amis yang menulis sejumlah karya fiksi dan non-fiksi. Memiliki ketertarikan dalam dunia kebahasaan, memiliki visi dalam memajukan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator