Hikmah & Wawasan

7 Amalan Sunah sebelum Sholat Idul Adha, Pembaca Perlu Tahu

TSIRWAH INDONESIA – Menjelang hari raya Idul Adha, umat islam bisa meraih berbagai pahala. Salah satunya lewat amalan sunah sebelum sholat idul adha.

Ada beberapa amalan sunah idul adha yang dapat umat islam lakukan sebagai. Amalan ini telah Rasulullah shallallahu alaihi wassalam contohkan dan jika dilaksanakan dengan baik, pasti akan mendapatkan keutamaannya.

Amalan sebelum sholat idul adha hukumnya sunah, jika dilakukan akan mendapatkan pahala, jika tidak dilakukan tidak mendapatkan dosa. 

Melansir dari cnnindonesia.com, terdapat tujuh amalan sunah idul adha yang bisa umat muslim lakukan, guna mendapatkan pahala serta rahmat Allah subhanahu wa ta’ala, di antaranya:

Menjelang hari raya idul adha sangat sering terdengar suara gema takbir di berbagai tempat. Adapun tujuan mengumandangkan takbir sebagai bentuk memuliakan serta seruan menyebut keagungan Allah SWT yang dimulai dari matahari terbenam sampai imam naik ke mimbar untuk berkhutbah. Telah dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW berikut ini:

كَانَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ يَوْمَ الفِطْرِ فَيُكَبِّر حَتَّى يَأْتِيَ المُصَلَّى وَحَتَّى يَقْضِيَ الصَّلاَةَ فَإِذَا قَضَى الصَّلاَةَ ؛ قَطَعَ التَّكْبِيْر – رواه ابن أبي شيبة

Artinya: “Rasulullah SAW biasa keluar hendak sholat pada hari raya lantas beliau bertakbir sampai di lapangan dan sampai sholat hendak dilaksanakan. Ketika sholat hendak dilaksanakan, beliau berhenti dari bertakbir,” (HR Ibnu Syaibah).

Mandi sebelum sholat idul adha sangat dianjurkan karena sebagai bentuk menjaga kebersihan diri. Mandi ini dilakukan pada pertengahan malam hingga setelah subuh.

Jika sunah ini dilakukan sebelum sholat idul adha artinya umat islam telah menyiapkan dirinya dalam keadaan bersih dan suci, guna mendapatkan ridho dari Allah SWT. Telah dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW berikut ini:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الأَضْحَى.

Artinya: “Bahwasannya Rasulullah SAW mandi pada hari idul fitri dan idul adha,” (HR Ibnu Majah).

Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Idul Adha Disebut sebagai Lebaran Haji, Simak

Sudah seharusnya umat islam yang merayakan hari raya dan hendak sholat idul adha memakai pakaian terbaik. Allah SWT sangat mencintai kebersihan dan kesucian.

Pakaian terbaik bukan berarti harus baru, akan tetapi baju yang paling bagus dan bersih yang ia miliki. Karena sebaik-baiknya pakaian di hadapan Allah SWT adalah pakaian takwa.

Namun, beberapa ulama berpendapat bahwa yang paling utama adalah mengenakan pakaian putih dan mengenakan serban. Telah dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW berikut ini:

عَنِ الْحَسَنِ ابْنِ عَلِيٍّ قَالَ: أَمَرَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم فِى الْعِيدَيْنِ أَنْ نَلْبِسَ أَجْوَدَ مَا نَجِدُ … (رواه البيهقي والحاكم)

Artinya: “Diriwayatkan dari Al-Hasan bin Ali radhiyallahu anhu, Rasulullah SAW telah memerintahkan pada dua hari raya agar memakai pakaian terbaik yang dimiliki,” (HR Al-Baihaqi dan Al-Hakim).

Sunah berikutnya yaitu dianjurkannya menggunakan wewangian terbaik agar memperoleh keutamaan dari hari raya idul adha.

Hal ini tercermin bahwa umat islam harus memahami kebersihan dan kesucian ketika hendak beribadah dan menyambut hari raya.Telah dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW berikut ini:

عَنْ انس قَالَ : أَمَرَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْعِيدَيْنِ أَنْ نَلْبَسَ أَجْوَدَ مَا نَجِدُ ، وَأَنْ نَتَطَيَّبَ بِأَجْوَدَ مَا نَجِدُ ، وَأَنْ نُضَحِّيَ بِأَسْمَنِ مَا نَجِدُ – الحاكم

Artinya: “Dari Anas RA diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW menyuruh kami pada dua hari raya idul fitri dan idul adha agar memakai pakaian yang terbaik yang kami miliki, memakai wangi-wangian yang terbaik, dan menyembelih binatang yang paling gemuk,” (HR Al-Hakim).

Mengutip dari nu.or.id, Rasulullah SAW melarang umat islam makan sebelum selesai sholat idul adha. Hal ini berbeda dengan idul fitri yang justru disunahkan untuk makan terlebih dahulu sebelum sholat. Telah dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW berikut ini:

عن بريدة رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لا يخرج يوم الفطر حتى يطعم ويوم النحر لا يأكل حتي يرجع

Artinya: “Diriwayatkan dari sahabat Buraidah RA, bahwa Rasulullah SAW tidak keluar pada hari raya idul fitri sampai beliau makan, dan pada hari raya idul adha sehingga beliau kembali ke rumah,” (HR Ahmad).

Baca Juga: Beginilah Sejarah dan Makna Idul Adha

Sunah berikutnya adalah anjuran berjalan kaki menuju mesjid sebelum sholat idul adha. Adapun usia lanjut diperbolehkan untuk pergi menggunakan kendaraan. Telah dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW berikut ini:

كَانَ يَخْرُجُ إلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا

Artinya: “Rasulullah SAW berangkat untuk melaksanakan sholat idul adha dengan berjalan kaki, begitupun ketika pulang,”(HR At-Tirmidzi).

Telah dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW berikut ini:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا خَرَجَ إِلَى الْعِيدِ رَجَعَ مِنْ غَيْرِ الطَّرِيقِ الَّذِى ذَهَبَ فِيهِ. – رواه أحمد ومسلم

Artinya: “Rasulullah SAW apabila keluar ke tempat sholat dua hari raya, pulangnya selalu mengambil jalan lain dari ketika beliau keluar,” (HR Ahmad dan Muslim).

Mengutip dari dompetduafa.org, tujuan dari sunah ini adalah untuk memperbanyak silaturahmi dengan setiap orang yang ditemui.

Demikianlah, tujuh amalan sunah sebelum sholat idul adha. Semoga dengan menerapkan amalan tersebut bisa meraih banyak keutamaan dan pahala yang melimpah dari Allah SWT, aamiin.

Wallohu A’lam
Oleh Siti Laelatul Afifah 

Editor: Muhammad Agus

Alumni Ponpes As'adiyah, Saat ini menempuh strata 1 di STKQ Al-Hikam Depok

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator