Hikmah & Wawasan

Ustadz Adi Hidayat Part 2: Amalan Spesial di Bulan Syaban yang Sering Dilalaikan

TSIRWAH INDONESIA – Bulan Syaban adalah salah satu bulan mulia dalam kalender hijriah. Di bulan ini sebagai bulan peralihan menuju bulan kemuliaan pula yaitu bulan Ramadhan, sehingga untuk menemui bulan suci tersebut kita harus membersihkan hati dan mensucikan diri terlebih dahulu.

Dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam berikut ini:

«شهر رمضان شهر الله، وشهر شعبان شهري، وشعبان المطهّر، ورمضان المكفّر»

Artinya: “Bulan Ramadhan adalah bulannya Allah, sedangkan bulan Syaban adalah bulanku. Syaban adalah bulan penyucian diri dan Ramadhan adalah bulan penghapusan dosa,” (HR Imam Ibnu ‘Asakir).

Amalan Spesial di Bulan Syaban 

Amalan spesial yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW dan dianjurkan kepada umat Islam di bulan Syaban adalah memperbanyak puasa atau yang dikenal dengan puasa Syaban. Puasa Syaban dikerjakan mulai dari tanggal satu Syaban sampai lima belas Syaban.

Nabi Muhammad SAW sangat bahagia ketika namaya disebutkan, amalannya diangkat dalam keadaan beliau sedang puasa. Mengapa Nabi Muhammad SAW memilih beribadah puasa ketika di bulan Syaban ini, berikut jawaban ustadz Adi Hidayat, “Karena umumnya orang-orang puasa akan cenderung mengerjakan amalan lebih banyak dibandingkan dengan orang yang tidak puasa,” terang ustadz Adi Hidayat.

Hal Penting yang Mesti Diperhatikan Sebelum Berpuasa di Bulan Syaban

Puasa yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW hanya setengah bulan awal bulan Syaban saja. Kemudian, terdapat larangan berpuasa di akhir bulan Syaban yakni setelah nisyfu Syaban sampai akhir bulan Syaban. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW berikut ini:

إِذَا كَانَ النِّصْفُ مِنْ شَعْبَانَ فَلاَ صَوْمَ حَتَّى يَجِىءَ رَمَضَانُ

Artinya: “Jika telah lewat setengah dari bulan Syaban maka janganlah berpuasa hingga datangnya bulan Ramadhan,” (HR Ibnu Majah).

Selanjutnya Syekh Wahbab al-Zuhaili dalam kitab Fiqhul Islami wa Adillatuhu menjelaskan:

شعبان الذي منه يوم الشك، إلا لورد بأن اعتاد صوم الدهر أو صوم يوم وفطر يوم أو صوم يوم معين كالا ثنين فصادف ما بعد النصف أو نذر مستقر في ذمته أو قضاء لنفل أو فرض، أو كفارة، أو وصل صوم ما بعد النصف بما قبله ولو بيوم النص. ودليلهم حديث: إذا انتصف شعبان فلا تصوموا، ولم يأخذبه الحنابلة وغيرهم لضعف الحديث في رأي أحمد

Artinya: “Ulama mazhab Syafi’i mengatakan, puasa setelah nisfu Sya’ban diharamkan karena termasuk hari syak, kecuali ada sebab tertentu, seperti orang yang sudah terbiasa melakukan puasa dahar, puasa Daud, puasa Senin-Kamis, puasa nadzar, puasa qadha, baik wajib ataupun sunnah, puasa kafarah, dan melakukan puasa setelah nisfu Sya’ban dengan syarat sudah puasa sebelumnya, meskipun satu hari nisfu Sya’ban. Dalil mereka adalah hadits: Apabila telah melewati nisfu Sya’ban janganlah kalian puasa. Hadits ini tidak digunakan oleh ulama mazhab Hanbali dan selainnya karena menurut Imam Ahmad dlaif. Ulama melarang puasa setelah nisfu Sya’ban dikarenakan pada hari itu dianggap hari syak (ragu), karena sebentar lagi bulan Ramadlan tiba. Khawatirnya, orang yang puasa setelah nisfu Sya’ban tidak sadar kalau dia sudah berada di bulan Ramadhan.”

Dalam hal ini, orang-orang yang mempunyai kebiasaan berpuasa maka dia boleh tetap berpuasa. Misalnya, puasa senin-kamis, daud, nazar, qadha atau puasa yang digabungkan dengan puasa sebelumnya.

Terdapat pengecualian terkait puasa yang digabungkan dengan puasa sebelumnya. Jika puasa ini terputus maka makruh dilanjutkan di lima belas akhir bulan Syaban, kecuali mengerjakan puasa-puasa yang disebutkan di atas.

Demikian penjelasan terkait amalan spesial yang sangat disenangi oleh Rasulullah SAW di bulan Syaban dan menjadi amalan yang sering dilalaikan oleh orang-orang. Semoga kita bisa lebih bersemangat kembali menyiapkan diri dan bekal untuk bertemu dengan bulan suci Ramadhan.

Kembali ke pembahasan part satu tentang makna dan keutamaan bulan Syaban di sini.

Wallohu A’lam
Oleh Ustadzah Dewi Anggraeni

Editor: Dewi Anggraeni, S.Hum

Aktivis dakwah, jurnalis, interpersonal skill, tim work, content creator, dan emotional management.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator