Hikmah & Wawasan

2 Penggambaran Hari Kiamat dalam Alquran, Simak

TSIRWAH INDONESIA – Hari kiamat (yaumul qiyamah) merupakan akhir dari kehidupan di dunia. Berdasarkan sekian banyak peristiwa penggambaran hari kiamat di dalam Alquran, tulisan ini akan mengulas dua saja.

Topik ini penting dibahas, karena hari kiamat merupakan peristiwa yang belum pernah terjadi sepanjang peradaban manusia. Tujuannya ialah sebagai pengingat dan untuk mentadaburi kekuasaan Allah subhanahu wa ta’ala.

Teruntuk umat Islam, mengimani datangnya hari kiamat hukumnya wajib. Hal ini disebutkan oleh Syekh Ahmad Marzuki dalam kitab Aqidatul Awam sebagai berikut:

إِيْـمَـانُنَا بِـيَوْمِ آخِرٍ وَجَبْ * وَكُلِّ مَـا كَانَ بِـهِ مِنَ الْعَجَبْ

Artinya: “Keimanan kita terhadap hari akhir (kiamat) adalah wajib (hukumnya), dan setiap kejadian yang dahsyat darinya (hari kiamat tersebut).”

Guna lebih jelasnya, berikut pembahasannya:

BACA JUGA: Banyak yang Belum Tahu: Keterkaitan Mencintai Orang Saleh dengan Syafaat di Hari Kiamat

Sebagai tanda akhirnya kehidupan di dunia, hari kiamat digambarkan dengan kehancuran, baik langit maupun bumi. Allah SWT di dalam surah Az-Zalzalah ayat 1-5 berfirman:

اِذَا زُلْزِلَتِ الْاَرْضُ زِلْزَالَهَاۙ، وَاَخۡرَجَتِ الۡاَرۡضُ اَثۡقَالَهَا، وَقَالَ الْاِنْسَانُ مَا لَهَاۚ، يَوْمَىِٕذٍ تُحَدِّثُ اَخْبَارَهَاۙ، بِاَنَّ رَبَّكَ اَوْحٰى لَهَاۗ.

Artinya: “Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, dan manusia bertanya, ‘Apa yang terjadi dengannya (bumi)?.’ Pada hari itu (bumi) menyampaikan berita (tentang apa yang diperbuat manusia di atasnya), karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu) kepadanya.”

Dijelaskan dalam Tafsir Alquran Kementerian Agama, ayat ini merupakan penggambaran hari kiamat melalui peristiwa bencana alam: gempa bumi, gunung meletus, maupun tsunami. 

Peristiwa alam di hari kiamat telah digambarkan di dalam sejarah kehidupan manusia, seperti: tsunami Aceh tahun 2004 M, gempa bumi Yogyakarta tahun 2005 M, dan meletusnya gunung Krakatau tahun 1883 M.

Meski telah digambarkan dalam sejarah manusia, peristiwa di hari kiamat memiliki skala yang lebih besar dan global. 

Sebagai contoh, peristiwa hancurnya gunung di hari kiamat dituliskan dalam surah Al-Qaariah ayat 5, Allah SWT berfirman:

وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوْشِۗ

Artinya: “Dan gunung-gunung seperti bulu yang berhamburan.”

Selain bumi, langit dan segala yang ada di dalamnya turut hancur pada hari tersebut. Peristiwa ini digambarkan di dalam surah At-Takwir ayat 1-2, Allah SWT berfirman:

اِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْۖ، وَاِذَا النُّجُوْمُ انْكَدَرَتْۖ

Artinya: “Apabila matahari digulung, Apabila bintang-bintang berjatuhan.”

Penyebutan langit secara spesifik terdapat pada surah At-Takwir ayat 11, Allah SWT berfirman:

وَاِذَا السَّمَاۤءُ كُشِطَتْۖ 

Artinya: “Apabila langit dilenyapkan.

Pada surah At-Takwir ayat pertama, di dalam tafsir Al-Azhar dijelaskan tentang matahari yang digulung ialah apabila telah usai tugasnya, ia tidak memancarkan cahaya, sehingga menyebabkan kekacauan di bumi.

Hal ini senada dengan tafsir Al-Ibriz yang menyatakan bahwa matahari pada hari kiamat dihapuskan cahayanya. Kiai Bisri Mustofa dalam tafsirnya berkata:

اريكالا سرغيغي وس دين بوسك فاداغي

Artinya: “Tatkala matahari telah dihapuskan terangnya (cahayanya).

Pada ayat kedua dan sebelas, Kiai Bisri tidak banyak menafsirkan ayat ini kecuali hanya mengalih bahasakan ke dalam bahasa Jawa dengan aksara pegon (tulisan Arab yang berbahasa Jawa), sebagaimana kutipan berikut:

اريكلا لينتاغ٢ ووس فدا رانتاك انا اغ بومي

Artinya: “Tatkala bintang bintang telah berjatuhan ke bumi.”

اري كلا لاغيت ووس دي كولوغ

Artinya: “Tatkala langit telah di gulung.

Tidak ada yang mengetahui datangnya hari kiamat kecuali Allah SWT. Bahkan Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam selaku orang yang paling dekat kepada Allah SWT ketika ditanya tentang kepastian hari kiamat, beliau tidak tahu. 

Dialog ini diabadikan dalam Alquran surah Al-A’raf ayat 187, Allah SWT berfirman:

يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسٰىهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّيْۚ لَا يُجَلِّيْهَا لِوَقْتِهَآ اِلَّا هُوَۘ ثَقُلَتْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ لَا تَأْتِيْكُمْ اِلَّا بَغْتَةً ۗيَسْـَٔلُوْنَكَ كَاَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللّٰهِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ 

Artinya: “Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, ‘Kapan terjadi?’ Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.’ Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.’”

Oleh karena kerahasiaannya, hari kiamat datang secara tiba-tiba, sehingga membuat bingung umat manusia yang mengalaminya.

Hal ini telah disebutkan di dalam surah Az-Zalzalah ayat 3 pada poin pertama sebelumnya. Allah SWT juga telah memperingatkan di dalam surah Yusuf ayat 107 sebagai berikut:

أَفَأَمِنُوا أَنْ تَأْتِيَهُمْ غَاشِيَةٌ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ أَوْ تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ

Artinya: “Apakah mereka merasa aman dari kedatangan siksa Allah SWT yang meliputi mereka, atau kedatangan kiamat kepada mereka secara mendadak, sedang mereka tidak menyadarinya?

Tujuan dirahasiakannya hari kiamat adalah sebagai balasan yang setimpal bagi umat manusia. Allah SWT di dalam surah Taha ayat 15 berfirman: 

اِنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ اَكَادُ اُخْفِيْهَا لِتُجْزٰى كُلُّ نَفْسٍ ۢ بِمَا تَسْعٰى

Artinya: ”Sungguh, hari Kiamat itu akan datang, Aku merahasiakan (waktunya) agar setiap orang dibalas sesuai dengan apa yang telah dia usahakan.”

Demikian dua penggambaran hari kiamat di dalam Alquran. Bencana alam dan kedatangannya secara tiba-tiba merupakan pengingat kepada orang-orang yang beriman dan mau berpikir.

Wallohu A’lam
Oleh Ustadz Muhammad Wildan Saiful Amri Wibowo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator