Hikmah & Wawasan

Banyak yang Belum Tahu: Keterkaitan Mencintai Orang Saleh dengan Syafaat di Hari Kiamat

TSIRWAH INDONESIA – Mencintai orang saleh merupakan sebuah keistimewaan yang Allah subhanahu wa ta’ala berikan pada hamba-hamba yang memang terpilih. Allah memilih dari hamba-hamba-Nya untuk mencintai orang saleh karena memang Allah ingin memberikan keistimewaan yang terdapat didalam mencintai mereka. 

Dasar Mencintai Orang Saleh 

Manusia pilihan Allah, Baginda Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam telah menyampaikan pada kita ummatnya agar mencintai orang saleh. Nabi Muhammad bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ad Dailami dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib: 


عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ :  قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :  اَدِّبُوْا اَوْلَادَكُمْ عَلَى ثَلَاثِ خِصَالٍ : حُبِّ نَبِيِّكُمْ وَحُبِّ اَهْلِ بَيْتِهِ وَ قِرَأَةُ الْقُرْأَنِ فَإِنَّ حَمْلَةَ الْقُرْأَنُ فِيْ ظِلِّ اللهِ يَوْمَ لَا ظِلٌّ ظِلَّهُ مَعَ اَنْبِيَائِهِ وَاَصْفِيَائِهِ (رَوَاهُ الدَّيْلَمِ 


Artinya: “Dari Sayyidina Ali RA, bahwa Rasulullah bersabda : “Didiklah anak-anak kalian dengan tiga macam perkara yaitu mencintai nabi kalian dan keluarganya serta membaca Al-Qur’an, karena sesungguhnya orang yang menjunjung tinggi Al-Qur’an akan berada di bawah lindungan Allah, di waktu tidak ada lindungan selain lindungan-Nya bersama para nabi dan kekasihnya,” (H.R Ad-Dailami).

Mencintai Nabi Muhammad adalah perintah Nabi Muhammad kepada kita selaku ummatnya. Bukan itu saja, Kesalehan yang terdapat pada Nabi Muhammad dan keturunannya juga menjadi perintah nabi untuk kita cintai. Maka daripada itu, Rasulullah memerintahkan untuk mencintai beliau dan keturunannya. 

Nabi Muhammad dalam sebuah riwayat hadis yang masyhur di telinga kita, beliau bersabda:

          الْعُلَمَاءُ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ (رواه أبو داود والترمذي)

Artinya: “Ulama adalah pewaris para nabi,” (H.R. Abu Dawud dan Tirmidzi).

Kealiman para ulama menjadikan mereka orang-orang saleh yang pantas untuk kita cintai karena para ulama menjadi penerus para nabi, khususnya Nabi Muhammad. Meskipun berat menjadi orang yang saleh, namun dengan mencintai Nabi Muhammad, mencintai keluarga nabi dan Al-Qur’an akan menjadikan kita mendapatkan pedoman hidup dan kerinduan akan surga.

Keistimewaan Mencintai Orang Saleh

Imam Syafii dalam syairnya pernah berkata:

: قال الإمام الشافعى

أُحِبُّ الصَّـالِحِينَ وَلَسْتُ مِنْـهُمْ # لَعَلِّي أَنْ أَنَـالَ بِـهِـمْ شَـفَاعَــــهْ
وَأَكْرَهُ مَنْ بِضَـاعَتُـهُ الْمَعَـاصِي # وَإِنْ كُـنَّـا سَـوَاءً فِي الْبِـضَـاعَـــهْ
وَأَكْرَهُ مَنْ يُضِـيعُ الْعُمْرَ لَـهْـواً # وَلَوْ كُـنْـتُ امْرَءاً جَـمَّ الإِضَـاعَـــهْ


Artinya: “Aku mencintai orang-orang saleh meskipun aku bukan termasuk di antara mereka, semoga bersama mereka aku bisa mendapatkan syafa’at kelak, aku membenci para pelaku maksiat, meskipun aku tak berbeda dengan mereka, aku membenci orang yang membuang-buang usianya dalam kesia-siaan walaupun aku sendiri adalah orang yang banyak menyia-nyiakan usia.”

Imam Syafi’i yang masyhur dengan kealiman dan kesalehannya saja masih mengakui dirinya sebagai pendosa dan pembuang-buang waktu. Bagaimana dengan diri kita yang banyak dosa dan memang pelaku pembuang waktu ini. Sebagaimana Imam Syafi’i mencintai dan berharap dapat berkumpul dengan orang saleh, maka seperti itulah yang seharusnya kita lakukan. Semoga kita senantiasa Istiqomah dalam mencintai orang-orang saleh, aamiin.

Wallohu A’lam
Oleh Ustadz Lutfi Fuadi

Editor: St. Chikmatul Haniah

Aktivis Dakwah, Penulis, Content creator, serta peniti karir akhirat dengan membangun rumah santri virtual melalui media sosial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator