Jangan Asal Tidur, Berikut Tidur yang Disunnahkan Nabi
TSIRWAH INDONESIA – Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang sangat dibutuhkan. Tidur berfungsi sebagai pengembalian kekuatan tubuh, serta pengembalian zat penting agar meningkatkan kerja otak secara optimal. Anjuran tidur yang baik ditinjau berdasarkan usia, namun umumnya kualitas tidur yang baik berkisar tujuh sampai delapan jam perhari.
Pola tidur yang tidak teratur terjadi akibat produktivitas kerja yang meningkat, sehingga mengabaikan kebutuhan tidur setiap harinya. Hal ini yang dapat menjadi pemicu terganggunya kesehatan baik secara fisiologis maupun psikologis, seperti rasa lemas, gangguan konsentrasi, dan peningkatan hormon stress.
Allah telah menjabarkan tentang kebutuhan tidur pada manusia di malam hari dan siang hari untuk memperoleh nikmat dari-Nya, seperti Qur’an Surah Ar-Rum ayat 23:
وَمِنْ اٰيٰتِهٖ مَنَامُكُمْ بِالَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاۤؤُكُمْ مِّنْ فَضْلِهٖۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّسْمَعُوْنَ
Artinya: “Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah tidurmu pada waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.”
Allah adalah Tuhan yang Maha baik, yang mengatur segala pergerakan hambanya. Ayat tersebut menjelaskan bahwa tidur pada malam hari untuk mengistirahatkan tubuh dari banyaknya aktifitas yang dilakukan pada siang hari. Allah Subhanahu wa Ta’ala sangat menyukai orang-orang yang produktif.
Salah satu solusi terbaik dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan mengatur pola tidur yang baik, kita bisa mengikuti pedoman hidup Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa Sallam khususnya pola tidur yang teratur.
Adab Tidur Nabi Muhammad Saw
Tidur bukanlah hanya sebatas kegiatan merebahkan tubuh dan memejamkan mata. Aspek kehidupan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa Sallam dapat dijadikan pedoman dan panutan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah adab tidur yang diajarkan oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam, seperti:
1. Bersuci atau Wudhu, Sebelum tidur baiknya seorang muslim membersihkan diri dari kotoran-kotoran, seperti mencuci muka, sikat gigi, dan berwudhu. Hal ini juga dapat membersihkan diri dari hadast kecil. Selain itu, berwudhu dapat memberikan kesegaran, dan terhindar dari mimpi buruk. Hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata:
مَنْ بَاتَ طَاهِرًا بَاتَ فِي شِعَارِهِ مَلَكٌ، فَلَمْ يَسْتَيْقِظْ إِلاَّ قَالَ الْمَلَكُ: اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فُلاَنٍ، فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا.
Artinya: “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka Malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dan tidaklah ia bangun melainkan Malaikat berdo’a: ‘Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan karena ia tidur dalam keadaan suci,” (HR. Imam Ibnu Hibban).
2. Membersihkan Tempat Tidur, Seorang muslim hendaknya membersihkan tempat tidur atau kasur yang akan ditempatinya. Hal ini semata-mata untuk menjaga kualitas tidur dan bersih dari kotoran atau binatang-binatang kecil yang berada di tempat tidur kita.
إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ إِلَى فِرَاشِهِ فَلْيَأْخُذْ دَاخِلَةَ إِزَارِهِ فَلْيَنْفُضْ بِهَا فِرَاشَهُ وَلْيُسَمِّ اللهَ فَإِنَّهُ لاَ يَعْلَمُ مَا خَلَفَهُ بَعْدَهُ
Artinya: “Jika salah seorang di antara kalian akan tidur hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan, ‘Bismillah,’ karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya tadi,” (HR. Al-Bukhari no. 6320, Muslim no. 2714, at-Tirmidzi no. 3401 dan Abu Dawud no. 5050).
3. Membaca Ayat Suci Al-Qur’an, Amalan ini sering terlupakan karena padatnya aktifitas, namun anjuran membaca Qur’an sebelum tidur sebaiknya tetap dikerjakan untuk memperoleh pahala dan terhindar dari godaan syaitan. Adapun sunnah sebelum tidur yang diperintahkan oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam, seperti, membaca ayat kursi, surah Al-Ikhlas, surah Al-Falaq, Surah An-Nas, dan dua hayat terakhir dari surah Al-Baqarah.
4. Membaca Doa Tidur, Islam mengajarkan agar sebelum melakukan sesuatu hendaklah membaca doa terlebih dulu, atau memulai dengan mengucapkan:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
Kemudian membaca doa sebelum tidur:
بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوْتُ وَأَحْيَا
Artinya: “Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup, dan dengan nama-Mu aku mati,” (HR.Bukhari dan Muslim).
5. Berbaring di Sisi Kanan, Pakar kesehatan menyarankan agar tidur menghadap kanan. Hal ini dianjurkan karena posisi miring sebelah kanan dapat mengurangi beban jantung dan paru-paru. Selain itu, posisi ini juga dapat mengistirahatkan otak kiri dan digantikan oleh otak kanan. Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda:
ثُمَّ اضْطَّجِعْ على شِقِّكَ الأَيْمَنِ
Artinya: “Berbaringlah diatas rusuk sebelah kananmu,” (HR. Bukhari no. 247, dan Muslim no. 2710).
Banyak dampak akibat frekuensi tidur yang tidak teratur. Hal ini dipicu karena padatnya aktifitas dan tingginya produktivitas dalam bekerja. Untuk memulai tidur yang berkualitas, sebaiknya kita perlu menerapkan management waktu yang baik, mengatur jadwal sesuai dengan kebutuhan istirahat.
Wallohu Alam
Dwi Putri Ayu Junitasari