Biografi Fatima al-Fihri: Muslimah Pendiri Universitas Pertama di Dunia
TSIRWAH INDONESIA – Dunia pendidikan yang kini merajalela dengan lembaga-lembaga ilmu pengetahuan dan universitas, memiliki sejarah panjang dan beragam.
Salah satu tonggak penting dalam sejarah tersebut adalah kontribusi Fatima al-Fihri, seorang muslimah yang mendirikan universitas pertama di dunia, Universitas Al-Qarawiyyin di Fes, Maroko.
Kisah Fatima al-Fihri tidak hanya menjadi simbol kemajuan pendidikan, tetapi juga menegaskan peran perempuan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan, khususnya dalam sejarah Islam.
Fatima al-Fihri, seorang tokoh yang sangat dihormati dalam sejarah pendidikan Islam, merupakan sosok penting yang membuka jalan bagi pendidikan perempuan dan pendirian lembaga-lembaga ilmu pengetahuan.
Peranannya sebagai pendiri Universitas Al-Qarawiyyin di Maroko, yang sering diakui sebagai universitas tertua di dunia, membuktikan dedikasi dan visi beliau dalam meningkatkan akses terhadap pendidikan.
Kisah hidup Fatima al-Fihri, yang mengemban gelar Muslimah Pendiri Universitas Pertama di Dunia, tidak hanya merefleksikan keberanian dan ketekunan, tetapi juga menyoroti pentingnya kontribusi perempuan dalam pengembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan, khususnya dalam konteks sejarah Islam.
Awal Mula: Latar Belakang dan Perjalanan Hidup
Lahir pada awal abad ke-9 Masehi (beberapa sumber menyebutkan sekitar tahun 800 M), Fatima binti Muhammad al-Fihri berasal dari keluarga kaya raya di Qayrawan, kini bagian dari Tunisia.
Ayahnya, Muhammad bin Abdullah al-Fihri, adalah seorang pedagang sukses yang pindah dari Tunisia ke Fes, sebuah kota di Maroko.
Di Maroko, Fatima dan adiknya, Mariam, tumbuh dan mendapatkan pendidikan yang baik. Ketika ayah dan suaminya meninggal, Fatima mewarisi kekayaan yang cukup besar.
Berbeda dengan praktik umum saat itu, Fatima memutuskan untuk menginvestasikan warisannya dalam pembangunan sebuah masjid dan lembaga pendidikan yang akan menjadi Universitas Al-Qarawiyyin.
Pendirian Universitas Al-Qarawiyyin
Pembangunan Al-Qarawiyyin dimulai pada tahun 859 M. Fatima mengawasi langsung proses pembangunan, yang menegaskan perannya tidak hanya sebagai pendana tetapi juga sebagai pemimpin proyek.
Ini merupakan contoh awal dari peran perempuan dalam kepemimpinan dan pengelolaan pendidikan tinggi.
Universitas Al-Qarawiyyin awalnya dibangun sebagai masjid yang dilengkapi dengan madrasah.
Ini menjadi pusat keilmuan, tempat berbagai ilmu seperti teologi, hukum Islam, gramatika, kedokteran, matematika, dan astronomi diajarkan.
Para sarjana dari berbagai belahan dunia Islam datang ke Fes untuk mengajar dan belajar di institusi ini.
BACA JUGA: Mengenal Lebih Dekat Bint’ al-Shati’ Mufasir Perempuan Kontemporer, Simak
Peran Al-Qarawiyyin dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Sebagai pusat keilmuan, Al-Qarawiyyin memainkan peran penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan di dunia Islam dan dunia secara umum.
Universitas ini menjadi tempat bertemunya sarjana-sarjana Muslim, Yahudi, dan Kristen, yang bertukar pengetahuan serta ide.
Al-Qarawiyyin juga memiliki perpustakaan yang kaya, di mana naskah-naskah penting, termasuk beberapa manuskrip langka, disimpan dan dipelajari.
Kontribusi dan Posisi dalam Sejarah
Kontribusi Fatima al-Fihri tidak terbatas pada pembangunan fisik universitas. Dia menciptakan sebuah lembaga yang berkelanjutan, yang terus berkontribusi pada dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan hingga hari ini.
Universitas Al-Qarawiyyin diakui oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization; Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB) dan Guinness World Records sebagai universitas tertua di dunia yang masih beroperasi.
Lebih dari itu, Fatima al-Fihri menjadi simbol penting peran perempuan dalam sejarah Islam. Kisah hidupnya membantah anggapan bahwa perempuan di dunia Islam tidak memiliki peran signifikan dalam sejarah atau pendidikan.
Fatima al-Fihri merupakan contoh nyata bagaimana perempuan Muslimah dapat berperan penting dalam pembangunan masyarakat dan penyebaran ilmu pengetahuan.
Pengaruh dan Warisan
Pendirian Universitas Al-Qarawiyyin oleh Fatima al-Fihri tidak hanya memberikan kontribusi pada masa itu saja, tetapi juga memberikan dampak jangka panjang terhadap dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Universitas ini telah melahirkan banyak sarjana terkenal, termasuk Ibnu Khaldun, seorang ahli sejarah, sosiologi, dan ekonomi.
Warisan Fatima al-Fihri terus hidup melalui universitas ini, menginspirasi generasi demi generasi tentang pentingnya pendidikan dan peran perempuan dalam memajukan ilmu pengetahuan.
Kisah perjuangannya juga menjadi sumber inspirasi bagi perempuan di seluruh dunia, terutama di dunia Islam, untuk berpartisipasi aktif dalam pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Kisahnya sangat sejalan dengan nilai-nilai yang diajarkan dalam Islam mengenai pentingnya pendidikan dan ilmu pengetahuan, baik bagi laki-laki maupun perempuan. Tentang ketinggian derajat orang-orang yang berilmu telah diungkapkan di dalam Alquran surat Al-Mujadilah ayat 11:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, ‘Berilah kelapangan dalam majelis,’ maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberikan kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, ‘Bangkitlah,’ maka bangkitlah, niscaya Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Hikmah
Fatima al-Fihri, dengan kisah hidup dan kontribusinya, mengingatkan kita tentang peran penting perempuan dalam sejarah, khususnya dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan.
Universitas Al-Qarawiyyin sebagai simbol dari pencapaian tersebut, terus berdiri sebagai bukti nyata dari kontribusi signifikan seorang muslimah dalam kancah pendidikan dan keilmuan dunia.
Kisah Fatima al-Fihri membuktikan bahwa perempuan memiliki kekuatan dan kemampuan untuk membuat perubahan besar dalam masyarakat dan dunia.
Sebagai pelopor dan figur inspiratif, Fatima al-Fihri telah menorehkan namanya dalam sejarah sebagai wanita pemberdaya dan pendiri Universitas Al-Qarawiyyin, yang tidak hanya dikenal sebagai universitas pertama di dunia tetapi juga sebagai lambang kemajuan ilmu pengetahuan dan pendidikan.
Hasil karyanya yang monumental ini menjadi simbol penting dalam sejarah pendidikan, khususnya dalam merayakan kontribusi perempuan dalam bidang akademik dan keilmuan.
Kisahnya mengajarkan kepada kita bahwa dengan tekad dan dedikasi, seseorang, tanpa memandang gender, dapat memberikan dampak signifikan pada dunia, seperti yang telah dilakukan oleh Fatima al-Fihri dalam mendirikan Universitas Al-Qarawiyyin.
Wallohu A’lam
Oleh dr Dito Anurogo MSc, kandidat doktor di IPCTRM TMU Taiwan