3 Hal yang Terus Mengalir Pahalanya Meskipun Sudah Wafat, Poin 3 Ini Mengandung Kisah Menarik
TSIRWAH INDONESIA – Wafatnya manusia akan meninggalkan seluruh dunianya kecuali tiga hal, sebagaimana dijelaskan oleh nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai berikut:
إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Artinya: “Ketika seseorang telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali 3 (perkara) sodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang berdoa baginya,” (HR Muslim).
Pengertian tentang tiga hal di atas sebagai berikut:
Sedekah Jariah
Sedekah jariah yaitu sedekah yang manfaatnya terus dirasakan meski orang yang bersedekahnya sudah wafat. Contohnya seperti orang kaya yang mengeluarkan hartanya untuk membangun masjid, pesantren atau semacamnya, dan orang miskin yang mengeluarkan tenaganya dalam pembangunan itu.
Jadi tidak hanya orang yang banyak hartanya yang bisa mengeluarkan shodaqoh jariyah, orang yang tidak memiliki banyak harta pun bisa bersodaqoh dengan tenaganya. Bangunan bermanfaat yang terus dipakai, sehingga pahalanya tetap mengalir pada orang-orang yang mengeluarkan shodaqoh jariyah, meski orang itu sudah wafat.
Ilmu Bermanfaat
Ilmu bermanfaat adalah ilmu yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, ilmu yang membawa keselamatan di dunia hingga akhirat. Dalam kitab Hilyatu Tolibil Ilmi dijelaskan enam tanda ilmu yang bermanfaat, yaitu:
1. Mengamalkannya (ilmu)
2. Tidak memuji diri sendiri atau senang dipuji dan tidak sombong terhadap orang lain
3. Semakin rendah hati ketika ilmu bertambah
4. Menjauh dari cinta kekuasaan, ketenaran dan dunia
5. Tidak mengaku-ngaku bahwa dirinya orang berilmu
6. Berburuk sangka untuk dirinya sendiri, dan berbaik sangka kepada orang lain, agar terhindar dari perbuatan mencela orang lain
Anak yang Sholeh dan Sholehah
Anak yang sholeh atau sholehah yaitu anak yang selalu mendoakan orang tuanya yang sudah wafat. Tips memiliki anak yang sholeh dan sholehah yaitu seorang anak harus diajari ilmu agama yang kuat. Dikisahkan dalam kitab An Nawadhir karya Imam Qulyubi:
Ada seorang juru hukum yang wafat, meninggalkan istri yang sedang hamil. Setelah anak itu lahir, ibunya memasrahkan putranya pada orang alim yang ahli dalam bidang agama, sang anak diajari oleh gurunya bacaan basmalah yang benar, seketika itu Allah angkat siksa kubur ayahnya (juru hukum).
Allah berkata kepada malaikat Jibril: “Wahai Jibril, tidak pantas orang tua itu mendapat siksa neraka, sedangkan anaknya terus berdzikir kepada-Ku, pergilah kepada ayahnya dan ucapkan selamat kepadanya.”
Malaikat Jibril pun pergi menemui juru hukum, dan mengucapkan selamat kepadanya. Dari cerita di atas, hikmah yang dapat diambil ialah, anak yang sholeh dan sholehah dapat terus memberi manfaat untuk orang tuanya yang sudah wafat.
Wallohu A’lam
Oleh Ning Azmiyah