Pentingnya Ilmu dalam Islam: Berikut 4 Keutamaan Mencari Ilmu

TSIRWAH INDONESIA – Islam mewajibkan umatnya untuk mencari ilmu. Wahyu yang turun pertama kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ialah membaca (iqra) yang artinya bacalah. Sebagian ulama menafsirkan kata iqra sebagai tuntutan atau seruan kepada manusia dalam mencari ilmu.

Keutamaan ilmu, belajar, dan mengajarkannya sangat penting dalam ajaran Islam. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا كَثِيرُ بْنُ شِنْظِيرٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَوَاضِعُ الْعِلْمِ عِنْدَ غَيْرِ أَهْلِهِ كَمُقَلِّدِ الْخَنَازِيرِ الْجَوْهَرَ وَاللُّؤْلُؤَ وَالذَّهَبَ

Artinya: “Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Sulaiman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Katsir bin Syinzhir] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Anas bin Malik] ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim. Dan orang yang meletakkan ilmu bukan pada ahlinya, seperti seorang yang mengalungkan mutiara, intan dan emas ke leher babi’,” (HR. Sunan Ibnu Majah).

Keutamaan mencari ilmu juga disampaikan sebagai berikut:

1. Orang Berilmu akan Diangkat Derajatnya

Keutamaan yang pertama yaitu orang yang berilmu akan diangkat derajatnya. Allah subhanahu wa ta’ala dalam surat Al-Mujadalah ayat 11:

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَـٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَـٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, ‘Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,’ maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, ‘Berdirilah kamu,’ maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah maha Maha teliti atas apa yang kamu kerjakan.”

2. Ilmu Merupakan Warisan Para Nabi

Para nabi ketika wafat tidak mewariskan harta dunianya, melainkan ilmu kepada keluarga dan umatnya. Hal ini menunjukkan bahwa ilmu sangatlah penting untuk dipelajari. 

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَ بِهِ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ

Artinya: “Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, sesungguhnya mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang telah mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang banyak,” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).

BACA JUGA : Mabadi Asyrah: 10 Prinsip Dasar Sebuah Ilmu

3. Orang Berilmu Memiliki Pahala yang Kekal

Ilmu yang bermanfaat merupakan salah satu amalan yang tidak akan putus meskipun telah meninggal. Ilmu tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri tetapi juga untuk orang lain. Rasulullah SAW bersabda:

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ الْعَلَاءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ صَدَقَةٌ جَارِيَةٌ وَعِلْمٌ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٌ صَالِحٌ يَدْعُو لَهُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

Artinya: “Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr], telah mengabarkan kepada kami [Isma’il bin Ja’far] dari [Al ‘Ala` bin Abdurrahman] dari [ayahnya] dari [Abu Hurairah] radliallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Jika seseorang meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal: Sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, dan anak saleh yang mendoakannya’,” (HR. Sunan Tirmidzi).

4. Orang Berilmu Dimudahkan Jalannya Menuju Surga

Surga merupakan tempat akhir dambaan semua muslim. Allah menjanjikan surga bagi mereka yang banyak beramal saleh. Orang yang mencari ilmu merupakan salah satu jalan menuju surga. Rasulullah SAW bersabda:

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ رَجُلٍ يَسْلُكُ طَرِيقًا يَطْلُبُ فِيهِ عِلْمًا إِلَّا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقَ الْجَنَّةِ وَمَنْ أَبْطَأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ

Artinya: “Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Zaidah] dari [Al A’masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Tidaklah seorang laki-laki yang meniti jalan untuk mencari ilmu melainkan Allah akan mempermudah baginya jalan menuju surga. Dan barangsiapa yang lambat amalannya maka nasabnya tidak akan memberinya manfaat’,” (HR. Abu Dawud).

Itulah keutamaan-keutamaan dalam mencari ilmu. Semoga ilmu yang diberikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala menjadikan umat muslim untuk selalu bersyukur kepada-Nya, Aamiin.

Wallohu A’lam
Oleh Hanif Ibrahim