3 Strategi Menjaga Iffah dan Izzah Wanita Single di Era Modern
TSIRWAH INDONESIA – Menjaga iffah (menahan diri) dan izzah (kemuliaan diri) di tengah gejolak zaman modern yang penuh dengan berbagai tantangan ini memang tidak mudah, terutama bagi seseorang wanita yang belum menikah.
Menjalani keseharian yang dipenuhi dengan godaan dan pengaruh negatif, diperlukan strategi yang kuat untuk tetap menjaga iffah dan izzah demi meraih ridho Allah subhanahu wa ta’ala.
Semenjak datangnya Islam, wanita telah menjadi makhluk yang mulia dan harus dimuliakan, hingga banyak ayat Alquran yang memerintahkan wanita untuk selalu menjaga dirinya, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al ahzab ayat 59:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Artinya: “Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Artikel ini akan membahas tiga strategi unggul yang dapat membimbing wanita single dalam menjaga kehormatan diri, mulai dari memilih teman hingga membangun visi hidup yang bermakna.
Berikut strategi unggul untuk menjaga iffah dan izzah wanita single di era modern menurut Ustadz Adi Hidayat, seorang penceramah besar dalam salah satu ceramahnya:
BACA JUGA: 2 Golongan Wanita yang Tidak Boleh Dinikahi, Simak Penjelasannya
1. Pilih Teman yang Baik
Memilih lingkungan pertemanan yang positif adalah langkah awal dalam menjaga iffah dan izzah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَثَلُ الْجَلِيْسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخ الْكِيْرِ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيْحًا طَيِّبَةً، وَنَافِخُ الْكِيْرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيْحًا خَبِيثَةً
Artinya: “Perumpamaan berteman dengan orang sholeh dan berteman dengan orang jahat adalah seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang peniup dapur tukang besi. Penjual minyak wangi kadang memberikan minyak wanginya kepadamu atau kamu membeli minyak itu darinya, atau kamu mencium aroma harum darinya. Tetapi peniup dapur tukang besi mungkin dia akan membakar bajumu atau kamu mencium aroma yang tidak sedap darinya,”(HR Bukhari).
Oleh karena itu, memilih teman yang baik sangatlah penting. Teman yang baik akan memberikan dukungan moral, memotivasi untuk terus berjuang menghadapi godaan, dan menjalani kehidupan agar lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
2. Memiliki Visi yang akan Dibanggakan kepada Allah SWT
Setiap muslimah yang ingin menjaga iffah dan izzah harus memiliki sesuatu yang dijaga sebagai visi yang bisa dibanggakan kepada Allah SWT hingga wafat.
Visi yang dimaksud dalam hal ini misalnya, ingin diwafatkan sebagai orang yang ahli tahajud, ingin diwafatkan sebagai orang yang ahli sedekah, atau hal lainnya yang bisa dibanggakan saat menghadap kepada Allah SWT di akhirat kelak.
3. Ketika Terfikir Berbuat yang Menyimpang, Bayangkan akan Diwafatkan
Menggambarkan kematian sebagai konsekuensi dari tindakan menyimpang akan menjadi titik refleksi yang kuat.
Membayangkan akan diwafatkan ketika terbersit niat untuk melanggar larangan dari Allah SWT tentu akan menjadi pengingat yang mendorong untuk selalu kembali kepada jalan yang benar.
Rasulullah SAW bersabda:
موت الفجأة راحة للمؤمن وأخذة أسف للكافر
Artinya: “Kematian mendadak adalah istirahat bagi mukmin dan penyesalan bagi orang kafir,” (HR Ahmad).
Sebagai seorang muslimah yang mengharap kebaikan di dunia dan akhirat, tentu tidak ingin kematian menjadi sebuah penyelesan. Oleh karena itu, sering mengingat kematian akan menjadi indikator pengingat yang baik saat akan melakukan maksiat.
Sebagai wanita single di era modern, menjaga ifah dan izzah bukanlah tugas mudah. Namun, dengan memilih teman yang baik, memiliki visi hidup dan mengingat kematian, akan menjaga setiap langkah seorang muslimah untuk menjalani hidup dengan lebih terjaga.
Semoga strategi-strategi ini dapat menjadi pilar kokoh bagi wanita single dalam menjaga kehormatan diri dan mendapatkan ridho dari Allah SWT. Aamin.
Wallohu A’lam
Oleh Widiawati