Hikmah & WawasanMuslimah

3 Sifat Istri Sholehah, Penting Wanita Tahu, Simak

TSIRWAH INDONESIA – Menjadi istri sholehah yang diridhoi Allah subhanahu wa ta’ala tentu menjadi keinginan setiap muslimah, dan mendapatkan istri sholehah tentu juga menjadi keinginan setiap lelaki muslim.

Bagi laki-laki, istri sholehah adalah sebaik-baiknya perhiasan dunia. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ

Artinya: “Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholehah,” (HR. Muslim).

Sebagai wanita yang mengharapkan kebahagiaan dalam pernikahan, memiliki sifat-sifat istri sholehah adalah kunci utama.

Menurut Ustadz Abdul Somad, seorang penceramah besar ketika ditanya bagaimana caranya agar bisa menjadi wanita sholehah dan dicintai Allah SWT, beliau menjawab ada tiga sifat wanita sholehah:

Istri sholehah adalah istri yang menyenangkan jika dipandang oleh suaminya. Dalam hal ini, bukan berarti wanita harus cantik secara fisik, melainkan cantik secara inner beauty.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak melihat pada rupa-rupa kalian dan harta-harta kalian,akan tetapi Allah melihat pada hati-hati kalian dan amalan-amalan kalian,” (HR Muslim).

Sebagai muslimah, kecantikan yang lebih utama adalah kecantikan yang dipancarkan dari dalam diri ketika hati dipenuhi kebaikan. Seperti ketulusan, kasih sayang, kesabaran dan kebaikan lainnya yang tercermin dalam sikap dan perbuatan sehari-hari.

Inner beauty membuat seseorang bersinar melalui karakter yang baik, menciptakan daya tarik yang jauh lebih tahan lama dan mendalam daripada sekadar penampilan fisik.

Jadi, kecantikan dari dalam diri seorang muslimah tidak hanya menyenangkan mata, tetapi juga menyentuh hati.

Keberhasilan suatu pernikahan seringkali terletak pada kedua belah pihak yang mampu saling mendukung dan memahami peran masing-masing.

Sebagai istri sholehah, patuh terhadap suami bukanlah tanda kelemahan, melainkan sikap hormat dan penghargaan terhadap kepemimpinan dalam rumah tangga.

Allah SWT berfirman dalam Alquran surah Al-Baqarah ayat 228:

وَبُعُوْلَتُهُنَّ اَحَقُّ بِرَدِّهِنَّ فِيْ ذٰلِكَ اِنْ اَرَادُوْٓا اِصْلَاحًا ۗوَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِيْ عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوْفِۖ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ ۗ وَاللّٰهُ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ

Artinya: “Mereka (para perempuan) mempunyai hak seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang patut. Akan tetapi, para suami mempunyai kelebihan atas mereka. Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”

Allah SWT telah mengatur semua dengan porsi kemampuannya masing-masing, sesuai dengan hak dan kewajibannya, serta para suami memiliki kelebihan atas istrinya.

Ketaatan seorang istri akan membangun fondasi kepercayaan dan kerjasama yang kuat, menciptakan ikatan yang tak tergoyahkan.

Bagi wanita muslimah, surga seorang istri terletak pada ridho suami. Karena itu, seorang istri harus selalu patuh kepada suaminya, kecuali dalam hal yang bertentangan dengan perintah Allah SWT.

BACA JUGA: Kedudukan Wanita dalam Perkembangan Sejarah, Berikut Penjelasannya

Kehadiran seorang suami tidak selalu dapat dipastikan setiap saat, terutama jika ia terpaksa meninggalkan rumah untuk urusan pekerjaan atau keperluan lainnya.

Sebagai istri sholehah, memiliki sifat amanah sangatlah penting. Hal ini mencakup kemampuan untuk menjaga rumah tangga dengan bijaksana, mengelola keuangan dengan cermat, dan merawat anak-anak jika suami sedang tidak berada di rumah.

Amanah dalam tanggung jawab ini menunjukkan kematangan dan keandalan dalam menjalankan peran sebagai istri.

Seorang wanita diharapkan dapat membangun fondasi perkawinan yang kokoh dan penuh berkah dengan mengamalkan sifat-sifat istri sholehah ini. Mendapat ridho suami dan tentunya ridho Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda:

أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَنْهَا رَاضٍ دَخَلَتِ الْجَنَّةَ

Artinya: “Wanita mana saja yang meninggal dunia lantas suaminya ridho padanya, maka ia akan masuk surga,” (HR. Tirmidzi).

Wallohu A’lam
Oleh Widiawati

Editor: Muhammad Agus

Alumni Ponpes As'adiyah, Saat ini menempuh strata 1 di STKQ Al-Hikam Depok

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator