Hikmah & Wawasan

4 Kondisi Sedekah Paling Baik, Nomor 2 Sulit Dilakukan

TSIRWAH INDONESIA Sedekah merupakan suatu amalan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam karena sedekah sifatnya tidak akan mengurangi harta. 

Seseorang yang bersedekah akan mendapatkan kemuliaan di dunia dan pahala untuk bekal di akhirat.

Islam juga menganjurkan setiap muslim untuk bersedekah karena akan menanamkan sifat mau berbagi kepada sesama yang membutuhkan.

Sedekah memiliki banyak manfaat bagi penerimanya maupun kepada pemberi. 

Bersedekah juga tidak dituntut dalam jumlah yang banyak. Sekecil apapun jumlahnya, jika ikhlas karena Allah subhanahu wa ta’ala maka pahala balasannya.

Sedekah di saat sehat sangat dianjurkan, karena pada saat itu, kita masih mampu melakukan banyak hal berkenaan dengan urusan dunia. 

Saat tubuh seseorang masih sehat, ia akan merasa sulit dan malas mengeluarkan hartanya untuk sedekah. 

Pada kondisi tersebut, harta dan tenaganya akan ia peruntukan untuk mengejar kesuksesan duniawi. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk bersedekah, sebagaimana sabda nabi dalam hadits berikut ini:


أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ الْغِنَى وَلَا تُمْهِلَ حَتَّى إِذَا بَلَغَتْ الْحُلْقُومَ قُلْتَ لِفُلَانٍ كَذَا وَلِفُلَانٍ كَذَا أَلَا وَقَدْ كَانَ لِفُلَانٍ

Artinya: “Hendaknya engkau bersedekah sementara engkau dalam keadaan sehat dan tamak, yakni engkau sedang menginginkan mencintai kehidupan dan mengkhawatirkan kemiskinan, dan janganlah engkau menunda sedekah itu hingga ruh telah sampai di tenggorokan, lalu engkau baru mengatakan, ‘Untuk fulan sekian (aku berikan dari hartaku) dan untuk fulan sekian’. Ketahuilah, harta itu telah menjadi milik fulan,” (HR Muslim).

Sedekah dalam kondisi tersebut membutuhkan keikhlasan yang sangat besar. Apabila ikhlas dan hanya mengharap ridho Allah SWT maka pahala jaminannya.

Sedekah tidak selalu orang-orang yang memiliki ekonomi yang berlebih, karena kadar sedekah bukan ditentukan dari seberapa kaya seseorang, tapi seberapa ikhlas ia saat bersedekah.

Kondisi sedekah yang paling baik adalah ketika seseorang memberikan sedekahnya di saat dia mengalami kesulitan.

Sedekah dalam keadaan sulit adalah bentuk kepercayaan kepada Allah SWT, bahwa dengan bersedekah, kita akan mendapatkan balasan yang lebih besar dari-Nya.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Saba’ ayat 39:

قُلْ اِنَّ رَبِّيْ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ وَيَقْدِرُ لَهٗ ۗوَمَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهٗ ۚوَهُوَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ

Artinya: “Katakanlah, sungguh Tuhanku telah melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-Nya, dan apa saja yang kamu infakkan, Allah SWT akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang terbaik.”

BACA JUGA: Berikut Janji Allah kepada Orang yang Gemar Bersedekah

Sedekah yang terbaik adalah sedekah yang ikhlas. Namun, ada sedekah yang nampaknya berat, tetapi bernilai pahala yang sangat besar.

Kita bisa memperoleh pahala yang besar apabila menyedekahkan harta yang paling kita cintai, serta harta yang saat itu kita lagi butuh-butuhnya.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Ali Imran ayat 92:

لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتّٰى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَ ۗوَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ

Artinya: “Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai, dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui.”

Ketika seseorang bercita-cita menjadi kaya, ia akan berusaha mendapatkan apa yang ia inginkan dan pelit dalam membelanjakan hartanya. 

Kondisi seperti ini dapat kita gunakan untuk menguji diri apa bisa ikhlas atas apa yang akan kita keluarkan, sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran surat Al-Isra’ ayat 29:

وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُوْلَةً اِلٰى عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُوْمًا مَّحْسُوْرًا 

Artinya: “Janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu (kikir) dan jangan (pula) engkau mengulurkannya secara berlebihan sebab nanti engkau menjadi tercela lagi menyesal.”

Terlalu pelit karena ingin kaya tidak dibenarkan dalam Islam, karena Allah SWT sudah menetapkan hak setiap manusia. Terdapat hak orang lain dalam harta yang kita miliki.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Adz-Dzariyat ayat 19:

وَفِيْٓ اَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِّلسَّاۤىِٕلِ وَالْمَحْرُوْمِ

Artinya: “Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak meminta.”

Ketika harta yang dimiliki dibelanjakan di jalan Allah SWT dan digunakan untuk bersedekah, maka Allah SWT akan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih besar.

Marilah kita memperhatikan dan melakukan empat kondisi bersedekah di atas. Semoga kita bisa lebih memahami makna sesungguhnya dari bersedekah di sisi Allah SWT, dan semoga kita dapat menerapkan amalan yang paling baik di mata-Nya.

Wallohu A’lam
Oleh Wilda Febriani

Editor: Muhammad Agus

Alumni Ponpes As'adiyah, Saat ini menempuh strata 1 di STKQ Al-Hikam Depok

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator