4 Sebab Manusia Selalu Mendapatkan Ujian Hidup, Nomor 3 Paling Menyentuh
TSIRWAH INDONESIA – Ujian menjadi suatu hal yang sudah pasti akan dirasakan setiap manusia yang masih hidup di dunia, tanpa terkecuali. Ujian hidup manusia juga bermacam-macam, ada yang diberi ujian penderitaan, kebahagiaan juga termasuk dalam ujian
Manusia juga kerap kali berkeluh kesah dan bertanya-tanya mengapa dirinya senantiasa mendapat ujian yang dirasa berat. Padahal kenyataannya tidak ada satu pun manusia yang masih hidup yang luput dari ujian penderitaan atau kenikmatan.
Artikel ini akan menjelaskan empat sebab manusia selalu mendapatkan ujian hidup berlandaskan Al-Qur’an sebagai mukjizat sepanjang zaman, di antaranya:
1. Supaya Manusia Kembali kepada Kebenaran yang Hakiki
Allah subhanahu wa ta’ala akan menguji golongan manusia dengan ujian yang berupa keburukan, bahkan kenikmatan dalam hidup. Semua itu terjadi supaya manusia kembali mengikuti petunjuk yang benar, yaitu Al-Qur’an.
Sejatinya manusia yang hidup tanpa petunjuk dari Al-Qur’an, bagaikan berjalan tanpa arah dan akan tersesat dalam perjalanan mengarungi dunia yang fana ini. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 168:
وَقَطَّعْنَـٰهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ أُمَمًۭا ۖ مِّنْهُمُ ٱلصَّـٰلِحُونَ وَمِنْهُمْ دُونَ ذَٰلِكَ ۖ وَبَلَوْنَـٰهُم بِٱلْحَسَنَـٰتِ وَٱلسَّيِّـَٔاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Artinya: ”Dan Kami pisahkan mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang shalih dan ada yang tidak demikian. Dan Kami uji mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).”
Baca Juga: Bacalah Doa Ini saat Terjebak di Situasi Sulit, Insya Allah Dimudahkan
2. Untuk Mengetahui Siapa Saja yang Bersabar dan Bersungguh-sungguh
Allah SWT menguji hamba-Nya supaya benar-benar terbukti kesabaran dan kesungguhannya dalam menjalankan hidup di dunia dengan baik. Tidak dapat orang membuktikan kesungguhan dan kesabarannya tanpa diuji terlebih dahulu. Allah SWT berfirman dalam surat Muhammad ayat 31:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّىٰ نَعْلَمَ ٱلْمُجَـٰهِدِينَ مِنكُمْ وَٱلصَّـٰبِرِينَ وَنَبْلُوَا۟ أَخْبَارَكُمْ
Artinya: “Dan sungguh, Kami benar-benar akan menguji kamu sehingga kami mengetahui orang-orang yang benar-benar berjihad dan bersabar di antara kamu; dan akan Kami uji perihal kamu.”
3. Allah SWT Memberi Kabar Gembira untuk Hamba-Nya yang Sabar
Ujian yang Allah SWT berikan kepada hamba-Nya sesungguhnya hanyalah sedikit. Melalui ujian yang sedikit itu, Allah SWT bermaksud memberikan kabar gembira setelah manusia melewati ujian.
Untuk sampai kepada kabar gembira dari Allah SWT, manusia hendaknya selalu bersabar akan ujian-ujian hidup, seperti ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, serta buah-buahan. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 155:
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍۢ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍۢ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّـٰبِرِينَ
Artinya:” Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.”
4. Untuk Membedakan Siapa Saja yang Jujur atau Dusta
Allah SWT akan memberi ujian kepada orang-orang yang berkata bahwa dirinya telah beriman. Dengan ujian dalam hidup, Allah SWT menguji keimanan orang tersebut apakah benar tercermin melalui kesehariannya atau hanya di bibir saja.
Dari cara orang yang mengaku beriman tersebut, Allah SWT akan dapat menilai siapa saja orang yang amalnya benar-benar sesuai yang dibicarakan, atau bahkan bersifat dusta. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Ankabut ayat 3:
وَلَقَدْ فَتَنَّا ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ صَدَقُوا۟ وَلَيَعْلَمَنَّ ٱلْكَـٰذِبِينَ
Artinya: “Kami tentu saja mengujinya sebelum mereka. Dan ˹dengan cara ini˺ Allah akan dengan jelas membedakan antara orang yang jujur dan orang yang pendusta.”
Demikian empat alasan manusia selalu mendapatkan ujian hidup. Hendaknya manusia tetap berprasangka baik kepada Allah SWT dan berusaha meresapi hikmah dalam setiap ujian dalam hidup di dunia.
Wallohu A’lam
Oleh Anggia Lazuardiah