Memaknai Arti Kemerdekaan dalam Sudut Pandang Islam, Simak
TSIRWAH INDONESIA – Kemerdekaan adalah konsep yang penting dalam banyak hal, seperti dalam kehidupan agama dan masyarakat seorang muslim. Kemerdekaan dalam Islam memiliki makna yang mendalam dan mencakup lebih dari sekadar bebas dari penjajahan.
Menurut Islam, kemerdekaan berarti tidak perlu mengabdikan diri kepada siapa pun selain Allah subhanahu wa ta’ala, termasuk kebebasan jiwa dan pikiran.
Kedudukan Manusia dalam Islam
Islam menekankan bahwa hakikat kemerdekaan sejati adalah ketika seseorang mampu memerdekakan dirinya dari segala bentuk perbudakan selain kepada Allah SWT.
Allah SWT menengaskan dalam Al-Qur’an bahwa tujuan hidup manusia ialah untuk beribadah kepada Allah SWT. Kemudian, kemerdekaan hakiki adalah ketika seseorang dapat menjalankan ibadah tersebut dengan ikhlas dan tulus. Allah SWT berfirman dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56:
وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ
Artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”
Kemerdekaan dalam Konteks Sosial
Kemerdekaan dalam Islam juga menuntut umatnya untuk membebaskan diri dari kezaliman, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain dalam konteks sosial.
Orang-orang yang beragama Islam terdidik untuk memperjuangkan keadilan, kebenaran, dan hak asasi manusia serta menentang kezaliman dan penindasan.
Menurut Islam, semua diskriminasi dan penindasan harus dihapus karena semua orang sama kecuali dalam hal ketakwaan. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْحَكَمِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ قَالَ كَانَ شُرَيْحٌ لَا يَرْجِعُ عَنْ قَضَاءٍ يَقْضِي بِهِ فَحَدَّثَهُ الْأَسْوَدُ أَنَّ عُمَرَ قَالَ إِذَا تَزَوَّجَ الْمَمْلُوكُ الْحُرَّةَ فَوَلَدَتْ أَوْلَادًا أَحْرَارًا ثُمَّ عُتِقَ بَعْدَ ذَلِكَ رَجَعَ الْوَلَاءُ لِمَوَالِي أَبِيهِمْ فَأَخَذَ بِهِ شُرَيْحٌ
Artinya: “Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Syu’bah] dari [Al Hakam] dari [Ibrahim] ia berkata; [Syuraih] tidak pernah menarik keputusannya yang telah dia putuskan. Lalu [Al Aswad] menceritakan kepadanya bahwa Umar pernah berkata; Jika seorang budak menikah dengan seorang perempuan yang merdeka lalu melahirkan anak-anak dalam keadaan merdeka kemudian setelah itu ia dimerdekakan, maka wala` kembali kepada orang yang memerdekakan ayah mereka. Lalu Syuraih pun memegang riwayat ini,” (HR Sunan Damiri).
BACA JUGA : 5 Kebiasaan Sehat ala Rasulullah yang Dapat Diteladani
Kedaulatan dan Kehormatan Bangsa
Tugas utama selaku rakyat Indonesia, khususnya Muslim ialah menjaga, mempertahankan, memperjuangkan kemerdekaan. Kemudian, juga memperjuangkan kedaulatan, dan kehormatan negara untuk menjadi setara dengan bangsa lain.
Selain itu, bagaimana memaksimalkan setiap potensi yang ada untuk membangun masyarakat yang adil, makmur, dan berperadaban. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 256:
لَآ إِكۡرَاهَ فِي ٱلدِّينِ ۖ قَد تَّبَيَّنَ ٱلرُّشۡدُ مِنَ ٱلۡغَيِّ ۚ فَمَن يَكۡفُرۡ بِٱلطَّٰغُوتِ وَيُؤۡمِنۢ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱسۡتَمۡسَكَ بِٱلۡعُرۡوَةِ ٱلۡوُثۡقَىٰ لَا ٱنفِصَامَ لَهَا ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Artinya: “Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”
Kesimpulan
Kemerdekaan dalam Islam bukan hanya kebebasan dari penjajahan fisik, tetapi juga kebebasan yang sesuai dengan syariat dalam hal spiritual, intelektual, dan sosial.
Kemerdekaan dalam Islam berarti kebebasan yang sebenarnya, yang hanya dapat tercapai dengan tunduk sepenuhnya kepada Allah SWT, Sang Pencipta.
Wallohu A’lam
Oleh Hanif Ibrahim