Tokoh & Sejarah

Abdullah ibnu Mas’ud Bagian dari Mukjizat Rasulullah SAW 

TSIRWAH INDONESIA – Sahabat Abdullah ibnu Mas’ud radliallahu ‘anhu mempunyai kemampuan luar biasa yang tidak tercermin dari penampilannya. Semua kelebihan itu ia miliki setelah pertemuannya dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam.

Sebagaimana kita ketahui, Allah subhanahu wata’alaa menganugerahkan banyak sekali mukjizat pada Rasulullah SAW.

Abdullah ibnu Mas’ud menyaksikan sebuah mukjizat dari tangan Rasulullah SAW saat pertama kali berjumpa beliau. Setelah masuk Islam, semakin banyak keajaiban terjadi pada diri beliau dengan perantaraan mukjizat dari Rasulullah SAW. 

Berdasarkan urutan kejadian, tiga mukjizat Nabi SAW yang Abdullah ibnu Mas’ud saksikan dan alami adalah sebagai berikut:

Siang itu Abdullah ibnu Mas’ud sedang menggembala kambing milik seorang juragan Quraisy bernama Uqbah bin Abu Mu’ith. Datanglah Rasullullah SAW dan Abu Bakar radliallahu ‘anhu dalam keadaan lelah. Mereka berdua meminta susu kambing padanya untuk penawar dahaga.

Beliau menolak permintaan tersebut. Ia menyampaikan bahwa kambing-kambing itu bukan miliknya. Ia hanyalah orang yang menerima upah untuk menjaga hewan ternak tuannya. 

Rasulullah SAW bukannya marah atau memaksa. Beliau hanya meminta untuk menunjukkan seekor kambing betina yang mandul atau belum pernah kawin. Abdullah Ibnu Mas’ud membawakan kambing yang dimaksud.

Sejenak Rasulullah SAW berdoa kepada Allah SWT sambil mengusap puting kambing. Hewan itupun memancarkan air susu segar berlimpah. Abu Bakar r.a menampung susu tersebut dalam sebuah batu cekung.

Rasulullah SAW dan Abu Bakar r.a minum susu secara bergantian. Abdullah ibnu Mas’ud juga mendapat bagian. Setelah itu kantung susu kambing kembali mengempis.

Beliau sangat takjub dengan kejadian tersebut. Tak lama kemudian ia pun menyatakan keislamannya. Ketaatan dan kejujurannya membuat Rasulullah SAW menjadikannya orang kepercayaan.

Abdullah ibnu Mas’ud hanyalah seorang buruh, anak budak miskin. Sabda Rasulullah SAW bahwa ia akan menjadi seorang yang terpelajar menjadi kunci pembuka mukjizat berikutnya. Allah SWT mengangkat derajatnya sedemikian rupa.

Selama hidup di tengah keluarga Rasulullah SAW, Abdullah ibnu Mas’ud menghafalkan banyak hadits. Setidaknya tujuh puluh surat Al Qur’an dihafalnya dengan baik beserta asbabun nuzulnya. Para sahabat tak ragu berpedoman pada ilmu Abdullah ibnu sebagai ahli dalam bidang fiqih.

Beliau selalu melayani Rasulullah SAW dengan sepenuh pengabdian. Dirinya mengikuti setiap peperangan bersama Rasulullah SAW. Semua itu menjadikannya memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman berharga dalam menyikapi beragam konflik di masyarakat.

BACA JUGA : Istri Rasul Keturunan Yahudi, Inilah Biografi Shafiyyah binti Huyay

Meskipun bisa jadi wujud jasmaninya terlihat remeh di hadapan para pembesar Quraisy. Perawakannya kurus mungil, tidak seperti perawakan pria Arab umumnya yang gagah dan jangkung. Pakaian yang dikenakannya selalu  bersahaja.

Ternyata di balik semua kekurangan itu, ia memiliki banyak keistimewaan. Suaranya sangat merdu, terutama saat melantunkan ayat-ayat suci Al Qur’an. Ia juga mempunyai ketangguhan luar biasa dalam hal adu nyali. 

Pada masa permulaan Islam, belum ada yang berani mengumandangkan Al Qur’an secara terbuka. Sekalipun para sahabat yang gagah dan terpandang. Abdullah bin Mas’ud maju tanpa ragu, melantunkan surat Ar-Rahman dengan fasih dan indah. 

Beliau tak jera dengan pukulan, caci-maki serta hinaan dari pemuka Quraish. Dirinya malah ingin mengulanginya seandainya para sahabat lainnya tidak mencegahnya. Mentalnya sekuat baja, nyalinya besar tiada tara.

Amirul Mukminin Umar radhiyallahu ‘anhu pernah mengangkat Abdullah ibnu Mas’ud sebagai pengelola Baitul Mal di Kufah. Sebuah kota yang terkenal memiliki masyarakat kritis dan sulit ditaklukkan. Orang-orangnya suka mengkritik, membangkang dan memberontak pada penguasa.

Abdullah bin Mas’ud menerima amanah itu dan berangkat dengan gagah berani. Ternyata ia berhasil menaklukkan dan mengambil hati rakyat Kufah. Rakyat Kufah terpikat dengan keberanian, kecerdasan serta kebijaksanaannya dalam menyikapi  segala sesuatu.

Sungguh Maha Kuasa Allah SWT yang tak segan menganugerahkan keistimewaan pada hamba-Nya yang lemah. Sesungguhnya semua itu mudah bagi-Nya, sebagaimana firman-Nya dalam surat An Nahl ayat 40:

اِنَّمَا قَوْلُنَا لِشَيْءٍ اِذَآ اَرَدْنٰهُ اَنْ نَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ ۝٤٠

Artinya: “Sesungguhnya firman Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, hanya (dengan) berfirman kepadanya, ‘Jadilah!’ Maka, jadilah sesuatu itu.”

Demikianlah kisah inspiratif tentang Abdullah ibnu Mas’ud. Hikmahnya, manusia tidak boleh menilai seseorang hanya berdasarkan harta dan penampilannya. Manusia menjadi mulia karena keimanan dan kemuliaan akhlaknya.

Wallohu A’lam
Oleh Iin Takim Wahyuni

Editor: Divya Aulya

Penulis bau amis yang menulis sejumlah karya fiksi dan non-fiksi. Memiliki ketertarikan dalam dunia kebahasaan, memiliki visi dalam memajukan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator