Selain Bilal bin Rabah, Berikut 3 Sahabat yang Menjadi Muazin Rasulullah
TSIRWAH INDONESIA – Bilal bin Rabah adalah seorang muazin yang diangkat dan dipilih oleh Nabi Muhammad shallahu ‘alaihi wasallam.
Sebelum menjadi muazin Rasulullah, Bilal merupakan mantan budak berkulit hitam yang berasal dari Habasyah. Ia dimerdekakan oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu dengan uang tebusan yang dibayar kepada tuannya, Umayyah bin Khalaf.
Selama Rasulullah hidup, Bilal menjadi sahabat yang senantiasa mengumandangkan azan di Masjid Nabawi. Namun, tahukah kita bahwa selain Bilal, ada juga para sahabat yang mendapat mandat sebagai muazin Rasulullah.
BACA JUGA: Mengumandangkan Adzan dalam Tradisi Islam, Begini Penjelasannya
3 Muazin Rasulullah Selain Bilal
Sayyidah ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha meriwayatkan sebuah hadis terkait jumlah muazin nabi sebagai berikut:
كان للنَّبيِّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم ثلاثةُ مُؤذِّنين : بلالٌ وأبو محذورةَ ، وابنُ أمِّ مكتوم
Artinya: “Rasulullah SAW memiliki tiga muazin: Bilal, Abu Mahdzurah, dan Ibn Maktum,” (HR Abu Bakar Ibn Ishaq).
Hadis ‘Aisyah menyebutkan terdapat tiga sahabat yang menjadi muazin Rasulullah. Namun, dalam kitab Imta’ Al-Asma’, Imam Al-Maqrizi menambahkan dengan satu sahabat lagi sebagaimana yang akan disebutkan di bawah ini:
1. Abu Mahzdurah Radhiyallahu ‘Anhu
Abu Mahdzurah adalah seorang sahabat yang masuk Islam pada peristiwa Fathu Makkah. Nama aslinya Aus bin Al-Mughirah.
Abu Mahzdurah meminta izin kepada nabi untuk ikut mengumandangkan azan bersama Bilal, lalu nabi pun mengizinkannya.
Perannya sebagai muazin ialah menggantikan posisi Bilal jika ia sedang berhalangan. Tatkala nabi bersama para sahabatnya hijrah dari Mekkah, Abu Mahdzurah mengumandangkan azan tiap sholat lima waktu.
Al-Biladzari dalam kitabnya Al-Ansab Al-Asyraf li Al-Biladzari, pernah mengutip perkataan Abu Mahdzurah sebagai berikut:
لولا الأذان لهاجرت
Artinya: “Kalau sekirannya bukan karena azan, niscaya aku pasti hijrah (ikut nabi).”
Abu Mahdzurah wafat di usia 59 tahun. Setelah itu, posisi muazin diwariskan pada keturunannya.
2. Ummi Maktum Al-Qurasyi Al-‘Amiriy Radhiyallahu ‘Anhu
Ummi Maktum termasuk di antara sahabat yang ikut hijrah ke Madinah di fase awal hijrah. Ummi Maktum wafat di masa kekhalifahan Umar bin Khattab.
Dalam sejarah diceritakan bahwa ia adalah seorang sahabat yang buta. Nabi memerintahkannya menjadi muazin di kala beliau keluar berjihad bersama para sahabatnya.
Ummi Maktum juga sering mengumandangkan azan kedua dalam sholat Subuh mendampingi Bilal yang azan pertama.
3. Sa’ad Al-Qurazhi Radhiyallahu ‘Anhu
Sa’ad Al-Qurazhi juga termasuk muazin nabi, sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Al-Maqrizi. Sa’ad merupakan budak dari Ammar bin Yasir.
Sahabat ini ditugaskan oleh nabi sebagai muazin di Masjid Quba’. Kemudian berpindah ke Masjid Nabawi ketika Bilal bin Rabah memutuskan untuk berhenti mengumandangkan azan di masjid tersebut.
Sa’ad Al-Qurazhi tetap menjadi muazin di masjid nabi tersebut sampai ia wafat. Setelah ia wafat, posisi muazin kemudian diteruskan oleh anak-anaknya.
Demikian nama-nama muazin Rasulullah selain Bilal bin Rabah yang mesti diketahui.
Wallohu A’lam
Oleh Muhammad Izharuddin