Alquran & HaditsHikmah & Wawasan

Al-Qurra’ As-Sab’ah: Mengenal 7 Imam Qira’at

TSIRWAH INDONESIA – Al-Qurra’ as-sab’ah biasa disebut dengan tujuh imam qira’at. Bacaan mereka populer dengan istilah qira’at sab’ah atau qira’at tujuh yang dicetuskan oleh Ibnu Mujahid.

Setelah melalui penelitian dan pengkajian aneka variasi qira’at yang beredar oleh para ulama menyimpulkan ada sepuluh qira’at mu’tabar (diakui).

Ibnu Mujahid dalam kitab As-Sab’ah hanya memilih tujuh imam qira’at berdasarkan qira’at mutawatir bukan syadz (qira’at yang tidak mempunyai sanad sahih).     

Namun, dalam disiplin ilmu qira’at dimulai oleh Abu Amr Ad-Dani dan diteruskan oleh muridnya Asy-Syathibi, memilih dua perawi dari masing-masing imam qira’at.

Tulisan ini fokus hanya membahas ke-tujuh imam qira’at dan dua perawi yang mengambil qira’at dari mereka al-qurra’ as-sab’ah.

Ibnu Mujahid memilih tujuh imam qira’at dan dua perawi, mereka adalah:

1.  Imam Nafi’, nama lengkapnya adalah Nafi’ bin Abdurrahman bin Abi Nu’aim Al-Madini. Lahir tahun 70 Hijriah dan wafat di Madinah tahun 169 H.

Mata rantai sanad qira’at Nafi’ sangatlah banyak, di antaranya: Abdurrahman bin Hurmuz melalui talaqqi (penerimaan langsung) dari tiga Sahabat yaitu, Abu Hurairah, Abdullah bin Abbas, dan Abdullah bin Ayyasy. Mereka menerima qira’at dari Ubay bin Ka’ab langsung dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam.

Dua orang perawi yang mengambil bacaan Nafi’ adalah:

a.  Qalun, nama lengkapnya Abu Musa Isa bin Mina. Lahir tahun 120 H dan wafat tahun 220 H.

b.  Warsy, nama lengkapnya Utsman bin Sa’id Al-Mishri. Lahir tahun 110 H dan wafat tahun 197 H di Mesir.

2.  Imam Ibnu Katsirnama lengkapnya adalah Abu Ma’bad Abdullah bin Katsir Al-Makki. Lahir tahun 45 H dan wafat di Makkah tahun 120 H.

Mata rantai sanad bacaan Ibnu Katsir adalah: Abdullah bin As-Saib Al-Makhzumi melalui talaqqi dari sahabat Abdullah bin Zubair dan Anas bin Malik langsung dari nabi SAW.

Dua orang perawi yang mengambil qira’at Ibnu Katsir adalah:

a.  Al-Bazzi, nama lengkapnya Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin Abu Bazzah. Lahir tahun 170 H dan wafat di Makkah tahun 250 H.

b.  Qunbul, nama lengkapnya Muhammad bin Abdurrahman bin Khalid Al-Makhzumi. Lahir tahun 195 H dan wafat tahun 291 H di Makkah.

3.  Imam Abu ‘Amr, nama lengkapnya Zabban bin Al-‘Ala bin Ammar Al-Bashri. Lahir di Makkah tahun 68 H dan wafat di Kufah tahun 154 H.

Abu ‘Amr paling banyak berguru kepada qurra’  senior, di antaranya: Abu Ja’far Al-Qa’qa’ dan Hasan Al-Bashri melalui Abu Aliyah melalui sahabat Umar bin Khaththab dan Ubay bin Ka’ab langsung dari Rasulullah SAW.

Dua orang perawi yang mengambil bacaan Abu ‘Amr adalah:

a.  Ad-Duri, nama lengkapnya Abu Umar Hafsh bin Umar. Wafat tahun 246 H.

b.  As-Susi, nama lengkapnya Abu Syu’aib Shalih bin Ziyad As-Susi. Lahir tahun 173 H dan wafat tahun 261 H.

4.  Imam Ibnu ‘Amir, nama lengkapnya Abdullah bin ‘Amir Al-Yahshubi. Lahir tahun 21 H dan wafat tahun 118 H.

Mata rantai sanad bacaan Ibnu ‘Amir di antaranya: Abu Darda’ melalui sima’i (mendengarkan bacaan) sahabat Utsman bin Affan dan Muawiyah bin Abi Sufyan langsung dari nabi SAW.  

Dua orang perawi yang mengambil bacaan Ibnu ‘Amir adalah:

a.  Hisyam, nama lengkapnya Hisyam bin ‘Ammar Ad-Dimasqi. Lahir tahun 153 H dan wafat tahun 245 H.

b.  Ibnu Dzakwan, nama lengkapnya Abdullah bin Ahmad bin Dzakwan Ad-Dimasqi. Lahir tahun 173 H dan wafat tahun 242 H di Damaskus.

5.  Imam Ashim, nama lengkapnya Abu Bakr Ashim bin Bahdalah Abi An-Najud Al-Kufi. Lahir tahun 127 H di Kufah.

Imam Ashim belajar qira’at dari Abu Abdurrahman bin Hubaib As-Sulami dan Zurri bin Hubaisy. Keduanya belajar qira’at dari Abdullah bin Mas’ud, Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, Ubay bin Ka’ab dan Zaid bin Tsabit. Semua sahabat ini belajar langsung dari Rasulullah SAW.

Dua orang perawi yang mengambil bacaan Imam Ashim adalah: 

a.  Syu’bah, nama lengkapnya Abu Bakr Syu’bah bin ‘Ayyasy Al-Asadi. Lahir tahun 94 H dan wafat di Kufah tahun 193 H.

b.  Hafsh, nama lengkapnya Hafsh bin Sulaiman Al-Mughirah Al-Asadi. Lahir tahun 90 H dan wafat tahun 180 H.

6.  Imam Hamzah, nama lengkapnya Hamzah bin Hubaib Az-Zayyat. Lahir tahun 80 H dan wafat di Irak tahun 156 H.

Imam Hamzah belajar qira’at dari Sulaiman bin Mihran Al-A’masy. Al-A’masy mengambil bacaan dari Yahya Al-Asadi dan menerima dari Alqamah bin Qais. Al-Qamah menerima dari Abdullah bin Mas’ud langsung dari Rasulullah SAW.

Dua orang perawi yang mengambil bacaan Imam Hamzah adalah:

a.  Khalaf, nama lengkapnya Abu Muhammad Khalaf bin Hisyam Al-Bazzaz. Lahir tahun 150 dan wafat di Baghdad tahun 229 H.

b.  Khallad, nama lengkapnya Abu Isa Khallad bin Khalid Ash-Shairafi. Wafat di Kufah tahun 220 H.

7.  Imam Al-Kisa’i, nama Lengkapnya Abul Hasan Ali bin Hamzah bin Abdullah Al-Kufi. Lahir tahun 119 H dan wafat tahun 189 H.

Al-Kisa’i belajar qira’at dari Imam Hamzah, Muhammad bin Abi Laili, dan Isa bin Umar.

Dua orang perawi yang mengambil bacaan Imam Al-Kisa’i adalah:

a.  Abul Harits, nama lengkapnya Al-Laits bin Khalid Al-Bagdadi. Wafat tahun 240 H.

b.  Ad-Duri Al-Kisa’i, nama lengkapnya Abu Umar Hafsh bin Umar Ad-Duri. Wafat tahun 246 H.

Kesimpulan

Bacaan Alquran yang sampai ke telinga kita datang dari berbagai jalur periwayatan yang berbeda-beda. Para ulama telah mengkaji dan meneliti terhadap variasi qira’at yang beredar, hingga mereka sampai pada kesimpulan, bahwa jumlah qira’at yang mu’tabar ada sepuluh.

Wallohu A’lam
Oleh Anni Kholidah Ritonga

Editor: Dewi Anggraeni, S.Hum

Aktivis dakwah, jurnalis, interpersonal skill, tim work, content creator, dan emotional management.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator