Inilah 5 Penafsiran Makna Kata Yasin, Simak Selengkapnya
TSIRWAH INDONESIA – Yasin merupakan nama surah dalam Alquran yang ada di urutan 36. Surah ini banyak dibaca oleh kaum muslimin karena berbagai keutamaannya.
Adapun bagi sebagian masyarakat di Indonesia, surah Yasin kerap dibaca dalam banyak kesempatan seperti saat tahlilan, selametan, maupun di saat pagi dan sore.
Melihat begitu banyaknya momentum membaca surah ini, muncul sebuah pertanyaan tentang makna dari nama surah ini.
Guna menjawab pertanyaan tersebut, tulisan ini akan mengulas lima makna Yasin menurut ulama ahli tafsir, berikut ulasannya:
1. Ya Insan
Syekh Hamami Zadah dalam kitab yang berjudul Tafsir Yasin menjelaskan bahwa terdapat lima makna Yasin yang ia kumpulkan dari ulama ahli tafsir.
Makna pertama ialah ya insan yang artinya hai manusia. Orang Arab memiliki adat menyingkat kata. Mereka akan mengambil sebuah huruf dari tiap kata.
Adapun dalam konteks Yasin, kata ya diambil huruf awalannya berupa ya’. Sedangkan kata kedua, insaan diambil huruf tenganya yaitu sin. Bila kedua huruf tersebut digabung maka menjadi kata Yasin.
Kata insan yang bermakna manusia, jika ditinjau dari segi sintaksis (nahwu) merupakan bentuk tunggal dari kata naas. Lebih lanjut, Syekh Hamami menuliskan bahwa makna Yasin ini merujuk pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
2. Ya Sayidul Mursalin
Makna kedua yang dituliskan dalam kitab Tafsir Yasin ialah ya sayidul mursalin, yang artinya adalah hai baginda para Rasul. Senada dengan makna pertama, makna kedua ini merujuk kepada Rasulullah SAW.
3. Bagian dari Nama-nama Alquran
Alquran memiliki banyak nama seperti Al-Kalam, As-Syifa’, Al-Furqan, Ad-Dzikr. Selain nama-nama tersebut, Syekh Hamami menyebutkan Yasin sebagai salah satu nama Alquran. Hal ini juga dituliskan dalam tafsir Al-Jami’ Al-Bayan ‘An Ta’wil Al-Quran karya Imam At-Thobari, yaitu:
حدثنا ابن بشار، قال: ثنا مؤمل، قال: ثنا سفيان، عن ابن أبي نجيح عن مجاهد قال ﴿يس﴾ مفتاح كلام افتتح الله به كلامه.وقال آخرون: بل هو اسم من أسماء القرآن
Artinya: “Ibnu Basyar telah meriwayatkan kepada kami, ia berkata: ‘Mu’mil telah meriwayatkan kepadaku,’ ia berkata: ‘Sufyan telah meriwayatkan padaku,’ dari Ibnu Abi Najih dari Mujahid, ia berkata: ‘Yasin ialah pembuka kalam, Allah membuka kalamnya dengannya (Yasin).’ Ulama lain berkata: ‘Akan tetapi itu (Yasin) merupakan sebuah nama dari nama-namanya Alquran’.”
BACA JUGA: Hukum Azimat: Menulis Surat Shad di Dompet, Berharap Rezeki Tidak Putus, Bolehkah
4. Bagian dari Nama-nama Allah
Syekh Hamami menjelaskan, bahwa ulama terdahulu menuliskan nama-nama Allah SWT yang berjumlah empat ribu. Seribu di antaranya tidak ada yang tahu kecuali Allah SWT.
Seribu nama yang lainnya juga tidak ada yang mengetahui kecuali malaikat. Sedangkan seribu lainnya lagi tersimpan di Lauh al-Mahfudz.
Tersisa seribu nama yang tersebar di tiga kitab suci yang diturunkan kepada para rasul. Tiga ratus nama telah tercatat di ketiga kitab yaitu: Zabur, Taurat, dan Injil. Tersisa seratus nama yang diabadikan di dalam Alquran.
Sejumlah 99 nama ditampakkan, sedangkan satu nama dirahasiakan, tidak ada yang mengetahui kecuali para nabi dan rasul. Perkataan ini dikuatkan dalam tafsir Al-Jami’ Al-Bayan ‘An Ta’wil Alquran karya Imam At-Thobari sebagai berikut:
حدثني علي قال: ثنا أبو صالح، قال: ثني معاوية، عن علي، عن ابن عباس، قوله ﴿يس﴾ قال: فإنه قسم أقسمه الله، وهو من أسماء الله وقال آخرون: معناه: يا رجل.
Artinya: “Ali telah berkata kepadaku, ia berkata: ‘Abu Sholeh telah meriwayatkan kepada kami:’ Abu Muawiyah telah meriwayatkan padaku,’ dari Ali, dari Ibnu Abbas, ia berkat: ‘Yasin, sesungguhnya kata itu (Yasin) merupakan bagian dari nama-nama Allah. Menurut riwayat yang lain bermakna hai orang laki-laki’.”
5. Nama Surah
Makna terakhir dan yang paling banyak diketahui umat islam pada umumnya adalah sebagai nama surah. Sebagaimana surah-surah lain di dalam Alquran, Yasin juga merupakan nama sebuah surah.
Demikian lima pemaknaan kata Yasin dalam surah Yasin. Lima pemaknaan kata Yasin di atas bukan dalam rangka memberikan penafsiran yang bersifat final dan mengikat, melainkan ikhtiar dari para ulama terdahulu untuk memahamkan ayat Alquran.
Wallohu A’lam
Oleh Ustadz Muhammad Wildan Saiful Amri Wibowo