Fondasi Sukses: Menjaga Disiplin Rohani Melalui Sholat
TSIRWAH INDONESIA – Dalam kehidupan sehari-hari, disiplin saat bekerja sering menjadi perhatian utama bagi kebanyakan orang.
Namun, patut disayangkan dalam kedisiplinan bekerja, beberapa orang terkadang mengabaikan kedisiplinan dalam melaksanakan sholat.
Ketidakseimbangan antara kedisiplinan urusan dunia dan kedisiplinan akhirat tersebut tentu sudah seharusnya menjadi perhatian bersama. Mengingat ajaran Islam menekankan keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat.
Allah subhanallahu wa ta’ala menjelaskan bahwa kedisiplinan dalam urusan akhirat seharusnya menjadi prioritas utama bagi kehidupan seorang muslim. Sebagaimana firman-Nya dalam surat Al-Qasas ayat 77:
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا
Artinya : “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi.”
Jika keseimbangan antara keduanya tidak tercapai, dikhawatirkan seseorang hanya akan memperoleh kesuksesan di dunia namun belum tentu mencapai keselamatan di akhirat.
Pentingnya keseimbangan ini juga tercermin dalam penciptaan manusia yang terdiri dari jasmani (fisik) dan rohani (batin).
Setiap individu memiliki kebutuhan jasmani dan rohani yang senantiasa perlu dipenuhi secara seimbang agar mencapai kehidupan yang sejahtera dan damai.
Berkaitan dengan hal tersebut, islam juga sangat menjunjung tinggi nilai disiplin. Disiplin sebagai nilai fundamental, tidak hanya berlaku dalam hal pekerjaan, tetapi juga berlaku dalam menjalankan ibadah, terutama sholat.
Sholat sendiri bukan hanya ritual ibadah, melainkan juga merupakan latihan disiplin rohani yang mengajarkan seseorang untuk menjaga konsentrasi dan kekhusyukan.
BACA JUGA: Sholat Subuh Sering Telat, Berikut Tips agar Mudah Bangun Subuh
Bahaya jika Disiplin Akhirat Tidak Terpenuhi
Kedisiplinan dalam pekerjaan mencakup disiplin dalam menjaga waktu bekerja, menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, dan konsistensi.
Sedangkan kedisiplinan dalam sholat mencakup melaksanakan sholat tepat waktu, menjaga kualitas sholat dengan senantiasa berjamaah, dan senantiasa menempati shaf terdepan.
Namun, belum banyak orang yang menyadari akan pentingnya menjaga kedisiplinan dalam sholat. Padahal, keseimbangan antara disiplin fisik dalam bekerja dan disiplin rohani dalam sholat merupakan kunci utama menuju kesuksesan baik di dunia maupun akhirat.
Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis:
أن رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلم رأى في أصحابه تأخرا فقال لهم :تَقَدَّمُوا فَأْتَمُّوا بِي وَلْيَأْتَمَّ بِكُمْ مَنْ بَعْدَكُمْ ، لا يَزَالُ قَوْمٌ يَتَأَخَّرُونَ حَتَّى يُؤَخِّرَهُمْ اللَّهُ
Artinya : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memperhatikan ada sebagian sahabatnya yang telat dari shaf awal. Maka, beliaupun bersabda: ‘Majulah dan isilah shaf depan, bermakmumlah di belakangku. Jama’ah di shaf berikutnya mengikuti shaf depannya. Orang yang terbiasa telat sholat, maka akan diuji Allah menjadi telat (dalam segala urusannya)’,” (HR Muslim).
Atas dasar ini dikhawatirkan jika seseorang telah membiasakan dirinya terlambat dalam sholat, maka Allah azza wa jalla akan mengujinya dengan mengakhirkan semua peluang kebaikan baginya.
Dengan demikian, keseimbangan antara bekerja sebagai latihan disiplin fisik dan menegakkan sholat sebagai latihan disiplin rohani sudah seharusnya menjadi fondasi utama bagi kehidupan seorang muslim. Semoga Allah SWT memberikan taufik kepada kita untuk bersegera dan berlomba-lomba dalam kebaikan, aamiin.
Wallohu A’lam
Oleh Muhammad Salim Hafidh