5 Adab Muslim terhadap Hewan, Sesuai Anjuran Rasulullah SAW
TSIRWAH INDONESIA – Islam adalah agama yang mengajarkan adab. Adab yang Islam ajarkan tidak terbatas terhadap sesama manusia. Umat Islam juga wajib menjaga adab kepada hewan.
Allah menciptakan semua makhluk untuk saling memberikan manfaat. Allah SWT menciptakan hewan di tengah-tengah kehidupan manusia sebagai tanda akan kebesaran-Nya.
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
بَيْنَا رَجُلٌ يَمْشِي فَاشْتَدَّ عَلَيْهِ الْعَطَشُ فَنَزَلَ بِئْرًا فَشَرِبَ مِنْهَا ثُمَّ خَرَجَ فَإِذَا هُوَ بِكَلْبٍ يَلْهَثُ يَأْكُلُ الثَّرَى مِنْ الْعَطَشِ فَقَالَ لَقَدْبَلَغَ هَذَا مِثْلُ الَّذِي بَلَغَ بِي فَمَلَأَ خُفَّهُ ثُمَّ أَمْسَكَهُ بِفِيهِ ثُمَّ رَقِيَ فَسَقَى الْكَلْبَ فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَإِنَّ لَنَافِي الْبَهَائِمِ أَجْرًا قَالَ فِي كُلِّ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْر
Artinya: ”Ketika seseorang sedang berjalan, ia pun merasakan kehausan, lalu turun ke sumur dan meminum airnya. Kemudian keluar darinya, ternyata dilihatnya ada seekor anjing yang menjulurkan lidahnya; menjilat-jilati tanah karena kehausan. Orang itu berkata, “Sungguh, binatang ini kehausan seperti yang aku rasakan,” maka orang itu mengisi air ke dalam sepatunya dan menahannya dengan mulutnya, lalu memanjat ke atas dan memberi minum anjing itu, Allah pun berterima kasih kepadanya dan mengampuni dosanya.” Lalu para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kami akan mendapatkan pahala dalam (mengasihi) binatang?” Beliau menjawab, “Pada setiap yang berhati basah ada pahala.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Terhadap hewan, ada adab-adab yang perlu setiap muslim lakukan. Adab ini sebagai langkah diri untuk menyayangi seluruh makhluk ciptaan Allah. Berikut lima adab umat muslim terhadap hewan.
1. Memberi Makan dan Minum
Hal sederhana yang bisa kita lakukan sebagai bentuk kasih sayang terhadap hewan adalah dengan memberi mereka makan dan minum. Tidak peduli hewan tersebut najis atau tidak. Rasulullah telah bersabda:
في كُلِّ كَبِدٍ رطبَةٍ أجرٌ
Artinya: “Pada setiap yang mempunyai hati yang basah (hewan) itu terdapat pahala (dalam berbuat baik kepadaNya).” (HR Al-Bukhari).
2. Jangan Mempekerjakan Secara Berlebihan
Umat muslim boleh mempekerjakan hewan, namun tidak boleh berlebihan karena sejatinya hewan pun bisa merasa letih. Hal ini sebagaimana pada hadis berikut:
إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى رَفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ، وَيَرْضَى بِهِ، وَيُعِينُ عَلَيْهِ مَا لَا يُعِينُ عَلَى الْعُنْفِ، فَإِذَا رَكِبْتُمْ هَذِهِ الدَّوَابَّ الْعُجْمَ فَأَنْزِلُوهَا مَنَازِلَهَا، فَإِنْ كَانَتِالْأَرْضُ جَدْبَةً فَانْجُوا عَلَيْهَا بِنِقْيِهَا، وَعَلَيْكُمْ بِسَيْرِ اللَّيْلِ، فَإِنَّ الْأَرْضَ تُطْوَى بِاللَّيْلِ، مَا لَا تُطْوَى بِالنَّهَارِ، وَإِيَّاكُمْ وَالتَّعْرِيسَ عَلَى الطَّرِيقِ، فَإِنَّهَا طُرُقُ الدَّوَابِّ، وَمَأْوَى الْحَيَّاتِ
Artinya: “Sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta’ala Mahalembut dan menyukai kelembutan, meridhainya, serta memberinya bantuan tidak seperti terhadap sikap kasar. Jika kalian menunggangi hewan yang tidak bisa bicara ini, maka istirahatkanlah di tempat yang tepat. Jika kamu berada di tanah gersang, maka percepatlah perjalananmu (sebelum hewanmu lapar). Lakukanlah perjalanan di malam hari, karena bumi dilipat di malam harinya tidak seperti di siang hari. Jauhilah olehmu berhenti di akhir malam di tengah jalan, karena itu jalan hewan dan tempat tinggal ular.” (HR. Malik dan Thabrani dalam Al Kabir, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahihul Jami no. 1770).
BACA JUGA : 6 Ayat Al-Qur’an tentang Pentingnya Menjaga Lingkungan
3. Tidak Menyiksa
Tindakan menyiksa hewan merupakan perbuatan yang tidak Allah sukai. Rasulullah bersabda terkait seorang yang mendapat siksaan neraka karena tidak memberikan makan kucing hingga mati kelaparan. Sebagaimana sabda Rasulullah:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ ـ رضى الله عنهما ـ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ عُذِّبَتِ امْرَأَةٌ فِي هِرَّةٍ سَجَنَتْهَا حَتَّى مَاتَتْ، فَدَخَلَتْ فِيهَا النَّارَ، لاَ هِيَ أَطْعَمَتْهَا وَلاَ سَقَتْهَا إِذْ حَبَسَتْهَا، وَلاَ هِيَ تَرَكَتْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ الأَرْضِ
Artinya; “Dari Abdullah bin Umar ra. Bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda : seorang perempuan diazab karena menyiksa seekor kucing yang diikat sampai mati. Allah pun memasukkannya ke neraka. Perempuan itu tidak memberikan makan atau minum ketika mengurungnya. Tidak juga membiarkannya mencari makan dari serangga-serangga di bumi.” (HR. Muttafaqun ‘Alaihi).
4. Boleh Membunuh Hewan yang Berbahaya
Ada sejumlah hewan yang boleh dibunuh ketika kita menjumpainya. Umumnya, hewan tersebut membahayakan manusia. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah:
خَمْسٌ فَوَاسِقُ، يُقْتَلْنَ فِي الْحِلِّ وَالْحَرَمِ: الْحَيَّةُ، وَالْغُرَابُ الْأَبْقَعُ، وَالْفَأْرَةُ، وَالْكَلْبُ الْعَقُورُ، وَالْحُدَيَّا
Artinya: “Ada lima hewan fasik yang boleh dibunuh di tanah halal dan tanah haram (suci), yaitu: ular, burung gagak belang (yang di punggung dan perutnya ada warna putih), tikus, anjing galak, dan hudayya (burung sejenis rajawali).” (HR. Bukhari dan Muslim).
5. Membuat Nyaman Hewan Saat Akan Disembelih
Islam merupakan agama yang penuh kasih sayang, di mana ada larangan untuk menyiksa makhluk lainnya, termasuk hewan. Dalam menyembelih hewan kurban pun, umat muslim harus berbuat lemah lembut. Sebagaimana hadis berikut:
إن الله كتب الإحسانَ على كل شيء، فإذا قتلتم فأحسِنوا القِتلةَ وإذا ذبحتم فأحسِنوا الذِّبحة، وليحد أحدُكم شَفْرَتَه ولْيُرِحْ ذبيحتَهُ
Artinya: “Sesungguhnya Allah telah mewajibkan ihsan (berbuat baik) atas segala sesuatu, maka apabila kalian membunuh hendaklah berlaku ihsan di dalam pembunuhan, dan apabila kalian menyembelih hendaklah berlaku baik di dalam penyembelihan, dan hendaklah salah seorang kamu menyenangkan sembelihannya dan hendaklah ia mempertajam mata pisaunya.” (HR Muslim).
Demikian 5 adab umat muslim terhadap hewan. Melalui uraian di atas, Rasulullah telah memberi contoh bagaimana cara berperilaku yang baik terhadap hewan. Sudah sepatutnya umat muslim juga mengikutinya.
Wallohu A’lam
Oleh Desinta Mega S. (Sinn Mega)