Hikmah & Wawasan

9 Fungsi Masjid pada Zaman Rasulullah SAW, Simak


TSIRWAH INDONESIA – Masjid memiliki peran penting dalam kehidupan umat Islam sejak zaman Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Selain sebagai tempat ibadah seperti sholat dan zikir, juga menjadi pusat spiritual umat.

Maka tugas seorang muslim terhadap masjid adalah senantiasa memuliakannya dengan kegiatan positif dan mendekatkan pribadi kepada Allah subhanahu wa ta’ala, sebagaimana yang tertera dalam Qur’an surat An-Nur ayat 36:

بُيُوْتٍ اَذِنَ اللّٰهُ اَنْ تُرْفَعَ وَيُذْكَرَ فِيْهَا اسْمُهٗۙ يُسَبِّحُ لَهٗ فِيْهَا بِالْغُدُوِّ وَالْاٰصَالِۙ

Artinya: “(Cahaya itu ada) di rumah-rumah (masjid) yang telah Allah perintahkan untuk memuliakan dan menyebut di dalamnya nama-Nya. Di dalamnya senantiasa bertasbih kepada-Nya pada waktu pagi dan petang.”

Adapun detail mengenai fungsi masjid pada zaman Rasulullah SAW, baik sebagai tempat beribadah maupun selainnya, melansir dari itb-ad.ac.id, berikut penjelasannya:

Masjid berfungsi sebagai tempat ibadah utama sejak zaman Rasulullah SAW. Umat muslim melaksanakan sholat berjamaah dan sunah di dalamnya sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT.

Masjid berasal dari kata bahas arab “sajada-yasjudu”, yang berarti merendahkan diri atau bersujud. Dengan demikian sebagai tempat sholat dan dzikir kepada Allah SWT merupakan fungsi utama dari masjid.

Pada zaman Rasulullah SAW, masjid juga berfungsi sebagai tempat pertemuan. Beliau dan para sahabat rutin bertemu di masjid untuk berdiskusi dan membahas berbagai hal yang penting bagi umat.

Masjid juga berfungsi untuk mengumumkan hal-hal penting yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan acara besar Islam. Pengumuman ini bertujuan agar seluruh umat muslim mengetahuinya dengan jelas.

Pada masa Rasulullah SAW, masjid berperan sebagai tempat bermusyawarah. Di sana, umat Islam merencanakan berbagai program penting dan mencari solusi atas permasalahan masyarakat.

Fungsi masjid selanjutnya, yaitu sebagai tempat perlindungan. Rasulullah SAW dan para sahabatnya sering memberikan perlindungan atau jaminan keamanan bagi seseorang bila dia masuk ke masjid.

Masjid menjadi tempat kegiatan sosial bagi Rasulullah SAW dan para sahabat, seperti mengumpulkan zakat, infak, dan sedekah, kemudian menyalurkannya kepada yang membutuhkan.

Pada masa Rasulullah SAW, apabila setelah pertempuran terdapat pasukan yang terluka, maka masjid sebagai tempat perawatan dan pemulihan fisik baginya, selain dari sebagai pusat ibadah dan kegiatan lainnya.

Pada zaman Rasulullah SAW, masjid juga sebagai tempat dalam memusyawarahkan strategi perang, tempat latihan dan pembentukan prajurit atau mujahidin yang berkepribadian Islami dan terampil.

||BACA JUGA: Jejak Sejarah Hagia Sophia: Gereja, Masjid hingga Miseum

Rasulullah SAW menjadikan masjid sebagai tempat untuk mengajarkan ilmu wahyu dari Allah SWT, juga berfungsi sebagai madrasah, tempat umat Islam memperoleh pengetahuan tentang agama dan kehidupan.

Di Masjid Nabawi, Rasulullah SAW mendidik umat Islam dari berbagai usia dan jenis kelamin. Baik dewasa, remaja, maupun anak-anak, laki-laki maupun perempuan, semua mendapatkan ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan mereka.

Di masjid, orang dewasa memanfaatkan waktu untuk mempelajari Alquran, hadis, fikih, dasar-dasar agama, serta bahasa dan sastra Arab.

Wanita di masjid belajar Alquran, hadis, dasar-dasar Islam, dan keterampilan menenun, sementara anak-anak belajar di serambi masjid tentang Alquran, agama, bahasa Arab, berhitung, serta keterampilan seperti berkuda, memanah, dan berenang.

Demikian pemaparan mengenai sembilan fungsi masjid pada zaman Rasulullah SAW, yang bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan pembentukan karakter umat Islam.

Wallahu a’lam
Oleh Syafik Islahul Umam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator