Hikmah & Wawasan

5 Sikap dalam Menghadapi Ujian Hidup: Muslim Wajib Tahu

TSIRWAH INDONESIA – Kehidupan manusia tidak akan pernah lepas kaitannya dengan ujian hidup. Setiap harinya, ujian kian silih berganti menghampiri. Ujian hidup dapat berupa musibah, seperti sakit, bencana alam, kecelakaan, kehilangan suatu hal yang berarti, hingga ditinggal pergi orang-orang yang disayang. 

Dalam islam, seorang muslim menyakini bahwa setiap musibah dan ujian yang dialami tidak lepas dari bentuk cinta dan kasih sayang Allah subhanahu wa ta’ala agar hamba-Nya semakin mendekat kepada-Nya. Allah SWT akan memberikan ujian kepada hamba-Nya, sesuai kadar keimanan yang dimiliki. 

Semua manusia pasti akan diuji. Hal ini selaras dengan penjelasan dalam Al-Qur’an surat Al-Ankabut ayat2 berikut ini:

أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

Artinya: “Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan (hanya dengan) berkata, ‘Kami telah beriman,’ sedangkan mereka tidak diuji?”

Islam mengenalkan ujian sebagai salah satu cara Allah SWT dalam menguji kesabaran manusia. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT menyebutkan bahwa ujian hidup adalah rencana-Nya. Setiap manusia yang memiliki kesabaran terbaik, kelak akan mendapat limpahan keberkahan dan rahmat dari-Nya.

Hal ini tertuang dalam surat Al-Baqarah ayat 155-157 yang berbunyi:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ  اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ  اُولٰۤىِٕكَ عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ 

Artinya: “Dan Kami akan menguji kamu dengan sesuatu ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata: ‘Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada-Nya.’ Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Sebesar apapun ujian yang dihadapi, manusia tidak akan sanggup jika menghadapinya dengan kemampuan diri sendiri. Manusia membutuhkan pertolongan Allah SWT dalam menyelesaikan urusannya. 

Maka, ketika mendapat ujian, langkah terbaik yang harus diambil adalah berusaha semaksimal mungkin dan mengembalikan urusan kepada Allah SWT. Berikut ini lima sikap terbaik sebagai seorang muslim dalam menghadapi ujian hidup yang datang, diantaranya:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengajarkan umatnya yang tertimpa musibah untuk berdoa sebagaimana dalam salah satu hadits yang berbunyi:

مَا مِنْ عَبْدٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ، فَيَقُولُ : إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ، اللَّهُمَّ اؤْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا. إِلَّا أَجَرَهُ اللَّهُ فِي مُصِيبَتِهِ، وَأَخْلَفَ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا 

Artinya: “Tidaklah seorang hamba ditimpa musibah lantas ia berucap, ‘Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un Allahumma’jurni fii musibaty wa akhlif lii khoiron minha’ (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kepadaNya lah kami akan kembali, Ya Allah berikanlah pahala atas musibah yang menimpaku dan berilah ganti yang lebih baik), niscaya Allah akan memberikan pahala kepadanya dan memberikan ganti dengan yang lebih baik,” (HR Muslim).

Menukil dari hamalatulquran.com, salah satu sikap lainnya yang dapat diterapkan adalah berprasangka baik kepada Allah SWT. Berprasangka baik kepada Allah SWT dilakukan untuk mencegah seseorang dari penyakit hati, layaknya kesombongan. 

Penyakit hati berupa kesombongan dapat menjerumuskan manusia ke dalam dosa besar. Hal ini disebabkan karena kesombongan dapat melenyapkan kenikmatan iman dan islam yang ia miliki. 

Melansir dari perpustakaan.uad.ac.id, bersungguh-sungguh mencari solusi dari sebuah ujian adalah hal yang penting. Namun, seringkali manusia berfokus pada masalah yang ada, sehingga lupa memikirkan penyelesaian terbaik.

Baca Juga: 3 Hikmah di Balik Ujian, Penting Diketahui, Simak

Musibah yang menimpa muslim tidak lain adalah salah satu sarana dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan dirinya. Ujian hidup yang dialami, membantu pribadi muslim untuk semakin mendekat kepada Allah SWT, memperbanyak istighfar, serta meningkatkan amal sholehnya. 

Ujian dapat memberikan sejuta hikmah bagi orang beriman. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 4 yang berbunyi:

مَّا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللّهِ وَمَا أَصَابَكَ مِن سَيِّئَةٍ فَمِن نَّفْسِكَ

Artinya: “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.”

Penjelasan dari ayat tersebut, melansir dari islamic-center.or.id, Imam Ibnu Katsir menjelaskan bahwa arti dari “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah” adalah karunia dan kasih sayang Allah SWT yang diberikan kepada hamba-Nya. 

Sedangkan, makna “dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri” adalah musibah yang terjadi tidak lain datang dari diri dan perbuatan yang dilakukannya.

Sikap yang terakhir adalah berserah diri kepada Allah SWT, setelah memaksimalkan usaha. Anjuran ini dijelaskan dalam Al-Qur’an surat At-Talaq ayat 3 yang berbunyi:

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَـٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍۢ قَدْرًۭا

Artinya: “Dan memberi rezeki kepada mereka dari sumber yang tidak pernah mereka duga. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, maka Allah sajalah yang cukup bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui. Allah telah menetapkan takdir bagi segala sesuatu.”

Ayat tersebut menjelaskan bahwa seorang muslim yang berserah diri, akan dicukupkan oleh Allah SWT. Melansir dari tafsirweb.com, makna kalimat ini berarti, Allah SWT akan mencukupinya dari segala urusan yang membuatnya bersedih sesuai kehendak-Nya.

Demikianlah lima sikap terbaik seorang muslim dalam menghadapi ujian hidup yang dimiliki. Semoga lima sikap tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, serta Allah SWT melimpahi keberkahan dan kasih sayangnya kepada kita semua, aamiin.

Wallahu A’lam 
Oleh Aisyah Nisa Hafiyya

Editor: Muhammad Agus

Alumni Ponpes As'adiyah, Saat ini menempuh strata 1 di STKQ Al-Hikam Depok

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator