Parenting

Pentingnya Komunikasi Efektif dalam Relasi Orang Tua dan Anak

TSIRWAH INDONESIA – Manusia sebagai makhluk sosial, selalu membutuhkan komunikasi efektif untuk menjaga hubungan interpersonalnya. Khususnya komunikasi dalam relasi orang tua dan anak.

Kurangnya komunikasi efektif dapat menjadi penyebab besar, retaknya hubungan interpersonal. Hal ini, dapat terjadi juga dalam hubungan keluarga, terutama orang tua dan anak.

Kita pasti pernah mendengar atau melihat, anak yang yang tumbuh dengan agresif, tidak percaya diri, menjadi tukang bully, anak mogok sekolah, hingga anak remaja yang rentan depresi dan bunuh diri.

Melihat hal ini, terkadang orang tua bereaksi dengan menyalahkan anak, hingga lingkungan pergaulannya. Padahal, bisa jadi pola asuh orang tua yang salah, dalam menyikapi perlakuan anaknya.  

Dalam artikel ini, kita akan membahas satu hal yang sering luput dari ingatan kita. Hal kecil yang terlihat sederhana, namun menentukan cara anak menghadapi dunia, yaitu komunikasi efektif. 

BACA JUGA: 4 Cara Parenting Ala Orang Tua Shakira, Sang Juara COC

Melansir dari parent.binus.ac.id, komunikasi adalah proses menyampaikan informasi, baik ide, pendapat, atau pesan dari pihak yang satu ke pihak lainnya. Komunikasi dapat terjadi secara verbal dan non verbal. 

Komunikasi verbal seseorang sampaikan dengan cara tertulis atau lisan. Sedangkan komunikasi non verbal, ia sampaikan dengan bahasa isyarat, seperti bahasa tubuh, kontak mata, dan sebagainya. Dalam proses komunikasi, tidak hanya terjadi pertukaran informasi, tetapi juga terjadi kepahaman dari kedua belah pihak. Hal inilah yang namanya komunikasi efektif. 

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam surah As-Shaff ayat 2 dan 3: 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَ تَقُوْلُوْنَ مَا لَا تَفْعَلُوْنَ (٢) كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللّٰهِ اَنْ تَقُوْلُوْا مَا لَا تَفْعَلُوْنَ (٣)

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?. Sangat besarlah kemurkaan di sisi Allah SWT bahwa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan.”

Allah SWT juga telah menjelaskan, terkait dengan bagaimana harusnya seseorang melakukan komunikasi. Keselarasan antara komunikasi verbal dan non verbal, itulah komunikasi efektif. 

Psikolog Annisa Fitri Rangkuti, M.Psi, dalam buku Sukses Menjadi Orang Tua, menjelaskan bahwa efektivitas komunikasi salah satunya tergantung dari keselarasan, antara komunikasi verbal dan non verbal. 

Sebagaimana penjelasan sebelumnya, bahwa komunikasi yang efektif itu, ialah ketika apa yang seseorang ucapkan (verbal), sesuai dengan apa yang dia perbuat (non verbal). Sehingga, hal ini akan membuat lawan bicaranya, paham dan mengerti dengan maksud dari ucapannya.

Bayangkan, ketika seseorang terjatuh dan berkata, “Tidak apa-apa”, namun terlihat dari raut wajahnya seakan ingin menangis. Apakah kita akan mempercayainya bahwa dia baik-baik saja, jelas tidak. 

Lebih spesifik lagi, ketika orang tua berkata kepada anaknya, “Ayah ibu sayang kamu”, namun, ketika anak memperlihatkan karyanya, “Ayah bagus nggak?”, dan balasan Ayah hanya, “Bagus”, sembari fokus mengetik di laptop. 

Contoh di atas, menunjukkan bahwa tingkat keselarasan komunikasi verbal dan non verbal, itu dapat mempengaruhi pemikiran anak terhadap orang tuanya. Anak akan merasa tidak dicintai, meskipun orang tua mengatakan kepadanya bahwa mereka mencintainya. Hal ini, karena tidak selarasnya antara perkataan dan perbuatan orang tua. 

Psikolog Annisa Fitri Rangkuti menjelaskan, bahwa anak-anak sungguh memerhatikan, apa saja yang orang tuanya lakukan, melebihi apa yang orang tuanya ucapkan.  
Bagi anak, ucapan orang tua, “Ayah ibu sayang kamu”, akan terwakilkan dengan orang tua menemani anak ketika belajar dan bermain, mendengarkan keluh kesahnya, dan sebagainya. 

Besar kecilnya perlakuan orang tua kepada anak, perlu ia perhatikan, karena hal itu akan berdampak pada kesehatan mentalnya. Kondisi mental ini, akan melekat hingga dewasa nanti. 

Seperti pada penjelasan sebelumnya, lebih dari komunikasi verbal, komunikasi non verbal mengajarkan anak tentang hubungan, perasaan, serta kata-kata yang mengiringinya.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui, bagaimana cara mengoptimalkan komunikasi non verbal, dalam membangun relasi bersama anaknya. 

Mengutip dari buku Sukses Menjadi Orang Tua, karya empat belas Psikolog, berikut adalah poin-poin penting, yang bisa orang tua pelajari dan amalkan dalam mendidik anak, di antaranya :

Membuat kontak mata dengan anak, akan membuatnya merasa bahwa dirinya penting, sinyal bahwa dirinya mendapat perhatian, serta meningkatkan efektivitas pesan yang orang tua sampaikan. 

Memandang anak dengan tulus lalu mengucapkan, “Terima kasih, Nak”, ketika anak mengambilkan segelas air, itu akan membuatnya merasa dihargai dan dicintai oleh orang tuanya. 

Hal lain yang perlu orang tua perhatikan, ketika berbicara dengan anak, adalah bahasa dan posisi tubuh. Hal remeh, namun sangat berpengaruh bagi mentalnya. 

Ketika anak berbuat salah, dan kita menasehatinya dalam posisi berdiri, akan berbeda rasanya bagi anak, ketika kita menasehatinya sambil duduk berlutut atau duduk disampingnya. 

Hal itu terkesan sepele. Namun, bagi anak ketika mendongak menatap orang tuanya yang berbicara, alih-alih menasehatinya, malah memberikannya kesan figur otoritas yang selalu marah dan memerintah. 

Intonasi suara, menjadi hal penting yang perlu orang tua perhatikan ketika berbicara dengan anak. Aspek ini penting, karena memberikan pesan kuat bagi lawan bicara, terutama anak-anak. 

Kalimat sederhana seperti, “Lain kali jangan diulangi lagi ya, Nak”, ketika orang tua ucapkan dengan intonasi tinggi maupun bernada lembut, akan memberikan kesan berbeda bagi anak. 

Hati siapa yang tidak tentram, ketika ada orang tua, teman, atau sahabat, datang menghampiri kita dengan tersenyum, di saat kita menghadapi masalah atau sedang berbuat salah. 

Ketika seseorang mendapatkan perlakuan demikian, akan terasa beban yang ditanggungnya menjadi ringan. Lantas, bagaimanakah jika seorang anak yang merasakannya, pasti anak akan merasa nyaman dan aman. 

Pelukan hangat orang tua, belaian sentuhannya yang menenangkan akan sangat berdampak pada fisik dan psikologis anak. Mereka pun akan merasa aman, berada di sisi orang tuanya. 

Membangun komukasi efektif dalam relasi orang tua dan anak, adalah hal penting yang perlu mereka lakukan. Jangan biarkan mental anak rusak, hanya karena cara mengasuh orang tua yang salah. 

Komunikasi efektif akan tercipta, dengan menyelaraskan antara komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Dengan kata lain, apa yang orang tua ucapkan harus selaras dengan perbuatannya. 

Allah SWT pun telah memerintahkan dalam Al-Qur’an, agar semua orang memerhatikan apa yang ia ucapkannya. Jangan sampai perbuatannya menyalahi apa yang ia katakan. 

Wallohu A’lam
Oleh Nartati

Editor: Dewi Anggraeni, S.Hum

Aktivis dakwah, jurnalis, interpersonal skill, tim work, content creator, dan emotional management.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator