Ancaman Dunia, Perspektif Islam Mengenai Kemunculan Artificial Intellegence (AI)
TSIRWAH INDONESIA – John McCarthy seorang ilmuwan komputer yang berhasil menciptakan Artificial Intelligence pada tahun 1955 dan mulai memperkenalkan penemuannya dalam konferensi Dartmouth di tahun 1956. Kecerdasan John McCarthy juga berhasil menciptakan bahasa pemrograman LISP atau List Processing bahasa tingkat klasik tinggi yang digunakan oleh AI.
Pendiri AI sekaligus chief executive officer CEO dari arsitek produksi Tesla, Elon Musk memberikan peringatan tentang bahaya AI, beliau mengatakan jika AI lebih bahaya dari pada nuklir. Penuturannya menggambarkan bahwa AI merupakan ancaman terbesar untuk dunia karena AI memiliki resiko eksistensial bagi manusia.
Dewasa ini jagad maya dihebohkan dengan munculnya robot yang menyerupai manusia dengan kecerdasan merespon layaknya manusia. Robot tersebut bernama Sophia, ciptaan dari perusahaan robot Hanson Robotics dan diaktifkan pada tahun 2015 di Hongkong.
Sophia robot AI pertama yang mempunyai identitas kewarganegaraan dari Kerajaan Arab Saudi, pada konferensi Investment Initiative. Sophia menjelaskan dalam konferensi tersebut jika dirinya akan memajukan dunia berdasarkan kecerdasannya dan membangun rumah dengan program digital.
Kemunculan Artificial Intellegence dalam Perspektif Islam
Artificial Intellegence (AI) adalah kecerdasan buatan yang diluncurkan berdasarkan dengan ilmu sains. Ilmuwan teknologi sains melakukan penemuan terbaru untuk meningkatkan kecerdasan dalam satu sistem komputer, di mana kecerdasan tersebut sangat bermanfaat bagi kita semua.
Peradaban dunia membutuhkan pakar sains dalam menciptakan rancangan terbaik yaitu AI untuk mengembangkan dunia, namun dunia membutuhkan agama sebagai pengontrol atas penemuan tersebut agar tetap berdiri sesuai dengan kaidahnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 29:
هُوَ الَّذِىۡ خَلَقَ لَـكُمۡ مَّا فِى الۡاَرۡضِ جَمِيۡعًا ثُمَّ اسۡتَوٰۤى اِلَى السَّمَآءِ فَسَوّٰٮهُنَّ سَبۡعَ سَمٰوٰتٍؕ وَهُوَ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيۡمٌ
Artinya: “Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Dialah Allah sang pencipta langit dan bumi, atas kehendak-Nya kita diberikan karunia dan karena izinnya lah ciptaan kita terwujud sehingga memperoleh kemaslahatan di bumi.
Islam merupakan agama yang mendukung perkembangan teknologi, namun tidak juga menolak. Terbukti dengan peluncuran aplikasi yang menyediakan Al-Qur’an, dzikir, dan doa-doa harian dalam bentuk digital, guna memudahkan masyarakat dalam melakukan ibadah di mana saja dan kapan saja.
Kemunculan kecerdasan lain, seperti Chat Box dan OpenAi memberikan fitur yang memudahkan kepada para penggunanya, hanya dengan mengetikkan kalimat pertanyaan ke dalam AI tersebut maka AI akan menjawab secara detail dalam waktu yang singkat.
Artificial Intellegence diciptakan untuk memajukan dunia menjadi lebih canggih dengan konsep digital. Hal tersebut yang membuat ilmuwan sains berlomba-lomba dalam menciptakan AI, namun kemunculan AI memiliki efek tersendiri dari beberapa sektor, seperti:
Dampak Negatif Artificial Intellegence
Pertama, AI merupakan ancaman dari beberapa profesi, karena kecerdasannya yang melebihi kecerdasan manusia. Hal tersebut yang membuat beberapa perusahaan lebih memilih menggunakan AI, karena AI bekerja tanpa batas waktu, sehingga dapat meningkatkan kualitas produksi dan perusahaan bisa menghasilkan keuntungan yang besar.
Kedua, Privasi dan Keamanan Data. Salah satu prosedur penggunaan AI ialah dengan memasukkan data identitas. Dampak negatif yang dihasilkan jika data tersebut ditemukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, seperti melakukan penipuan, dan pembobolan rekening atau dompet digital.
Ketiga, Deepfake adalah tools yang digunakan dalam pembuatan foto atau video dengan mengandalkan kecerdasan AI. Saat ini fenomena deepfake sudah banyak ditemukan dengan beredarnya foto atau video seseorang dengan perbuatan yang tidak senonoh.
Dampak Positif Artificial Intellegence
Pertama, AI memberikan keuntungan bagi para pelajar, karena perkembangannya yang memberikan kemudahan dalam mengakses pengetahuan dari berbagai bidang. Keuntungan ini yang membuat para pelajar merasa terbantu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru maupun dosen.
Kedua, AImerupakan penemuan yang menguntungkan dalam sektor kesehatan, karena kemunculan AI memudahkan para tenaga kesehatan dalam menentukan diagnosa, dan memberikan perawatan yang tepat sesuai dengan diagnosa setiap individu.
Ketiga, Dampak positif terbesar dari AI adalah kemudahan mengakses informasi dari berbagai belahan dunia hanya dengan menggunakan smartphone. AI menjadi media berita terbesar di dunia, tools yang disediakan juga beragama, mulai dari voice note, picture, dan teks yang dapat membantu masyarakat dalam mengakses informasi.
Sejatinya ciptaan manusia hanya berdasarkan ilmu sains yang memiliki kelemahan, jika yang dikhawatirkan hanya sebatas pengetahuan dunia tidaklah seharusnya menjadi problem utama, karena AI berbeda dengan manusia sekalipun AI dapat berperilaku selayaknya manusia.
AI merupakan teknologi yang memiliki kecerdasan tinggi, tetapi tidak memiliki keyakinan dan adab, sedangkan manusia memiliki keyakinan dan beradab, dan hanya Allah Subhana wa Ta’ala pemilik pengetahuan yang sempurna sesuai dengan firman-Nya pada Qur’an surah Taha ayat 98:
اِنَّمَاۤ اِلٰهُكُمُ اللّٰهُ الَّذِىۡ لَاۤ اِلٰـهَ اِلَّا هُوَؕ وَسِعَ كُلَّ شَىۡءٍ عِلۡمًا
Artinya: “Sungguh, Tuhanmu hanyalah Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu.”
Kesimpulan
Kemunculan AI bukanlah suatu hal yang membahayakan, karena AI merupakan fasilitas yang diberikan Allah SWT yang harus digunakan sebagaimana kegunaannya, dan menjadikan perkembangan tersebut sebagai inspirasi untuk terus menuntut ilmu dan menciptakan inovasi baru yang bermanfaat.
Wallohu A’lam
Oleh Dwi Putri Ayu Junitasari