Cara agar Menjadi Pribadi yang Bersyukur, Simak 5 Tips Berikut
TSIRWAH INDONESIA – Bersyukur merupakan salah satu wujud dari memahami tujuan hidup. Sikap bersyukur memiliki arti yaitu menghargai setiap nikmat dari Allah subhanahu wa ta’ala.
Maka, sesulit apapun keadaannya, rasa syukur menjadikan seseorang tidak pernah mengeluh, melainkan berusaha untuk menikmatinya. Adapun jika diberi kelebihan, tidak akan sombong dan mau berbagi.
Tidak heran, siapapun yang berkarakter demikian, pastinya akan senantiasa mampu menjalani hidup dengan penuh ketenangan di hatinya. Ketenangan itulah yang akan membawa pada kebahagiaan.
Menjadi pribadi yang bersyukur memang tidak mudah. Akan tetapi, siapapun pasti mampu melakukannya, selama ada kesungguhan untuk belajar memahami dan menerapkan caranya dengan baik.
Adapun cara yang dapat dilakukan untuk menjadi pribadi yang bersyukur adalah sebagai berikut:
1. Memahami Hakikat Nikmat
Hakikatnya, nikmat merupakan segala sesuatu yang Allah SWT berikan kepada setiap hambanya. Contohnya potensi yang ada dalam diri maupun bumi.
Apabila setiap nikmat itu ia sadari, maka siapapun akan paham betapa tidak terhingga jumlahnya. Semua ini jelas akan membuat siapapun takjub dan bersyukur.
Hal ini sebagaimana firman Allah di dalam Al-Qur’an surah An-Nahl ayat 18 yang berbunyi:
وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا ۗاِنَّ اللّٰهَ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْم
Artinya: “Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Baca Juga: Bersyukur Kepada Allah: Berikut 3 Caranya
2. Berbahagia dengan Nikmat yang Allah SWT Berikan
Jika seseorang telah memahami hakikat dari nikmat yang Allah SWT berikan, maka selanjutnya ia akan merasa bahagia atas nikmat tersebut, meskipun itu terlihat sepele.
Perasaan bahagia dalam diri manusia yang bersyukur, menjadikannya senantiasa merasa cukup, sekalipun dalam keadaan sulit. Tidak peduli apakah yang diperoleh sesuai yang diharapkan atau tidak, hatinya senantiasa lapang menerima.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-Hasyr ayat 19, yaitu:
وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ نَسُوا اللّٰهَ فَاَنْسٰىهُمْ اَنْفُسَهُمْۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ
Artinya: “Janganlah kamu seperti orang-orang yang melupakan Allah, sehingga Dia menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.”
3. Memahami Bahaya dari Kufur Nikmat
Kufur merupakan kebalikan dari sikap bersyukur. Artinya, bersikap tidak menghargai setiap nikmat yang Allah SWT berikan kepadanya.
Sikap ini terlihat dari mudahnya mengeluh saat susah. Hanya fokus pada kekurangan diri dan malas berusaha menemukan solusi ketika mendapatkan ujian.
Sikap ini harus dijauhi. Sebab, jika sampai mengingkari nikmati Allah SWT akan berakibat buruk dan merugikan diri sendiri.
Penjelasan dari Ibnu “Abbas, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
لَوْ أَنَّ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ ، وَلَنْ يَمْلأَ فَاهُ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ
Artinya: “Seandainya seorang anak Adam memiliki satu lembah emas, tentu ia menginginkan dua lembah lainnya, dan sama sekali tidak akan memenuhi mulutnya (merasa puas) selain tanah (yaitu setelah mati) dan Allah menerima taubat orang-orang yang bertaubat,” (HR Muslim dan Bukhori).
4. Melakukan Segala Hal yang Disukai Allah SWT sebagai Pemberi Nikmat
Langkah agar menjadi pribadi yang bersyukur selanjutnya adalah menjalankan segala yang Allah SWT perintah. Ketaatan kepada Allah SWT merupakan wujud terima kasih seorang hamba yang sesungguhnya.
Oleh karena itu, apapun yang Allah SWT perintahkan, upayakan untuk dikerjakan, misalnya berakhlak mulia, sholat, baca Al-Qur’an, dan sebagainya. Adapun yang dilarang, misalnya mencuri, berkata kasar, pacaran, dan lainnya maka hindarilah.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surah An-Nur ayat 56 yang berbunyi:
وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
Artinya: “Dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada Rasul (Nabi Muhammad) agar kamu dirahmati.”
5. Mengagungkan Allah SWT, Maha Pemberi Nikmat
Allah SWT adalah sumber dari segala nikmat yang dimiliki setiap hamba. Maka sudah sepatutnya bagi mereka untuk mengerjakan amalan yang mendekatkan diri kepada-Nya.
Amalan tersebut diantaranya tafakur alam, berdzikir, ataupun tadabbur Al-Qur’an. Fokus memperbaiki diri dan bersyukur di setiap keadaan. Tidak iri kepada seseorang, ketika tidak mendapatkan apa yang ia inginkan, kecuali dalam hal ketaatan.
Rasulullah shallallahu alaihii wasallam pernah bersabda:
اُنْظُرُوْا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوْا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَإِنَّهُ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوْا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ.
Artinya: “Lihatlah orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat orang yang berada di atasmu, karena yang demikian itu lebih patut, agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu,” (HR Bukhori dan Muslim).
Itulah lima tips agar menjadi pribadi yang bersyukur, bagaimanapun keadaanya. Semoga bermanfaat, aamiin.
Wallohu A’lam
Oleh Aisyah Humaira