Hati-hati, 3 Faktor Eksternal Perusak Iman Seorang Mukmin

TSIRWAH INDONESIA – Keimanan seorang mukmin bisa bertambah dan bisa juga berkurang. Bertambah dengan amal sholeh, berkurang karena rusaknya iman melakukan maksiat.

Rusaknya iman seseorang tidak hanya pada faktor internal yaitu berasal dari diri sendiri, melainkan ada pada faktor eksternal yang berasal dari luar diri manusia.

Berikut tiga faktor eksternal yang merusak iman seorang mukmin:

1. Godaan Setan

Dampak nyata godaan setan adalah senantiasa menggoda di setiap jalan yang ditempuh manusia. Baik pada jalan ketaatan maupun jalan kemaksiatan.

Adapun pada jalan ketaatan, setan akan membuat seorang mukmin menjadi patah semangat dalam beramal sholeh.

Sedangkan pada jalan kemaksiatan, setan akan mendorong dan memotivasi seorang mukmin untuk terus melakukan kemaksiatan.

Sebagaimana Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 16-17:

قَالَ فَبِمَاۤ اَغوَيتَنِى لَاَقعُدَنَّ لَهُم صِرَاطَكَ المُستَقِيمَۙ‏ (١٦) ثُمَّ لَاَتِيَنَّهُم مِّن بَينِ اَيدِيهِم وَمِن خَلفِهِم وَعَن اَيمَانِهِم وَعَن شَمَائلهمؕ وَلَاٰ تَجِدُ اَكثَرَهُم شٰكِرِينَ‏ (١٧)

Artinya: “Iblis menjawab, karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.”

BACA JUGA:Part I: Kebaikan Menghapus Kesalahan, Berikut Jenis-jenis Dosa dan Cara Menebusnya, Menarik

2. Dunia dengan Berbagai Bentuk Fitnah

Ketika seorang mukmin dilanda dengan berbagai bentuk fitnah dunia seperti harta, kekuasaan, wanita dan dajjal maka terkikislah keimanannya. Kehidupan ini hanyalah sementara dan sesungguhnya kehidupan di dunia ini hanyalah permainan semata.

Sebagaimana Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Hadid ayat 20:

اِعلَمُوا اَنَّمَا الحَيٰوةُ الدُّنيَا لَعِبٌ وَّلَهوٌ وَّزِينَةٌ وَّتَفَاخُرٌ بَينَكُم وَتَكَاثُرٌ فِى الاَموَالِ وَالاَولَادِؕ كَمَثَلِ غَيثٍ اَعجَبَ الكُفَّارَ نَبَاتُه ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرٰهُ مُصفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطٰمًاؕ وَفِى الاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ ۙ وَّمَغفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضوَانٌؕ وَمَا الحَيٰوةُ الدُّنيَاۤ اِلَّا مَتَاعُ الغُرُورِ‏ (٢٠)

Artinya: “Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.”

3. Teman yang Buruk

Dalam agama Islam, Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan kepada seorang mukmin untuk berteman dengan orang-orang yang sholeh dan tidak memilih teman yang buruk.

Ketika seorang mukmin berteman dengan yang buruk maka hal ini akan membuat ia menyesal. Sebagaimana Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Furqan ayat 27-29:

وَيَومَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلٰى يَدَيهِ يَقُولُ يٰلَيتَنِى اتَّخَذتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا‏ ‏ (٢٧) يٰوَيلَتٰى لَيتَنِى لَم اَتَّخِذ فُلَانًا خَلِيلًا‏ (٢٨) لَقَد اَضَلَّنِى عَنِ الذِّكرِ بَعدَ اِذ جَاءَنِى ؕ وَكَانَ الشَّيطٰنُ لِلاِنسَانِ خَذُولًا‏ (٢٩)

Artinya: “Dan ingatlah pada hari ketika orang-orang zalim menggigit kedua tangannya, menyesali perbuatannya seraya berkata, Wahai! Sekiranya dulu aku mengambil jalan bersama Rasul. Wahai celaka aku! Sekiranya dulu aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrabku, sungguh, dia telah menyesatkan aku dari peringatan Al-Qur’an ketika Al-Qur’an itu telah datang kepadaku. Dan setan memang pengkhianat manusia.”

Demikianlah penjelasan tentang tiga faktor eksternal yang merusak iman seseorang. Semoga mendapatkan ilmu yang bermanfaat dari tulisan ini. Aamiin Allahumma Aamiin.

Wallohu A’lam
Oleh Ustadz Muhammad Safari