AkhlakHikmah & Wawasan

3 Peran Ibu dalam Perjalanan Hijab Influencer Zhafira Aqyla

TSIRWAH INDONESIA – Influencer sekaligus youtuber Zhafira Aqyla mengungkapkan kisah uniknya dalam berhijab melalui salah satu video di kanal miliknya.

Sebagai remaja perempuan yang telah lama tinggal di negara minoritas muslim, tentunya memberikan banyak warna dalam perjalanan hijab Zhafira.

Perempuan dengan sapaan akrab Kak Zha ini memiliki pengalaman studi di Osaka University dan juga Harvard University.

Saat membuat video mengenai perjalanan hijabnya, Zhafira masih berusia 19 tahun.

Meski usianya masih tergolong muda, ia dapat membagikan kisah yang begitu inspiratif bagi banyak orang.

“Memaknai dan memperbaiki cara gua berkerudung,” tutur Zhafira terkait isi konten ia bahas.

Zhafira banyak mengisahkan bagaimana ia tidak bisa merasakan apa yang teman-temannya yang baru berkerudung rasakan dalam perjalanan mereka menuju dewasa.

Hal itu disebabkan Zhafira sudah dibiasakan berkerudung sejak kecil oleh keluarganya.

Oleh karena itu, perjalanan hijab Zhafira cenderung berkisah tentang bagaimana memaknai dan memperbaiki caranya berkerudung sebagaimana tuturnya di atas.

Sebelum masuk lebih jauh pada kisah Zhafira Aqyla ini, sudah selayaknya meninjau ‘perjalanan hijab’ sebagai pelajaran yang berangkat dari memaknai Al-Qur’an.

Anjuran berhijab terdapat dalam surah Al-Ahzab ayat 59 yang berbunyi:

يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَاجِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَاۤءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيْبِهِنَّۗ ذٰلِكَ اَدْنٰىٓ اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا

Artinya: “Wahai Nabi (Muhammad), katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin supaya mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali sehingga mereka tidak diganggu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Allah subhanahu wa ta’ala telah memperkenalkan hijab kepada kaum hawa sebagai wujud kasih sayang-Nya.

Sebagaimana diterapkan oleh sosok Zhafira Aqyla, ia bangga menjadikan hijab sebagai identitasnya, dimana pun ia berada dan dengan siapa pun ia bergaul.

Titik bangga tersebut mengisyaratkan kenyamanan dan terbiasa dalam menerapkan suatu hal.

Guna mencapai titik tersebut, Zhafira bercerita mengenai proses yang ia jalani.

BACA JUGA : Inilah Cara Tauhid dalam Membentuk Renaissance, Simak

Sebagaimana muslimah dan remaja lainnya, wajar apabila Zhafira juga merasakan apa yang disebut dengan proses.

Ia tidak serta merta dapat konsisten berhijab dengan baik dan benar, dalam kisahnya, Zhafira juga mengalami adaptasi bertahap.

Zhafira beradaptasi dari rasa terpaksa yang masih kerap terbesit.

Sekarang, ia bisa sampai pada titik mengenakan hijab syar’i sudah seperti selayaknya baju sehari-hari yang umum dan nyaman.

Selama perjalanan tersebut, Zhafira menyebutkan terdapat tiga hal yang sangat mempengaruhinya.

Uniknya, ketiga hal tersebut berkaitan erat dengan peran ibu dari Kak Zha ini. Berikut adalah ketiga hal yang Zhafira ceritakan:

Zhafira menuturkan bahwa ibu memiliki peran penting dalam prosesnya.

Ibu Kak Zha ini telah berhasil menjadi parameter kebaikan dalam kisah berhijab bagi putrinya.

Beliau senantiasa konsisten mencontohkan dengan tindakan dan menunjukkan proses yang akan terus terjadi, sebagai tanda perbaikan diri.

Selanjutnya, ibu dari Zhafira merupakan tipikal orang yang bisa membiarkan putrinya mengambil keputusan sendiri berdasar iman yang putrinya miliki.

Alih-alih membuat seorang anak terpaksa, ternyata cara ini justru membangkitkan alasan yang kuat dari diri seorang Zhafira dalam memutuskan mengenakan hijab.

Zhafira mengatakan bahwa ia bersyukur sekali memiliki sosok ibu yang bisa berkompromi.

Zhafira dan ibunya selalu mengambil keputusan yang saling memberikan kepuasan bagi kedua pihak, sehingga lagi-lagi tidak terdapat paksaan dalam prosesnya berhijab.

Ketiga peran ibu yang telah Zhafira kisahkan menunjukkan bahwa pembiasaan berhijab oleh keluarga menjadi bentuk kasih sayang dunia dan akhirat bagi putrinya.

Sebagai umat muslim, khususnya muslimah, kisah perjalanan hijab Zhafira ini dapat menjadi sebuah inspirasi dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Zhafira Aqyla telah menunjukkan sisi lain dari perjalanan hijabnya.

Sebagai muslimah juga dapat menciptakan ‘sisi lain’ yang menginspirasi berdasar perjalanan hidup masing-masing.

Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan kasih sayang serta petunjuk-Nya kepada kita semua.

Wallohu A’lam
Oleh Sekar Noshafitria Harumi

Editor: Divya Aulya

Penulis bau amis yang menulis sejumlah karya fiksi dan non-fiksi. Memiliki ketertarikan dalam dunia kebahasaan, memiliki visi dalam memajukan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator