Ingin Rezeki Datang dengan Sendirinya, Lakukan 4 Amalan Ini
TSIRWAH INDONESIA – Rezeki merupakan kenikmatan, keberkahan, dan karunia dari Allah subhanahu wa ta’ala. Rezeki memang sudah dijamin oleh Allah SWT, tapi perlu seseorang ikhtiarkan untuk mendapatkannya.
Disamping berikhtiar untuk menjemput rezeki. Seorang muslim perlu bertawakal dengan melakukan amalan-amalan untuk mendatangkan rezeki tersebut.
Seperti dalam Al-Quran surat At-Talaq ayat 3:
وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗۗ اِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
Artinya: “Dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak diduga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allah lah yang menuntaskan urusannya. Sungguh Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu.”
4 Amalan Mendatangkan Rezeki
Merujuk pada penjelasan Syekh Ali Jaber yang merupakan pendakwah terkenal Arab saudi dan Indonesia. Dalam channel youtube @Muslim-salurandakwah beliau menyebutkan, terdapat empat amalan untuk mendatangkan rezeki. Berikut di antaranya:
1. Qiyamul Lail (Sholat Malam)
Qiyamul lail atau sholat malam merupakan sholat yang dilakukan pada malam hari, tepatnya pada sepertiga malam.
Sholat malam sangat dianjurkan karena dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan Allah SWT akan mengangkat derajat seseorang yang melaksanakannya.
Seperti yang tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 79:
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا
Artinya: “Pada sebagian malam lakukanlah sholat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”
Baca Juga: Ayat-ayat Al-Quran sebagai Solusi dari Setiap Permasalahan Hidup
2. Perbanyak Istighfar pada Waktu Sahur
Allah SWT memuji, bangga, dan senang terhadap orang yang memperbanyak istighfar pada waktu sahur.
Syekh Ali Jaber mengatakan, “ulama juga berkata, tidak ada ibadah terbaik di waktu sahur, selain istighfar. Waktu sahur yang dimaksud, yaitu kurang lebih tiga puluh menit sebelum adzan subuh. “
Berikut bacaan sayyidul istighfar:
أَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَاسْتَطَعْتُ وَأَعُوذُ بكَ مِنْ شَرِمَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَى وَأَبُوهُ لَكَ بِذَنْبي فَاغْفِرْ لِي إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنتَ.
Cara baca: Allahumma anta rabbi la ilaha illa anta khalaqtani wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu wa a’udzu bika min syarri ma shana’tu abu u laka bini’matika ‘alayya wa abuu u laka bidzanbi faghfirlii fa innahu la yaghfirudzdzunuuba illa anta.
Artinya: “Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, tidak ada sesembahan yang berhak kecuali Engkau. Engkau yang menciptakanku sedang aku adalah hamba-Mu, dan aku di atas ikatan janji-Mu (yaitu selalu menjalankan amal ketaatan kepada-Mu) dengan semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku, dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku. Sesungguhnya, tiada yang bisa mengampuni segala dosa kecuali Engkau.”
Keutamaan lain dari sayyidul istighfar, yaitu apabila seseorang membacanya dengan penuh keyakinan lalu meninggal dunia, maka ia termasuk penduduk surga.
Hal tersebut sesuai dengan hadits, Rasulullah SAW bersabda:
فَإِنْ، قَالَهَا بَعْدَمَا يُصْبِحُ مُوقِنًا بِهَا ثُمَّ مَاتَ، كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ، وَإِنْ، قَالَهَا بَعْدَمَا يُمْسِي مُوقِنًا بِهَا، كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
Artinya: “Jika seorang hamba membaca istighfar itu (sayyidul istighfar) di waktu pagi dengan penuh keyakinan, kemudian ia mati, maka ia termasuk penduduk surga. Jika membacanya di waktu sore dengan penuh keyakinan, kemudian ia mati, maka ia termasuk penduduk surga,” (HR Al-Bukhari).
3. Perbanyak Sedekah
Maksud dari perbanyak bersedekah di sini, bukan besar kecilnya jumlah yang disedekahkan, melainkan istiqomahnya dalam bersedekah.
Istiqomah dalam bersedekah, yaitu seseorang yang tidak pernah berhenti dalam bersedekah. Setiap ada waktu dan kesempatan untuk bersedekah, seseorang itu akan bersedekah.
Bersedekah memiliki keutamaan. Hal ini terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 262:
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.“
4. Berdzikir Pagi Hari dan Sore Hari
Dzikir merupakan sarana untuk mengingat Allah SWT. Anjuran untuk berdzikir juga telah ditegaskan dalam Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 41-42:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا. وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada Nya di waktu pagi dan petang.”
Demikian amalan yang dapat mendatangkan rezeki, semoga kita dapat mengamalkannya dalam kehidupan kita sehari-sehari, aamiin.
Wallahu a’lam
Oleh Rahmawati