3 Hal Menakjubkan dalam Alquran, Segera Baca
TSIRWAH INDONESIA – Imam Malik pernah memberikan nasihat, “Bukan ilmu yang seharusnya mendatangimu, tapi kamu yang seharusnya mendatangi ilmu.”
Nasihat ini menekankan pentingnya mengambil inisiatif bagi para pencari ilmu, salah satunya dengan membaca Al-Qur’an.
Berkaitan erat dengan perspektif Al-Qur’an, yang pada kenyataannya telah telah memberi petunjuk bagi manusia untuk terus berpikir dan menjadi golongan orang-orang yang berakal.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam surah Ali-Imran ayat 190:
اِنَّ فِىۡ خَلۡقِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ وَاخۡتِلَافِ الَّيۡلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الۡاَلۡبَابِ
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.”
Mengacu pada Tafsir Jalalain, yang dimaksud orang berakal (ulul albab) ialah yang mempergunakan pikiran mereka.
Ciri-ciri ulul albab sendiri telah diterangkan dalam lanjutan ayat di atas, yaitu surah Ali-Imran ayat 191:
الَّذِيۡنَ يَذۡكُرُوۡنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوۡدًا وَّعَلٰى جُنُوۡبِهِمۡ وَيَتَفَكَّرُوۡنَ فِىۡ خَلۡقِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هٰذَا بَاطِلًا ۚ سُبۡحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), ‘Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka’.”
Para pencari ilmu yang berakal mengartikan segala kejadian sebagai bentuk kuasa Allah SWT dengan memikirkan tanda-tanda kebesaran-Nya di segala kondisi.
Al-Qur’an ialah Al-‘Ilm atau sumber ilmu. Al-Qur’an juga memiliki nama lain Al-Huda atau petunjuk. Nama-nama tersebut menunjukkan hubungan makna Al-Qur’an dengan segala kejadian di dunia ini.
Saat ini, manusia telah menemukan banyak bukti yang menunjukkan kebenaran makna Al-Qur’an tersebut.
Bukti-bukti Kebenaran Al-Qur’an
Berikut ini adalah tiga bukti kebenaran Al-Qur’an terkait ilmu pengetahuan:
1. Penciptaan Langit dalam Enam Masa
Sebagaimana disebut dalam penggalan surah Al-A’raf ayat 54 berikut:
اِنَّ رَبَّكُمُ اللّٰهُ الَّذِىۡ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَ الۡاَرۡضَ فِىۡ سِتَّةِ اَيَّامٍ
Artinya: “Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa.”
Dr. Ahmad Marconi dalam bukunya yang berjudul Bagaimana Alam Semesta Diciptakan, Pendekatan Al-Qur’an dan Sains Modern berhasil memberikan penjelasan ilmiah mengenai kebenaran penciptaan langit dan bumi dalam enam masa tersebut.
Menurut Dr. Ahmad Marconi, masa pertama dimulai dari terjadinya dentuman besar atau dikenal dengan istilah bing bang sampai terpisahnya gaya gravitasi dari gaya tunggal.
Terdapat beberapa masa lain yang dijelaskan dalam buku tersebut, hingga masa keenam, yaitu ketika jagad raya terus mengembang dan terbentuk planet-planet.
2. Laut Dua Warna
Surah Ar-Rahman ayat 19-20 menyebutkan mengenai dua laut memiliki batas sebagai berikut:
مَرَجَ ٱلْبَحْرَيْنِ يلْتَقِيَانِ . بينهُمَا برْزَخٌ لَّا يبْغِيَانِ
Artinya: “Dia membiarkan dua laut mengalir yang (kemudian) keduanya bertemu. Di antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.”
Terdapat temuan yang dijelaskan oleh seorang ahli oseanografi bernama Francis J Cousteau, bahwa dua aliran laut bisa tidak tercampur meski bersebelahan adalah karena berbeda massa jenisnya.
Hal tersebut seperti yang ditemukan pada Selat Gibraltar, yang menghubungkan lautan Mediterania dengan Samudra Atlantik.
Baca Juga: Tanda Kekuasaan Allah: 5 Fenomena Alam Unik dalam Alquran
3. Segala Sesuatu Diciptakan dari Air
Allah berfirman dalam penggalan surah Al-Anbiya ayat 30 sebagai berikut:
وجَعَلۡنَا مِنَ الۡمَآءِ كُلَّ شَىۡءٍ حَى
Artinya: “Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.”
Sebuah buku berjudul Penciptaan Manusia dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains mengkaji dan menemukan bahwa, air menjadi komponen utama dalam kelangsungan hidup.
Hal tersebut terbukti dengan peran air yang merupakan 50-90 persen dari berat makhluk hidup.
Masih banyak bukti-bukti lain selain yang telah disebutkan. Ini menunjukkan bahwasannya, tidak terdapat ketimpangan antara makna Al-Qur’an dengan ilmu pengetahuan yang terus dipelajari umat manusia.
Manfaat Memahami Makna Al-Qur’an
Menjadi seorang pencari ilmu yang terus memikirkan tanda-tanda kebesaran Allah SWT dapat memaksimalkan pemanfaatan alam untuk kepentingan umat manusia.
Selain itu, manusia dapat menjadikan keselarasan makna Al-Qur’an dengan ilmu pengetahuan sebagai inspirasi dalam pengembangan Illmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
Melalui hal itu, manusia juga dapat mengantisipasi terjadinya bahaya dan menemukan jawaban dari banyak kejadian di alam semesta.
Tidak lupa, keselarasan makna yang dapat dijumpai dengan banyak membaca Al-Qur’an, juga harus menjadikan manusia semakin bersyukur kepada Sang Pencipta.
Oleh karena itu, bisa dibayangkan betapa meruginya seorang muslim yang mencari ilmu sampai berkeliling dunia, tetapi melalaikan makna dari sumber ilmu yang bahkan selalu dibacanya, yaitu Al-Qur’an.
Semoga Allah SWT menghindarkan kita semua dari kerugian tersebut.
Wallohu A’lam
Oleh Sekar Noshafitria Harumi