Hikmah & Wawasan

Keistimewaan Nisfu Syaban dan 5 Amalan yang Dianjurkan

TSIRWAH INDONESIA Bulan Syaban memiliki keistimewaan khusus dalam Islam, terutama pada malam kelima belas yang dikenal sebagai malam Nisfu Syaban. Oleh karenanya, umat islam dapat melakukan amalan yang dianjurkan untuk meraih keistimewaan tersebut.

Nisfu Syaban sering dianggap sebagai malam penuh pengampunan, rahmat, dan penetapan takdir tahunan. Malam ini terjadi pada malam kelima belas dalam kalender Hijriah, dimulai setelah waktu maghrib pada tanggal 14 Syaban.

Untuk memahami pengertian Nisfu Syaban, kita harus terlebih dahulu mengetahui pengertiannya. Kata “Nisfu” dalam bahasa Arab berarti “tengah,” sehingga Nisfu Syaban merujuk pada malam di tengah bulan Syaban.

Nisfu Syaban merupakan salah satu momen istimewa dalam Islam yang terjadi pada pertengahan bulan Syaban, bulan kedelapan dalam kalender Hijriyah. Dalam ajaran Islam, Nisfu Syaban memiliki makna dan keutamaan yang sangat berarti bagi umat Muslim. Pada momen ini mengingatkan kita tentang pentingnya melakukan introspeksi diri dan perbaikan.

Menjelang malam Nisfu Syaban, umat Islam dapat mengingat kembali untuk menilai amalan-amalan mereka selama setahun terakhir dan memperbaiki diri agar menjadi lebih baik di masa depan. Selain itu, Nisfu Syaban juga merupakan waktu yang tepat untuk mempererat hubungan dengan Allah subhanahu wa ta’ala.

Bulan Syaban waktunya dekat dengan bulan Ramadhan, sehingga di bulan tersebut Allah SWT berikan kita kesempatan untuk memperkuat keimanan. Umat Islam dapat mempersiapkan diri menyambut Ramadhan dengan penuh sukacita dan harapan akan anugerah Allah SWT.

Pada bulan Syaban, terdapat keistimewaan pada malam pertengahan bulan yaitu Nisfu Syaban. Umat Islam meyakini bahwa pada malam tersebut, malaikat Raqib dan Atid menyerahkan catatan amal manusia kepada Allah SWT, dan buku catatan amal Allah SWT ganti dengan yang baru.

Melansir dari baznas.go.id, dalam kitab Ihya’ Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali, bahwa Nisfu Syaban adalah malam yang penuh dengan keberkahan. Dengan demikian, umat Islam memiliki kesempatan untuk meraih banyak kebaikan sebagai penutup catatan amal mereka selama setahun pada malam ke-15. Pada malam tersebut, catatan perbuatan manusia malaikat angkat dan serahkan kepada Allah SWT.

Melansir dari baznas.go.id, berikut lima amalan sunnah yang dianjurkan di malam Nisfu Syaban:

Melansir dari nu.or.id, Mufti Betawi Sayyid Utsman bin Yahya dalam kitabnya yang berjudul Maslakul Akhyar mencatatkan doa yang dipanjatkan pada malam Nisfu Syaban sebagai berikut:

اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ   اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ

Artinya: “Wahai Tuhanku yang Maha Pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufik untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan sholawat kepada Sayyidina Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.”

Dua kalimat syahadat adalah kalimat yang sangat mulia dan dapat umat Islam baca kapan saja, terutama pada malam Nisfu Syaban, dan di mana saja, kecuali di tempat kamar mandi.

Sayyid Muhammad bin Alawi, seorang ulama besar dari Makkah yang dikenal sebagai salah satu cendekiawan Islam terkemuka abad kedua puluh, menyarankan agar seorang Muslim memanfaatkan waktu yang penuh berkah dan keutamaan ini dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah, khususnya selama bulan Syaban dan malam pertengahannya.

Amalan membaca Al-Qur’an telah Islam jelaskan dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda:

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ

Artinya: “Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat,” (HR Muslim).

Melansir dari detik.com, Sayyid Muhammad bin Alawi dalam Ithmi’nânul Qulûb menjelaskan bahwa istighfar adalah amalan utama yang seharusnya umat islam biasakan, terutama pada waktu-waktu yang memiliki keutamaan, seperti bulan Syaban dan malam pertengahannya.

Sayyid Muhammad bin Alawi juga menambahkan bahwa istighfar dapat mempermudah rezeki, sebagaimana yang terdapat dalam Al-Qur’an dan hadits. Di bulan Syaban, Allah SWT ampuni dosa-dosa, memudahkan kesulitan, dan menghapuskan kesedihan.

Melansir dari jateng.nu.or.id, berikut hadits Nabi SAW dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu:

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ أكْثَرَ مِنَ الاسْتِغْفَارِ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَ كُلِّ مِنْ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ.

Artinya: “Rasulullah SAW bersabda: ‘Siapa yang memperbanyak istighfar maka Allah akan menjadikan untuknya kelapangan dari setiap kegundahan, jalan keluar dari setiap kesempitan, dan Dia memberikan rezeki untuknya dari jalan yang tidak terduga’,” (HR Imam Ahmad bin Hanbal).

|| BACA JUGA: Tahajud: Keistimewaan dalam Meningkatkan Kecerdasan Otak, Simak 

Melansir dari nu.or.id, Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)

Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia berkata: ‘Rasulullah SAW bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan sholat yang paling utama setelah sholat fardhu adalah sholat malam’,” (HR Muslim).

Malam Nisfu Syaban merupakan salah satu malam istimewa dalam Islam. Dengan memahami makna dan keistimewaan Nisfu Syaban beserta dalilnya, umat Islam dapat mengisi malam tersebut dengan berbagai amalan yang mendekatkan diri kepada Allah SWT, terutama lima amalan yang sudah penulis jelaskan di atas.

Semoga kita semua tergolong sebagai hamba yang memperoleh ampunan, rahmat, dan keberkahan pada malam Nisfu Syabanaamiin.

Wallahu A’lam
Oleh Rahmadhani Utami

Editor: Dewi Anggraeni, S.Hum

Aktivis dakwah, jurnalis, interpersonal skill, tim work, content creator, dan emotional management.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator