Lailatul Qadar: 3 Keajaiban, Tanda-Tanda dan Keutamaannya yang Bikin Menakjubkan
TSIRWAH INDONESIA – Salah satu momentum yang menyimpan banyak keajaiban dan hikmah di bulan Ramadhan adalah diturunkannya kitab suci Al-Qur’an pada malam lailatul qadar. Lailatul qadar menjadi malam yang dinantikan oleh setiap muslim, sehingga seseorang yang menjumpainya adalah ia yang beruntung.
3 Keajaiban Lailatul Qadar
Beberapa keajaiban lailatul qadar, yaitu sebagai berikut:
1. Allah Menurunkan Kitab Suci Al-Qur’an pada Malam Ini
Lailatul qadar menjadi malam paling mulia karena Allah SWT menurunkan kitab suci Al-Qur’an untuk umat Islam pada malam ini. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Qadar ayat 1:
{ إِنَّاۤ أَنزَلۡنَـٰهُ فِی لَیۡلَةِ ٱلۡقَدۡرِ }
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur`ān) pada malam qadar.”
2. Turunnya Para Malaikat Khususnya Malaikat Jibril
Malaikat Jibril menjadi malaikat yang paling mulia di sisi Allah SWT, karena Allah SWT yang menurunkan Al-Qur’an kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Demikianlah kemuliaan Al-Qur’an yang bisa memuliakan apapun yang bersandingan dengannya.
Lailatul qadar menjadi malam yang berkah karena pada malam ini turun para malaikat beserta rajanya malaikat yaitu malaikat Jibril. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Qadar ayat 4:
{ تَنَزَّلُ ٱلۡمَلَـٰۤىِٕكَةُ وَٱلرُّوحُ فِیهَا بِإِذۡنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمۡرࣲ }
Artinya: “Pada malam itu turun para malaikat dan Rūh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.”
Demikian dijelaskan pula dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam hadits berikut ini:
ﻟﻴﻠﺔ ﺍﻟﻘﺪﺭ ﻟﻴﻠﺔ ﺍﻟﺴﺎﺑﻌﺔ ﺃﻭ ﺍﻟﺘﺎﺳﻌﺔ ﻭﻋﺸﺮﻳﻦ، ﻭﺇﻥ ﺍﻟﻤﻼﺋﻜﺔ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﻠﻴﻠﺔ ﺃﻛﺜﺮ ﻓﻲ ﺍﻷﺭﺽ ﻣﻦ ﻋﺪﺩ ﺍﻟﺤﺼﻰ، ﻭﺍﻟﻤﻼﺋﻜﺔ ﺗﻨﺰﻝ ﺑﺎﻟﺮﺣﻤﺎﺕ ﻭﺍﻟﺒﺮﻛﺎﺕ ﻭﺍﻟﺴﻜﻴﻨﺔ، ﻭﻗﻴﻞ : ﺗﺘﻨﺰﻝ ﺑﻜﻞ ﺃﻣﺮ ﻗﻀﺎﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻗﺪﺭﻩ ﻟﻬﺬﻩ ﺍﻟﺴﻨﺔ
Artinya: “Lailatul qadar itu pada malam kedua puluh tujuh atau dua puluh sembilan. Pada malam itu malaikat berada di bumi jumlahnya lebih banyak daripada jumlah kerikil. Malaikat turun dengan membawa rahmat, berkah dan ketenangan. Ada yang menyebut malaikat turun dengan membawa perintah yang Allah tetapkan dan Allah takdirkan di tahun ini,” (HR Ibnu Khuzaimah).
3. Malam Penuh Kesejahteraan sejak Magrib sampai Subuh
Penjelasan ini dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Qadar ayat 5 yaitu:
{ سَلَـٰمٌ هِیَ حَتَّىٰ مَطۡلَعِ ٱلۡفَجۡرِ }
Artinya: “Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”
Syekh Nawawi Banten (wafat 1316 hijriah) dalam kitab At-Tafsîrul Munîr li Ma’âlimit Tanzîl, Surabaya, al-Hidayah, juz II, halaman 466, beliau menafsirkan ayat ini sebagai berikut:
أي أن الملائكة ينزلون فوجا فوجا من ابتداء الليل إلى طلوع الفجر فترادف النزول لكثرة سلامهم على أهل الصوم والصلاة من أمة محمد صلّى الله عليه وسلّم تلك الليلة
Artinya: “Yakni, sesungguhnya malaikat turun secara berkelompok-kelompok dari awalnya malam sampai terbit fajar. Turunnya malaikat secara berturut-turut itu karena banyaknya salam yang mereka sampaikan kepada ahli puasa dan shalat dari umat Nabi Muhammad SAW, di malam itu.“
Tanda-Tanda Lailatul Qadar
Berikut tanda-tanda lailatul qadar yang dijelaskan dalam hadits nabi Muhammad SAW yaitu:
لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء
Artinya: “Lailatul qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan,” (HR Ath-Thoyalisi).
Hadits selanjutnya yang menerangkan tanda-tanda lailatul qadar, berikut ini bunyi haditsnya yaitu:
إن أَمَارَةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ أَنَّهَا صَافِيَةٌ بَلْجَة، كَأَنَّ فِيهَا قَمَرًا سَاطِعًا، سَاكِنَةٌ سَجِيَّةٌ، لَا بَرْدَ فِيهَا وَلَا حَرَّ، وَلَا يَحِلُّ لِكَوْكَبٍ يُرمَى بِهِ فِيهَا حَتَّى تُصْبِحَ. وَأَنَّ أَمَارَتَهَا أَنَّ الشَّمْسَ صَبِيحَتَهَا تَخْرُجُ مُسْتَوِيَةً، لَيْسَ لَهَا شُعَاعٌ مِثْلَ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ، وَلَا يَحِلُّ لِلشَّيْطَانِ أَنْ يَخْرُجَ مَعَهَا يَوْمَئِذٍ
Artinya: “Sesungguhnya pertanda lailatul qadar ialah cuacanya bersih lagi terang seakan-akan ada rembulannya, tenang, lagi hening; suhunya tidak dingin dan tidak pula panas dan tiada suatu bintang pun yang dilemparkan pada malam itu sampai pagi hari. Dan sesungguhnya pertanda lailatul qadar itu di pagi harinya matahari terbit dalam keadaan sempurna, tetapi tidak bercahaya seperti biasanya melainkan seperti rembulan di malam purnama dan tidak diperbolehkan bagi setan ikut muncul bersamaan dengan terbitnya matahari di hari itu,” (HR Imam Ahmad).
Berikut ini tanda-tanda lailatul qadar, yaitu:
Pertama, cuacanya bersih lagi terang seakan-akan ada rembulannya. Kedua, keadaan langit dan bumi tenang lagi hening. Ketiga, suhu udara tidak dingin dan tidak pula panas. Keempat, tiada suatu bintang pun yang dilemparkan pada malam itu sampai pagi hari.
Kelima, pertanda lailatul qadar itu di pagi harinya matahari terbit dalam keadaan sempurna, tetapi tidak bercahaya seperti biasanya melainkan seperti rembulan di malam purnama.
3 Keutamaan Lailatul Qadar
1. Malam Penuh Keberkahan
Dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Ad-Dukhan ayat 3:
{ إِنَّاۤ أَنزَلۡنَـٰهُ فِی لَیۡلَةࣲ مُّبَـٰرَكَةٍۚ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِینَ }
Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.”
2. Malam Lebih Utama daripada 1000 Bulan
Lailatul qadar adalah malam kemuliaan, menjalankan ibadah di dalamnya lebih utama daripada ibadah yang dilakukan selama seribu bulan yang tidak ada lailatul qadar-nya. Seribu bulan sama dengan delapan puluh tiga tahun lebih empat bulan.
Umat nabi terdahulu sebelum nabi Muhammad SAW, mereka bisa beribadah di dunia ini dalam jangka waktu yang cukup lama. Hal ini karena Allah SWT memberikan usia mereka yang panjang, sedangkan umat nabi Muhammad SAW meskipun Allah SWT hanya memberikan mereka usia rata-rata hanyalah antara enam puluh sampai tujuh puluh tahun, akan tetapi Allah SWT menganugerahkan lailatul qadar kepada mereka.
Dengan adanya lailatul qadar, umat nabi Muhammad SAW berkesempatan mendapatkan pahala yang besar meskipun usianya hanya sebentar di dunia. Pahala tersebut setara dengan beribadah selama delapan puluh tiga tahun empat bulan. Allah SWT berfirman dalam kitab Al-Qur’an surat Al-Qadar ayat 3:
{ لَیۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ خَیۡرࣱ مِّنۡ أَلۡفِ شَهۡرࣲ }
Artinya: “Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.”
3. Disempurnakannya Takdir dalam Setahun
Sebagian ulama berpendapat, yang dimaksudkan al-qadar adalah takdir. Karena Allah SWT memberitahukan kepada seluruh malaikat mengenai apa yang terjadi di kalangan para hamba-Nya sampai datangnya lailatul qadar tahun berikutnya.
Allah memberitahukan siapa saja yang lahir, mati, ditimpa musibah, sakit, sehat, dilapangkan dan disempitkan rezekinya serta lainnya dalam satu tahun ke depan. Dalam kitab Tafsir al-Qurthubi, an-Nasafi dan lainnya menjelaskan bahwa itulah makna dari surat Ad-Dukhan ayat 4:
{ فِیهَا یُفۡرَقُ كُلُّ أَمۡرٍ حَكِیمٍ }
Artinya: “Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.“
Keutamaan ini memotivasi setiap muslim untuk menunaikan salat malam dan ibadah lainnya karena mengharap ridho Allah SWT. Oleh sebab itu, dahulu nabi SAW mencari malam lailatul qadar dan mendorong (para sahabat) agar semangat berlomba-lomba dalam kebaikan.
Penting untuk Diketahui
Kiai Ahmad Asymuni Petok Kediri (wafat 1442 hijriah) mengutip pernyataan dalam kitab Tafsir al-Qadr yaitu sebagai berikut:
ويحصُل فضلُها لِمن أحْياها وإِنْ لم يشعُر بها، ونفْيُه محمولٌ على نفْي الكمالِ، ومَن صلّى العشاءَ في جماعةٍ فقدْ أخذَ حظَّه مِنها
Artinya: “Keutamaan lailatul qadar telah tergapai bagi siapa yang menghidupkannya, walaupun ia tidak merasakannya. Penegasan capaian itu diarahkan pada ketiadaan kesempurnaan pencapaian. Siapa yang shalat Isya berjamaah, maka sungguh ia telah memperoleh bagian (keutamaan) lailatul qadar.”
Wallohu A’lam
Oleh Ustadzah Dewi Anggraeni