Maksud Kata ‘Ulil Amri’ pada Surat An-Nisa ayat 59: Pemerintah?
TSIRWAH INDONESIA – Mengenai kewajiban untuk taat kepada pemerintah dalam Al-quran, apakah termasuk surat An-Nisa ayat 59 ataukah tidak, berikut artikel ini akan mengajak anda membahas sedikit di antaranya.
Artikel pembahasan ini disadur dari diskusi yang ada di grup WhatsApp Tsirwah Indonesia, kami akan share tanpa merubah format atau substansinya. Selamat mengaji, tentang kata Ulil Amri surat An-Nisa.
TANYA JAWAB
🅃🅂🄸🅁🅆🄰🄷 🄸🄽🄳🄾🄽🄴🅂🄸🄰
Pesantren Digital, Malang, Jatim
15 Desember 2022
Maksud Kata Ulil Amr pada Surat An-Nisa Ayat 59, Wajib taat Pemerintah?
PERTANYAAN
Afwan ust mau nanya niih. lagi ngaji truss baca ayat ini :
{ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوۤا۟ أَطِیعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِیعُوا۟ ٱلرَّسُولَ وَأُو۟لِی ٱلۡأَمۡرِ مِنكُمۡۖ فَإِن تَنَـٰزَعۡتُمۡ فِی شَیۡءࣲ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمۡ تُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلۡیَوۡمِ ٱلۡـَٔاخِرِۚ ذَ ٰلِكَ خَیۡرࣱ وَأَحۡسَنُ تَأۡوِیلًا }
[Surat An-Nisa’: 59]
Kefikiran sama artinya kan kita diperintahkan untuk taat kepada pemerintah dan jika ada masalah kita diperintah untuk disampaikan kepada pemerintah itu nah gimana dong jika pemerintah itu ternyata nonmuslim atau dianya muslim tpi tidak dapat dipercaya janji nya aja tak kunjung dikerja🙏🏻
JAWABAN
Yang dimaksud dengan Ulil Amr pada ayat tersebut adalah Ulama, Ahli Fiqih, Ahli Agama, hal ini sebagaimana pendapat Sahabat Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu Abbas dan juga Imam Hasan Al-Bashri beserta Ulama lainnya, sebagaimana terekam dalam Tafsir Ibnu Katsir.
Dalam Tafsir Ibnu Katsir juga terdapat kalimat Wallohu Alam, yang artinya siapa yang sebenarnya dimaksud dengan Ulil Amr apakah hanya Ulama ataukah sekaligus Umara’, sebab sebagian memang memaknai dengan Umara’ pula.
Akan tetapi, ahsan jika kita memahami awal kali tentang ayat ini dengan pemahaman bahwa landasan seorang muslim dalam beragama adalah ber-acuan pada apa yang disebutkan oleh Alquran Surat An-Nisa tersebut, yakni Al-Quran, Hadits, Ijma’ Ulama maupun Qiyas.
🔍 Jadi yang sebenarnya dimaksud dengan kata Ulil Amr adalah orang-orang yang oleh Allah diberikan anugerah serta fadhol berupa pemahaman agama yang mumpuni, yakni mereka para ulama, itulah yang kemudian dimaksud dengan Ijma’ Ulama, bahwa kita dalam mengambil sebuah keputusan untuk problema yang kita hadapi, hendaknya merujuk pada Al-Quran, jika tidak ada maka kepada Hadits, jika tidak ada maka kepada Ijma’ Ulama contohnya dengan mencari-cari hukumnya pada kitab-kitab karya Ulama, baik mulai generasi salaf, kholaf hingga kontemporer. Kalopun masih juga belum ditemukan, maka metode terakhir adalah Qiyas.
Itulah makna yang menurut hemat kami lebih enak untuk difaham dan didahulukan.
Adapun persoalan menaati pemerintah, sudah barang kali dijelaskan bahwa hukumnya memang wajib, terlepas dari bagaimana kondisi pemimpin tersebut selama dia tidak menyimpang dari syariat islam, maka tidak perlu dipermasalahkan.
🔏 Soal persentase kepercayaan, urusan apakah dia memenuhi janji atau tidak, setidaknya Ulama sudah memberikan kata mutiara, “40 hari dipimpin oleh pemimpin dzolim, masih lebih bagus dibandingkan 40 hari berlalu tanpa adanya pemimpin (kekosongan),” Hal ini juga sebagaimana pernah didawuhkan oleh Gus Kautsar, Al-Falah, Ploso, Kediri, Jatim.
✒️ Opini
Pemimpin negara adalah orang yang kesibukannya sangat penuh sesak dan penuh resiko, bagaimanapun kita sudah berterimakasih pada pemimpin kita, utamanya karena pemimpin kita adalah seorang muslim, yang jelas manfaatnya juga akan dirasakan secara politik oleh penduduknya yang mayoritas muslim.
Selama tidak menyimpang dari syariat, maka sudah barang pasti seharusnya kita mensyukuri, tidak merawat ego dan emosi untuk selalu membuat pembenaran dalam angan-angan yang belum pasti.
Wallohu Alam.
REFERENSI
📚 Tafsir Ibnu Katsir
وَقَالَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَلْحَةَ، عَنِ ابْنِ عباس: ﴿وَأُولِي الأمْرِ مِنْكُمْ﴾ يَعْنِي: أَهَّلَ الْفِقْهِ وَالدِّينِ. وَكَذَا قَالَ مُجَاهِدٌ، وَعَطَاءٌ، وَالْحَسَنُ الْبَصْرِيُّ، وَأَبُو الْعَالِيَةِ: ﴿وَأُولِي الأمْرِ مِنْكُمْ﴾ يَعْنِي: الْعُلَمَاءُ. وَالظَّاهِرُ -وَاللَّهُ أَعْلَمُ-أَنَّ الْآيَةَ فِي جَمِيعِ أُولِي الْأَمْرِ مِنَ الْأُمَرَاءِ وَالْعُلَمَاءِ، كَمَا تَقَدَّمَ
Wallohu Alam
Oleh : Ustadz Hafidz, mengambil dari diskusi grup WhatsApp Tsirwah
Ikuti Telegram kami : KLIK DI SINI
Grup WhatsApp : KLIK DI SINI