Parenting

Parenting Islami: 7 Langkah agar Anak Menjadi Penghafal Qur’an, Langkah Pertama Penting Banget Orang Tua Ketahui

TSIRWAH INDONESIA – Keinginan untuk melahirkan putra-putri yang mencintai Al-Qur’an, bukan hanya berhenti pada generasi sebelumnya, melainkan, generasi sekarang, keluarga yang baru saja tumbuh, atau justru seseorang yang belum menemukan pasangan dalam hidupnya pun terus-menerus haus akan ilmu parenting dalam mendidik anak agar menjadi seorang penghafal Qur’an.

Dilansir dari unggahan video youtube di atas, yang berisi ceramah Ustadz Adi Hidayat sekaligus sharing mengenai tips menghafal Qur’an berdasarkan pengalaman dari abinya Fajar yang sukses mendidik Fajar hingga menjadi seorang hafidz Qur’an, meski, Fajar merupakan anak berkebutuhan khusus. Berikut ini tujuh langkah tips menghafal Qur’an, simak selengkapnya:

Pasangan Mempunyai Visi dan Misi yang Kompak

Pertama, dimulai sejak keduanya yakni orang tua atau suami-istri kompak memiliki niat visi yang serupa, yaitu melahirkan keturunan penghafal Al-Qur’an, serta misi yang sama yakni konsisten mendekatkan anak dengan Al-Qur’an.

“Jika anda menginginkan segala jenis kebaikan hadir di lingkungan keluarga Anda, terkhusus ingin mendapat anugrah anak ahli Quran. Maka, syarat pertama, orang tua ayah dan ibu mesti kompak memiliki visi dan misi yang sama,” ringkas Ustadz Adi Hidayat dalam keterangan tips yang dijelaskan oleh abinya Fajar pada video di atas.

Merutinkan Tilawah Bersama Pasangan

Kedua, dari sejak menikah atau sedari memiliki target dan niat bersama untuk mempunyai keturunan yang mencintai Al-Quran, maka, mulai rutin bersama pasangan untuk tilawah bersama, sambil terus memperbaiki cara membacanya. 

Hal ini, seperti yang dikatakan oleh Tia Fadhilah seorang founder dan pengajar di Quranic School, Kuningan, sekaligus youtuber yang membagikan seputar parenting islami, mengatakan bahwa, “Pada saat sebelum hamil, kita sudah harus sering tilawah juga … gitu ya, kita biasakan untuk tilawah, kita punya target-target di rumah, kemudian perbaguslah tilawahnya, perbaikilah bacaan tilawahnya,” ucap Tia Fadilah menjelaskan dalam channel youtubenya (@Tia Fadilah).

Mengoptimalkan Fungsi Pendengaran ketika Mengandung

Ketiga, mengoptimalkan fungsi pendengaran pada saat sedang mengandung dengan memperbanyak tilawah dan mendengarkan murotal ayat-ayat Al-Qur’an.

“Ketika seseorang mengandung, kemudian membacakan Qur’an, Qur’an, Qur’an, maka bacaannya langsung berdampak pada janin yang dikandung itu,” ungkap Ustadz Adi Hidayat.

Mengkorelasikan Asi dengan Ayat-Ayat Al-Qur’an

Keempat, mengkorelasikan (menghubungkan) antara asi dengan memperdengarkan ayat-ayat Qur’an, sebab, adanya kaitan dengan fungsi pendengaran.

Hal ini, seperti yang dikatakan oleh Ustadz Adi Hidayat dalam video youtube tersebut, yakni, “Tapi yang paling menarik, lihat baik-baik, asi diberikan tapi dalam ayat (Quran surah Al-Mu’minun ayat 78 dan As-Sajdah ayat 9) yang lain pendengaran kemudian dimaksimalkan. Ketika asi diberikan maka pendengaran kemudian dimaksimalkan, maksimalkan, maksimalkan,” tutur Ustadz Adi Hidayat.

Berikut ini Qur’an surah Al-Mu’minun ayat 78 dan As-Sajdah ayat 9 yang membahas mengenai fungsi pendengaran, sebagai berikut:

QS Al-Mu’minun ayat 78

وَهُوَ الَّذِيْٓ اَنْشَاَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ

Artinya: “Dialah yang telah menciptakan bagimu pendengaran, penglihatan dan hati nurani, tetapi sedikit sekali kamu bersyukur.”

dan, QS As-Sajdah ayat 9

ثُمَّ سَوّٰىهُ وَنَفَخَ فِيْهِ مِنْ رُّوْحِهٖ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ 

Artinya: “Kemudian, Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke dalam (tubuh)-nya. Dia menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati nurani untukmu. Sedikit sekali kamu bersyukur.”

Mengisi Waktu Luang dengan Murojaah 

Kelima, mengisi waktu luang serta melakukan murojaah bersama anak, misalkan; ketika sedang memakaikan baju, berjemur, jalan-jalan sore, hendak tidur, dan sebagainya. Hal ini, untuk mendekatkan al-Qur’an ditiap aktivitas yang dilakukan anak.

“Mau makan, pada saat makan, kalau anak-anak kan makan lama banget ya, bisa lari sini-lari sana.. kita tilawah atau murojaah, kemudian ganti baju, dan mau tidur,” ucap Tia Fadilah menjelaskan tips mengenalkan Al-Qur’an kepada anak sejak dini dalam dalam video channel youtubenya.

Memfasilitasi Media dengan Melibatkan Qur’an

Keenam, memfasilitasi dan menyediakan media bermain anak yang melibatkan unsur Qur’an, seperti, tips yang disampaikan oleh abinya Fajar yakni, “Kami termasuk yang tidak melarang menggunakan media, tetapi, yang penting medianya yang kita kita isikan. Di hp kita isinya Quran, di televisi kita manfaatkan untuk menyetel vcd isinya Al-Quran, semua tentang Al-Quran, buku-buku di rumah kita (juga tentang Qur’an). Jadi kami tidak banyak hiasan di rumah, tetapi in syaa Allah Al-Quran dan buku-buku di rumah kami,” tutur abi-Nya Fajar membagikan tips mendidik anak menghafal Qur’an dalam video di atas.

Menjaga Lingkungan

Ketujuh atau yang terakhir, yakni, adalah menjaga lingkungan. Bukan hanya sekedar lingkungan dalam keluarga, melainkan, pertemanan dan masyarakat. Lingkungan adalah salah satu hal yang membentuk diri. Jika, lingkungannya terjaga dan senantiasa dekat dengan Al-Qur’an in syaa Allah menjadi cerminan untuk diri anak.

Sehingga, berdasarkan tujuh langkah di atas, untuk melahirkan generasi penghafal Qur’an adalah lebih mendekatkannya dengan Al-Qur’an serta konsisten terhadapnya dalam berbagai aktivitas di manapun dan kapanpun, baik hanya sekedar mendengarkan ataupun membaca ayat-ayat Al-Qur’an.

Wallohu Alam
Oleh Aeni Rohmawati

Editor: Havidz Ramdhani

Aktivis Dakwah, Penulis, Guru Agama, Hafidzul Quran, Web Developer, Graphic Designer, memiliki ketertarikan untuk mengembangkan dan memajukan dunia pendidikan pesantren sesuai relevansi zaman dan teknologi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator