Simak, Inilah Parenting Style Hannah binti Faqud, Ibunda Maryam
TSIRWAH INDONESIA – Maryam adalah ibunda dari Nabi Isa alaihissalam. Beliau merupakan salah satu wanita yang dipilih oleh Allah subhanahu wa ta’ala untuk mengemban amanah besar.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surah Ali-Imran ayat 42:
وَإِذۡ قَالَتِ ٱلۡمَلَـٰۤىِٕكَةُ یَـٰمَرۡیَمُ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصۡطَفَىٰكِ وَطَهَّرَكِ وَٱصۡطَفَىٰكِ عَلَىٰ نِسَاۤءِ ٱلۡعَـٰلَمِینَ
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika para malaikat berkata: ‘Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah telah memilihmu, menyucikanmu, dan melebihkanmu di atas segala perempuan di seluruh alam (pada masa itu)’.”
Maryam dipilih oleh Allah SWT untuk mendapatkan kehormatan dan karunia besar dari-Nya, karena beliau seorang perempuan yang ahli ibadah dan bersungguh-sungguh dalam beramal.
Keimanan Maryam pun telah mencapai tingkatan shiddiqiyyah, yaitu membenarkan, mempercayai, dan mengimani perkataan Tuhannya.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah At-Tahrim ayat 12:
وَمَرْيَمَ ٱبْنَتَ عِمْرَٰنَ ٱلَّتِىٓ أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهِ مِن رُّوحِنَا وَصَدَّقَتْ بِكَلِمَٰتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهِۦ وَكَانَتْ مِنَ ٱلْقَٰنِتِينَ
Artinya: “Dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan kitab-kitab-Nya; dan dia termasuk orang-orang yang taat.”
Mengenal Hannah binti Faqud, Ibunda Maryam
Dalam Tafsir Al-Munir, Syekh Wahbah Az-Zuhaili menjelaskan silsilah keluarga kedua orang tua Maryam.
Ibunya bernama Hannah binti Faqud bin Qubail. Ayahnya bernama Imran bin Yasmin bin Misya bin Hasqiya bin Ibrahim, yang nasabnya sampai pada Nabi Sulaiman bin Daud AS.
Sebuah peribahasa mengatakan, ‘buah jatuh tidak jauh dari pohonnya’ bermakna bahwa sifat, karakter dan akhlak seorang anak akan memiliki kesamaan dengan orang tuanya.
Dijelaskan dalam Tafsir Al-Munir bahwa keluarga Maryam adalah keluarga yang taat, patuh, dan senantiasa beribadah kepada Allah SWT.
Hannah binti Faqud merupakan teladan wanita ahli ibadah yang sabar dan teguh keimanannya. Tatkala berdoa, ia tak pernah berputus asa dan selalu berprasangka baik pada ketetapan Allah SWT.
BACA JUGA: Parenting Islami: 7 Langkah agar Anak Menjadi Penghafal Qur’an
Parenting Style Hannah Terhadap Putrinya, Maryam binti ‘Imran
Melansir dari insanq.co.id, parenting style atau gaya pengasuhan adalah suatu strategi yang diterapkan oleh orang tua dalam membesarkan anaknya. Pengasuhan sendiri dalam Islam dikenal dengan istilah hadhanah.
Kesuksesan Hannah binti Faqud dalam mengasuh Maryam tentu dapat dijadikan teladan bagi kaum muslim.
Dalam buku Empat Pemimpin Wanita Surga, karya Fuad Abdurahman, dijelaskan bahwa ada beberapa pengasuhan yang diterapkan oleh Hannah. Berikut penjelasannya:
1. Menanamkan Niat agar Memiliki Keturunan yang Baik dan Sholeh
Niat menjadi dasar fundamental dalam segala aktivitas umat muslim. Hannah telah menanamkan dalam hatinya untuk menjadikan anaknya sholihah dan rajin beribadah kepada Allah SWT.
Sebagaimana nazarnya yang dikisahkan dalam surah Ali-Imran ayat 35:
إِذۡ قَالَتِ ٱمۡرَأَتُ عِمۡرَ ٰنَ رَبِّ إِنِّی نَذَرۡتُ لَكَ مَا فِی بَطۡنِی مُحَرَّرࣰا فَتَقَبَّلۡ مِنِّیۤۖ
Artinya: “(Ingatlah), ketika istri Imran berkata, ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya aku bernazar kepada-Mu, apa (janin) yang ada dalam kandunganku (kelak) menjadi hamba yang mengabdi (kepada-Mu), maka terimalah (nazar itu) dariku’.”
2. Meminta Keturunan dan Perlindungannya kepada Allah SWT
Berdoa merupakan senjata pamungkas bagi kaum muslim. Meski Hannah tergolong wanita mandul, namun ia teguh berdoa meminta diberi keturunan.
Hannah menyadari jika kedurhakaan kepada Allah SWT disebabkan oleh gangguan dan rayuan setan, maka ia memohonkan perlindungan untuk Maryam dan keturunannya.
Berikut doa Hannah yang terdapat dalam surah Ali-Imran ayat 36:
وَإِنِّیۤ أُعِیذُهَا بِكَ وَذُرِّیَّتَهَا مِنَ ٱلشَّیۡطَـٰنِ ٱلرَّجِیمِ
Artinya: “Dan Aku memohon perlindungan-Mu untuknya dan untuk anak cucunya dari (gangguan) setan yang terkutuk.”
3. Memperhatikan Adab dalam Memohon kepada Allah SWT
Hannah memohon kepada Allah SWT dengan merendahkan diri dan mengulang-ulang doanya menggunakan asmaul husna sesuai keadaan dan kondisi yang dihadapinya.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Ali Imran ayat 35:
إِذۡ قَالَتِ ٱمۡرَأَتُ عِمۡرَ ٰنَ رَبِّ إِنِّی نَذَرۡتُ لَكَ مَا فِی بَطۡنِی مُحَرَّرࣰا فَتَقَبَّلۡ مِنِّیۤۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ
Artinya: “(Ingatlah) ketika istri Imran berkata,’Ya Tuhanku, sesungguhnya aku bernazar kepada-Mu, apa (janin) yang ada dalam kandunganku (kelak) menjadi hamba yang mengabdi (kepada-Mu), maka terimalah (nazar itu) dariku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui’.”
4. Merasa Ridho dan Bersyukur atas Kenikmatan dan Rezeki yang Diberikan Allah SWT
Saat belum dikarunia anak, Hannah senantiasa istiqomah dalam beribadah kepada Tuhannya. Tatkala mendapati anak yang dilahirkannya perempuan ia tetap bersyukur dan melaksanakan nazarnya.
Allah SWT berfirman dalam surah Ali Imran ayat 36:
فَلَمَّا وَضَعَتۡهَا قَالَتۡ رَبِّ إِنِّی وَضَعۡتُهَاۤ أُنثَىٰ وَٱللَّهُ أَعۡلَمُ بِمَا وَضَعَتۡ وَلَیۡسَ ٱلذَّكَرُ كَٱلۡأُنثَىٰۖ
Artinya: “Maka ketika melahirkannya, dia berkata, ‘Ya Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan.’ Padahal Allah lebih tahu apa yang dia lahirkan, dan laki-laki tidak sama dengan perempuan.”
5. Memberi Nama yang Baik bagi Anak
Nama merupakan bagian dari doa dan pengharapan orang tua. Maka, hendaklah setiap orang tua memberikan nama yang baik bagi anaknya.
Hannah memberi nama putrinya Maryam, karena dalam bahasa Arab bermakna amatun, yaitu hamba perempuan. Adapun dalam bahasa Aramik, menurut mufasir bermakna ‘abidah, yaitu perempuan yang rajin beribadah.
6. Mempercayakan Pengasuhan dan Pendidikan kepada Sosok yang Berkompeten
Pengasuhan, pendidikan dan perawatan Maryam sepeninggalan ibunya, diserahkan kepada Nabi Zakaria AS.
Sebagaimana dikisahkan dalam Al-Qur’an surah Ali-Imran ayat 37:
فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنٍ وَأَنۢبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًا وَكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا
Artinya: “Maka Dia (Allah) menerimanya dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakaria.”
Wallahu A’lam
Oleh Khoiro Ummah