Tips Rezeki Berkecukupan: Jangan Tinggalkan Amalan Ini setelah Selesai Sholat Jumat
TSIRWAH INDONESIA – Jumat merupakan hari yang tergolong mulia bagi umat Islam. Menurut Imam Al-Ghazali, kemuliaan hari Jumat Allah berikan khusus untuk umat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, artinya kemuliaan tersebut tidak diberikan kepada umat lain.
Kemuliaan hari Jumat bahkan melebihi hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Maraqiy Al-Ubudiyah.
Hari Jumat memiliki satu waktu ijabah yang dirahasiakan oleh Allah. Seorang hamba yang berdoa pada waktu tersebut pasti Allah kabulkan doanya sesuai dengan apa yang ia minta.
Salah satu bentuk kemuliaan yang lain pada hari itu adalah sholat Jumat. Sholat Jumat merupakan sholat yang paling utama di antara sholat-sholat lainnya.
Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Bidayah Al-Hidayah menganjurkan umat islam untuk melaksanakan adab-adab dan amalan-amalan pada hari Jumat. Salah satu adab dan amalan hari Jumat yaitu berdzikir dan berdoa setelah selesai sholat Jumat.
Amalan setelah Sholat Jumat
Ada beberapa amalan dan doa yang dianjurkan untuk dibaca setelah sholat Jumat.
Adapun amalan tersebut yaitu membaca surat Al-Fatihah, surat Al-Ikhlas, surat Al-Falaq, dan surat An-Nas. Menurut satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Mundziri, keempat surat tersebut dibaca masing-masing tujuh kali tanpa merubah posisi duduk tasyahud akhir.
Barang siapa yang mengamalkan bacaan tersebut maka dosanya akan diampuni (baik yang telah berlalu maupun yang akan datang) dan mendapatkan pahala sebanyak jumlah populasi orang-orang yang beriman.
Berikut redaksi hadis yang dikutip dari kitab Maraqiy Al-Ubudiyah karya Syekh Nawawi Al-Bantani:
وروى الحافظ المنذري عن أنس أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: من قرأ إذا سلم الإمام يوم الجمعة قبل ان يثني رجله فاتحة الكتاب و قل هو الله احد و المعوّذتين سبعا غفر له ما تقدم من ذنبه و ما تأخر و أعطي له من الأجر بعدد كل من آمن بالله و رسوله
[ شيخ محمد نووي بن عمر البنتني، مراقي العبودية ]
Doa setelah Sholat Jumat
Sebagai pelengkap amalan di atas, dianjurkan pula membaca doa tertentu, yaitu sebagai berikut:
اَللّٰهُمَّ يَا غَنِيُّ يَا حَمِيِدُ يَا مُبْدِىءُ يَا مُعِيْدُ يَا رَحِيْمُ يَا وَدُوْدُ أَغْنِنِيْ بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَ بِطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَّتِكَ وَ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Allahumma ya ghaniyyu ya hamidu ya mubdi’u ya mu’idu ya rahimu ya wadudu aghnini bi halalika ‘an haramika wa bi tha’atika ‘an ma’shiyyatika wa bi fadhlika ‘amman siwaka.
Artinya: “Wahai Alllah Yang Maha kaya, Yang Maha Terpuji, Yang Maha mengadakan, Yang Maha Menciptakan, Yang Maha Pengasih, Yang Maha Mencintai. Cukupkanlah aku dengan yang halal daripada yang haram, dengan ketaatan kepada-Mu daripada kemaksiatan, dengan karunia dari-Mu daripada selain-Mu.”
Doa tersebut dibaca empat kali setelah membaca surat-surat yang telah disebutkan di atas. Meski demikian, bagi yang tidak memiliki waktu luang diperbolehkan hanya membacanya setelah salam sholat Jumat.
Disebutkan oleh Syekh Nawawi Al-Bantani, barangsiapa yang mengamalkan doa tersebut secara terus menerus maka Allah akan mencukupi rezekinya dan memberikannya dari arah yang tidak disangka-sangka.
Pengingat
Perlu digarisbawahi bahwa rezeki bukan hanya sesuatu yang bersifat materi seperti uang, harta, benda, aset, dan hal-hal dunia lainnya. Ia bisa berupa kesehatan, ketentraman hati, ketaatan, terhindar dari musibah dan yang paling utama adalah rida dari Allah subhanahu wa ta’ala.
Hendaknya seseorang beramal hanya untuk mencari rida Allah, bukan untuk urusan dunia. Siapa pun yang beramal karena dunia maka ia berkesempatan besar mendapatkan kekecewaan dan penyesalan yang mendalam, baik di dunia maupun di akhirat.
Wallohu A’lam
Oleh Agus Supriyadi