Fiqih & AkidahHikmah & Wawasan

4 Faktor Penyebab Malas Sholat, Nomor 3 Sering Dilakukan

TSIRWAH INDONESIA Dalam rutinitas sehari-hari, rasa malas untuk disiplin dalam sholat seringkali muncul, baik yang berkaitan dengan waktu pelaksanaannya maupun dalam menjaga kualitasnya melalui sholat berjamaah. 

Beberapa faktor yang menyebabkan seseorang malas mengerjakan sholat di antaranya:

Perlu dipahami bahwa terdapat dampak buruk bagi orang-orang yang tidak disiplin dalam sholat. 

Betapa besarnya dampak buruk tersebut sampai-sampai Allah subhanallahu wa ta’ala memberi sebutan “celaka” dan “pendusta agama” bagi orang yang malas dalam sholat. Sebagaimana firman-Nya dalam surat Al-Ma’un ayat 4-5: 

 فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ (٤) الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ (٥)

Artinya: “Celakalah orang-orang yang melaksanakan sholat, (yaitu) yang lalai terhadap sholatnya.”

Sholat bukanlah sekedar kewajiban belaka, tetapi juga merupakan momen terdekat seorang hamba dengan Tuhannya. Sebagaimana kata Imam Hasan Al- Basri, “Sholatlah karena sholat adalah momentum kamu bercerita kepada Allah.”

Sholat juga memiliki dampak positif secara lahir, yakni menjauhkan diri dari perbuatan keji dan mungkar. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 45: 

إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ 

Artinya: “Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.” 

Sholat yang dijaga dengan baik kedisiplinannya maka akan menjadi jalan untuk memperbaiki diri walaupun orang tersebut masih melakukan perbuatan buruk. 

Berbeda dengan orang yang masih melakukan perbuatan buruk, dan ia memutuskan untuk sekalian tidak menjaga sholatnya. Maka dia seolah sudah merobohkan pagar yang selama ini telah menjaga dirinya dari perbuatan buruk. 

Syeikh Mutawalli Asy-Sya’rawi mengibaratkan seorang muslim sebagai taman, yang jika taman itu ingin terus terlihat indah, maka si pemilik taman harus sering menjenguk dan merawatnya. 

Jika ditemukan sampah di taman, maka dengan telaten pemilik taman akan membersihkan tamannya setiap hari.

Begitupun sholat, ia adalah jalan bagi seorang hamba untuk senantiasa dijenguk oleh Allah SWT agar Allah SWT berkenan untuk merawat dan menata kehidupan hambanya setiap hari. 

Maka, status sholat adalah kebutuhan rohani bagi setiap muslim layaknya jasmani yang tidak pernah berhenti untuk dipenuhi kebutuhannya seperti makan, minum, dan tidur. 

BACA JUGA: Fondasi Sukses: Menjaga Disiplin Rohani Melalui Sholat

Betapa besarnya bobot sholat ini, sampai-sampai sholat adalah satu-satunya ibadah yang Allah SWT perintahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam secara langsung tanpa perantara malaikat Jibril, yakni dalam momen Isra’ Mi’raj. 

Bahkan, ketika Nabi Muhammad SAW akan naik bertemu Allah SWT, malaikat Jibril yang notabene adalah penduduk langit pun tidak sanggup untuk mengantarkan beliau bertemu Allah SWT.

Malaikat Jibril sampai menyampaikan kepada nabi, dengan mengatakan, “jika saya ikut mengantarkan engkau wahai nabi, maka saya akan terbakar.”

Hal itu menandakan betapa luar biasanya bobot perintah sholat. Betapa pentingnya sholat, sampai Syeikh Mutawalli Sya’rawi menjelaskan bahwa rukun Islam itu ada lima, tapi rukun muslim bisa jadi hanya dua, yaitu syahadat dan sholat. 

Karena setiap muslim belum tentu bisa zakat, setiap muslim belum tentu bisa haji, dan setiap muslim belum tentu bisa puasa di Bulan Ramadhan. Akan tetapi setiap muslim pasti bisa sholat apapun kondisinya. 

Sejarah menceritakan bahwa nabi dan para sahabat pun tetap disiplin sholat, bahkan tidak meninggalkan berjamaah walau di tengah medan perang, yang akhirnya dinamai dengan sholat khauf

Betapa pentingnya sholat juga ditunjukkan bahwa lima rukun Islam juga terkandung dalam sholat. 

Di dalam sholat seseorang membaca syahadat yaitu ketika tahiyat akhir, di dalam sholat seseorang berzakat yaitu menzakatkan waktu, di dalam sholat seseorang juga berpuasa karena dalam sholat dilarang makan dan minum, serta di dalam sholat juga seseorang berhaji yakni sama-sama menghadap baitullah (Ka’bah) atau kiblat. 

Dan betapa sholat menjadi penentu keselamatan seseorang di akhirat, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis nabi berikut ini:

أول ما يحاسب عليه العبد يوم القيامة الصلاة، فإن صلحت صلح سائر عمله وإن فسدت فسد سائر عمله

Artinya: “Amal ibadah yang pertama yang akan dihisab oleh Allah pada hari kiamat adalah sholatnya, jika sholatnya baik maka baiklah seluruh amalannya yang lain dan jika sholatnya rusak maka rusaklah seluruh amalannya yang lain,” (HR Thabrani).

Semoga kita senantiasa mendapat pertolongan Allah SWT sehingga bisa melawan kemalasan diri ini, utamanya dalam menjaga kualitas sholat kita, aamiin

Wallohu A’lam
Oleh Muhammad Salim Hafidh

Editor: Dewi Anggraeni, S.Hum

Aktivis dakwah, jurnalis, interpersonal skill, tim work, content creator, dan emotional management.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator