4 Persiapan yang Wajib Diketahui Sebelum Haji 2025
TSIRWAH INDONESIA – Berangkat haji adalah dambaan bagi setiap umat Islam. Haji merupakan salah satu rukun Islam bagi yang mampu.
Hukum melaksanakan ibadah ini adalah fardhu bagi laki-laki maupun perempuan muslim. Sesuai dengan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam Al-Qur’an Surah Ali Imran ayat 97 sebagai berikut:
فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا ۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ
Artinya: “Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah), amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah SWT adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.”
Rangkaian Kegiatan Haji
Rangkaian haji pertama yaitu ihram yang terlaksana sesuai miqat zamani berdasarkan batas waktu dan miqat makani yang merupakan batas tempat.
Batas tempat tergantung arah datangnya jamaah, sedangkan batas waktu akan mulai pada bulan Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah.
Berikutnya dengan wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah, dari mulai matahari tergelincir hingga terbit fajar atau saat Iduladha.
Pada tengah malam 9 Zulhijah, jamaah menginap atau mabit di Muzdalifah, yaitu wilayah antara Arafah dan Mina.
Saat terbit fajar pada 10 Zulhijah, jamaah melakukan lontar jumrah di Bukit Aqabah di Mina, dengan melemparkan tujuh butir kerikil ke arah tugu batu. Selanjutnya diikuti penyembelihan hewan kurban.
Rangkaian tahalul akan mulai dan berakhir dengan kepergian ke Mina untuk mabit selama hari Tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijjah.
Rangkaian terakhir adalah tawaf wada, yaitu tawaf terakhir sebelum kepulangan, yang sering kali mengharukan para jamaah karena harus meninggalkan Tanah Suci setelahnya.
Perbedaan Keberangkatan dari Indonesia dan Negara Lain
Berada di lingkungan masyarakat dengan populasi umat Islam terbanyak di dunia, tentu mempersiapkan seseorang yang hendak berangkat haji berbeda dengan negara-negara yang umat Islamnya minoritas.
Negara seperti Jepang, Amerika Serikat, Inggris, dan negara lain di mana umat Islam menjadi minoritas, keberangkatan haji tidak ada perlakuan khusus oleh pemerintah. Berangkatnya orang berhaji lebih mirip seperti perjalanan seseorang ke luar negeri.
Berbeda dengan Indonesia, keberangkatan haji dikelola ketat oleh Kementerian Agama. Banyaknya WNI yang hendak menunaikan haji membuat pemerintah Arab Saudi menetapkan regulasi pembatasan jumlah masyarakat yang masuk wilayah tersebut.
BACA JUGA : 3 Fakta Meninggal saat Haji, Benarkah Syahid, Simak
Persiapan Keberangkatan Haji Umat Islam Indonesia
Antusiasme yang cukup tinggi dari masyarakat Indonesia sering kali menimbulkan banyak kendala saat hendak berangkat haji. Maka dari itu, berikut adalah hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum berangkat haji:
1. Persiapan Administratif
Calon jamaah haji perlu melengkapi dokumen seperti paspor dan visa. Usahakan tidak dilakukan terlalu mepet agar jadwal penyelesaian administratif tidak melewati waktu keberangkatan.
Surat keterangan sehat atau vaksin tertentu biasanya tergantung dengan kebijakan sebelum keberangkatan. Contohnya, saat pandemi Covid-19, pemerintah Arab Saudi meminta kelengkapan sertifikat vaksin.
2. Kesiapan Fisik
Menjaga kesehatan fisik sebelum berangkat ke Tanah Suci adalah salah satu kunci utama perjalanan ibadah haji yang lancar. Berbeda dengan Indonesia, yang hanya memiliki suhu tropis dengan dua musim (kemarau dan penghujan), Arab Saudi memiliki suhu yang lebih ekstrem.
Pada tahun 2024, waktu haji dilaksanakan pada musim panas hingga mencapai 51°C. Suhu ekstrem ini membuat beberapa orang mengalami heatstroke dan penyakit lainnya. Kemungkinan di tahun ini suhu akan semakin meningkat.
Usahakan rutin berolahraga setiap hari atau setidaknya tiga kali seminggu agar tubuh lebih bugar.
3. Barang Bawaan
Berada hampir sebulan di negara asing tentu membuat orang merasa perlu membawa banyak barang. Padahal, sebagian besar barang tersebut nantinya hanya akan tersimpan di koper.
Persiapan barang bawaan antara lain:
- Baju ihram 2 setel
- Baju muslim berbahan menyerap keringat, baju tidur dan baju santai 2-3 setel
- Pakaian dalam 7-10 setel
- Sandal, sepatu, dan kantong sandal
- Tas selempang mini untuk menyimpan dompet, paspor, visa, dan obat
- Obat pribadi (jika terdapat obat resep dokter harus tersedia sesuai anjuran dokter)
- Perlengkapan pribadi
Masyarakat Indonesia sering kali membawa makanan instan dan snack yang membuat koper menjadi penuh sesak. Tidak perlu khawatir, rangkaian ibadah haji dari pemerintah sudah termasuk katering makanan sehari-hari.
4. Persiapkan Doa-doa
Menurut kemenag.go.id, orientasi manasik tidak hanya mengenai ibadah, tetapi juga doa dan persiapan fisik. Jamaah juga dianjurkan beristirahat sebelum keberangkatan.
Sebaiknya calon haji rutin latihan secara mandiri menggunakan buku panduan yang beredar di pasaran untuk memahami rangkaian haji.
Kesimpulan
Persiapan yang matang dari jamaah haji akan mempermudah kegiatan haji selama di Arab Saudi. Maka dari itu, pastikan segala persiapan telah selesai minimal tiga bulan sebelum keberangkatan.
Wallahu A’lam
Oleh Ivas Salsabilla