Fiqih & Akidah

7 Golongan yang Mendapatkan Naungan Allah Pada Hari Kiamat

TSIRWAH INDONESIA – Manusia akan dibangkitkan sesuai dengan golongan nya masing-masing pada hari kiamat kelak, namun hanya beberapa golongan saja yang mendapatkan naungan Allah subhanahu wata’ala.

Setelah manusia dibangkitkan, manusia dikumpulkan pada satu tempat yang bernama Padang Mahsyar.

Melansir dari jateng.kemenkum.go.id, Padang Mahsyar merupakan tempat berkumpulnya kembali seluruh umat manusia yang dibangkitkan oleh Allah SWT. Setiap manusia akan menerima balasan yang setimpal atas apa yang telah dilakukan semasa hidupnya.

Sebagaimana firman Allah dalam surah Az-Zalzalah ayat 7-8:

فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥ

Artinya: “Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya, Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”

Pada hari itu tidak ada seorang pun yang dapat menolong saudaranya, hanya naungan Allah SWT yang dapat menyelamatkan seluruh makhluk. Namun, hanya beberapa golongan saja yang mendapatkan nya.

Berikut ini adalah tujuh golongan yang mendapatkan naungan Allah SWT pada hari kiamat:

1. Pemimpin yang Adil

Pemimpin yang adil mendapat tempat istimewa di sisi Allah SWT pada hari kiamat karena komitmennya menegakkan keadilan.

Keadilan yang mereka tegakkan, baik dalam skala besar maupun kecil, menjadi bukti nyata ketakwaan kepada Nya.

Dengan demikian, Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas segala amal baik yang telah mereka lakukan.

2. Semangat Beribadah

Al-Quran dan hadist telah banyak menyebutkan keutamaan orang-orang yang beribadah, salah satunya adalah janji akan mendapatkan naungan Allah SWT pada hari kiamat. Naungan ini adalah bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-hamba Nya yang taat.

3. Orang yang Memakmurkan Masjid

Memakmurkan masjid adalah cerminan keimanan yang kuat, dengan konsisten menjalankan ibadah dan kegiatan positif di dalamnya.

Naungan Allah SWT pada hari kiamat menjadi balasan atas ketaatan dan pengorbanan mereka dalam menjaga rumah ibadah ini.

4. Saling Mencintai karena Allah

Orang yang saling mencintai karena Allah SWT senantiasa berusaha memberikan manfaat. Saling membantu, mendukung, dan mengingatkan dalam kebaikan pada sesama. Hal positif ini akan menjadi amal jariyah yang terus mengalir meskipun telah meninggal.

Sebagai balasan atas kebaikan mereka, Allah SWT akan memberikan mereka tempat yang mulia di sisi Nya.

BACA JUGA: Begini Kondisi Manusia pada Hari Kiamat di dalam Alquran, Simak Selengkapnya

5. Seorang laki-laki yang Menolak Ajakan Wanita untuk Berzina

Keteguhan hati seorang laki-laki dalam menolak ajakan zina adalah cerminan keimanan yang kokoh. Dalam situasi di mana hawa nafsu mencoba menguasai, ia memilih untuk taat.

Tindakan ini bukan sekadar menghindari dosa, tetapi juga menunjukkan kasih sayangnya kepada Allah SWT.

Dengan menolak zina, selain menjaga kehormatan diri dan keluarganya, serta membuktikan bahwa imannya lebih kuat dari godaan duniawi.

6. Rajin Bersedekah

Sedekah adalah investasi akhirat yang sangat menguntungkan. Allah SWT menjanjikan pahala berlipat ganda bagi orang yang bersedekah. Salah satu keutamaan sedekah yang paling menakjubkan adalah mendapatkan sebagai naungan pada hari kiamat.

7. Berdzikir Saat Sendiri

Dzikir saat sendiri adalah bentuk nyata dari ketakwaan seseorang. Dalam kesendirian, merenungkan kebesaran Nya dan menyadari ketidakberdayaan diri.

Air mata yang menetes karena takut akan siksa Nya menunjukkan kedalaman keimanan mereka. Ketakwaan inilah yang menjadikannya layak mendapatkan perlindungan Allah SWT.

Selain itu, Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam juga bersabda perihal tujuh golongan yang mendapatkan naungan Allah subhanahu wata’ala dalam hadist berikut:

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

Artinya: “Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; pemimpin yang adil, seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan ‘ibadah kepada Rabbnya, seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid, dua orang laki-laki yang saling mencintai karena Allah; mereka tidak bertemu kecuali karena Allah dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak berbuat maksiat oleh seorang wanita kaya lagi cantik lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah’, dan seorang yang bersedekah dengan menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, serta seorang laki-laki yang berdzikir kepada Allah dengan mengasingkan diri hingga kedua matanya basah karena menangis,” (HR. Bukhari).

Kesimpulan

Naungan Allah SWT merupakan anugerah, menunjukkan betapa pentingnya menjalankan perintah dan menjauhi larangan Nya.

Mari selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan berbuat baik kepada sesama.

Sehingga termasuk dalam golongan orang-orang yang mendapatkan naungan Nya pada hari kiamat.

Wallahu A’lam
Oleh Jusmin

Avatar photo

Rizky Ramadhani

Seorang Tunanetra yang biasa saja, namun ingin berdampak bagi dunia melalui sebuah karya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator