Hikmah & Wawasan

5 Kedudukan Anak dalam Islam, Begini Penjelasannya

TSIRWAH INDONESIA Anak merupakan amanah yang Allah Subhanahu wa Ta’ala titipkan kepada setiap orang tua. Dijelaskan dalam syariat Islam, anak memiliki kedudukan yang dapat memenuhi hak dan kewajibannya dengan baik.

Pentingnya kedudukan anak, mengingatkan kepada orang tua supaya mendidik anak menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Anak harus diperhatikan tumbuh kembangnya, baik secara jasmani maupun rohani.

Secara jasmani, anak diberi asupan makanan yang halal, baik, dan bergizi. Secara rohani, anak diberikan bekal ilmu agama, pondasi iman, dan islam yang kuat. Berikut lima kedudukan anak dalam Islam:

Kehadiran anak yang memiliki kedudukan terbaik dan tertinggi dapat memberi kebahagiaan bagi orang tua. Sebagaimana tercantum dalam do’a pada Alqur’an surah Al Furqan ayat 74:

وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا

Artinya: “Dan orang-orang berkata, ‘Ya Tuhan kami, anugerahkanah kepada kami, pasangan kami, dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa’.”

Orang tua mempunyai tanggung jawab besar untuk menjaga amanah yang sudah dititipkan. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Alqur’an surah At Tahrim ayat 6:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Ibnu Qayyim al-Jauziyyah menegaskan, kelak Allah SWT akan meminta pertanggungjawaban orang tua tentang amanah yang diberikan itu. Apakah amanah tersebut dijaga dengan baik atau tidak.

Hal ini untuk melihat apakah orang tua mampu bersabar atas didikan yang belum berhasil kepada anak. 

Anak menjadi seorang pembangkang, suka berkata kasar, jauh dari agama, dan sebagainya. Ini termasuk ujian bagi orang tua dan masih banyak yang perlu di evaluasi sebagai orang tua.

Allah SWT menerangkan dalam Alqur’an surah At-Taghabun ayat 15:

إِنَّمَآ أَمْوَٰلُكُمْ وَأَوْلَٰدُكُمْ فِتْنَةٌ ۚ وَٱللَّهُ عِندَهُۥٓ أَجْرٌ عَظِيمٌ

Artinya: “Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.”

Mendidik anak agar sholeh merupakan investasi akhirat terbaik, tidak akan rugi, karena pahala terus mengalir tanpa henti. Sebagaimana dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Artinya: “Apabila anak Adam (manusia) telah meninggal dunia, maka terputuslah amal darinya, kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang selalu mendoakannya,” (HR Muslim).

Kedudukan anak sebagai musuh dijelaskan dalam surah At Taghabun ayat 14:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّ مِنْ اَزْوَاجِكُمْ وَاَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوْهُمْۚ وَاِنْ تَعْفُوْا وَتَصْفَحُوْا وَتَغْفِرُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

Menurut tafsir Ibnu Katsir, pihak disebut musuh karena ia mendorong berbuat maksiat dan menghalangi jalan kepada Allah SWT. Rasa cinta yang besar kepada istri dan anak membuat ia menaatinya dan tidak kuasa menolaknya.

Demikian lima kedudukan anak dalam Islam yang mesti diketahui. Semoga bermanfaat, aamiin.

Wallohu A’lam
Oleh Fatihah Nur Sa’adah

Editor: Dewi Anggraeni, S.Hum

Aktivis dakwah, jurnalis, interpersonal skill, tim work, content creator, dan emotional management.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator