5 Kunci Hidup Bahagia Menurut Al-Qur’an, Nomor 3 Wajib Tahu
TSIRWAH INDONESIA – Setiap orang menginginkan kebahagiaan, hidup tentram, berlimpah harta, tubuh yang sehat, dan juga melihat senyum keluarga setiap hari. Namun pada kenyataannya, kehidupan selalu berputar, kadang diterpa kesulitan, kesedihan, dan cobaan hidup lainnya.
Jika kebahagiaan diukur secara materi maupun hal yang bersifat duniawi, maka kebahagiaan itu hanya bersifat sementara. Tidak jarang seseorang melakukan segala cara agar bahagia meskipun bertentangan dengan Al-Qur’an.
Dunia hanyalah tempat singgah sementara agar manusia berlomba-lomba dalam kebaikan yang nantinya semua akan kembali ke tempat kembali yang kekal, yaitu akhirat.
Terdapat banyak surah yang membahas tentang kebahagiaan secara tersurat maupun tersirat. Berikut lima kunci hidup bahagia menurut Al – Qur’an:
1. Bertakwa
Bertakwa merupakan bentuk ketaatan dalam menjalani perintah-Nya. Sebagaimana dalam surah Al-Maidah ayat 35, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَابْتَغُوْٓا اِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِيْ سَبِيْلِهٖ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, carilah wasilah (jalan untuk mendekatkan diri) kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya agar kamu beruntung.”
Mendapatkan kebahagiaan di jalan Allah SWT agar mendapatkan kebahagiaan yang kekal di akhirat kelak. Apapun yang seseorang kerjakan niatkan untuk beribadah dan mencari ridho-Nya.
Baca Juga: Kunci Kebahagiaan: Simak 3 Kunci Mencapai Kebahagiaan dalam Al-Qur’an
2. Rezeki yang Halal
Tidak hanya mengonsumsi makanan halal, tapi juga mendapatkannya secara halal, perintah ini tertuang dalam firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 168:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًاۖ وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
Artinya: “Wahai manusia, makanlah sebagian (makanan) di bumi yang halal lagi baik dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia bagimu merupakan musuh yang nyata.”
Rezeki yang didapatkan dengan cara halal memberikan ketenangan pada hidup. Lain halnya jika mendapatkannya dengan cara tidak baik, akan memberikan dampak negatif pada pikiran dan perilaku. Seperti merasa was-was atau tergoda lagi untuk melakukan perbuatan tidak terpuji lainnya.
3. Qanaah
Kebahagiaan tidak bisa diukur dengan banyaknya harta maupun jabatan yang tinggi, karena semakin manusia terikat kepada duniawi, ia akan merasa terbelenggu, sehingga jauh dari ketenangan.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ هُدِىَ إِلَى الإِسْلاَمِ وَرُزِقَ الْكَفَافَ وَقَنِعَ بِهِ
Artinya: “Sungguh beruntung orang yang diberi petunjuk dalam Islam, diberi rezeki yang cukup, dan qanaah (merasa cukup) dengan rezeki tersebut,” (HR Ibnu Majah).
Baca Juga: Kata Alquran: Bahagia Itu Sederhana, Ini Konsepnya
4. Tidak Membandingkan dengan Orang Lain
Membandingkan diri dengan orang lain akan memicu sifat iri dengki, bahkan bisa berubah menjadi hasut. Sifat iri yang tetap tertanam di pikiran akan menyulitkan diri sendiri untuk berkembang.
Lebih baik membandingkan diri sendiri di masa lalu dengan masa sekarang, harus menjadi orang yang lebih baik dalam hal keimanan dan ketakwaan.
Setiap orang diberikan cobaan dalam hidup, fokus pada diri sendiri, agar menjadi pribadi yang lebih baik, sehingga memiliki bekal yang cukup ketika berpulang ke akhirat kelak.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-Anbiya ayat 35:
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةًۗ وَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ
Artinya: “Setiap yang bernyawa akan merasakan kematian. Kami menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Kepada Kamilah kamu akan dikembalikan.”
5. Rasa Syukur
Jika terus-menerus membandingkan diri sendiri pada orang lain, maka seseorang menutup mata akan nikmat Allah SWT yang telah diberikan. Merasa bahagia jika ia memiliki apa yang orang lain miliki.
Padahal segala rezeki dan nikmat yang diterima merupakan bentuk dari cinta-Nya, terima dengan ridho dan ikhlas, kemudian memanfaatkan rezeki di jalan Allah SWT.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah Ibrahim ayat 7:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Artinya: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras’.”
Demikian lima kunci hidup bahagia menurut Al-Qur’an semoga menjadi pengingat diri, agar setiap melakukan kegiatan diniatkan sebagai ibadah, untuk mendapatkan ridho-Nya, aamiin
Wallohu A’lam
Oleh Sari Widiarti