Alquran & HaditsHikmah & Wawasan

Kata Alquran: Bahagia Itu Sederhana, Ini Konsepnya

TSIRWAH INDONESIA – Konsep bahagia sesungguhnya tidak sesempit apa yang biasa kita pahami selama ini, mungkin sebagian besar kita mengira bahwa bahagia itu ya harus suka, harus tertawa, harus banyak harta.

Cara pandang Alquran berbeda dengan cara pandang kita, cara yang diajarkan Alquran tentang konsep bahagia justru lebih mendasar, misalnya surat Yunus ayat 62 – 64:

{ أَلَاۤ إِنَّ أَوۡلِیَاۤءَ ٱللَّهِ لَا خَوۡفٌ عَلَیۡهِمۡ وَلَا هُمۡ یَحۡزَنُونَ (62) ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ وَكَانُوا۟ یَتَّقُونَ (63) لَهُمُ ٱلۡبُشۡرَىٰ فِی ٱلۡحَیَوٰةِ ٱلدُّنۡیَا وَفِی ٱلۡـَٔاخِرَةِۚ لَا تَبۡدِیلَ لِكَلِمَـٰتِ ٱللَّهِۚ ذَ ٰ⁠لِكَ هُوَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِیمُ (64) }

Artinya: “Ingatlah wali-wali Allah itu, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati, (Yaitu) orang-orang yang beriman dan senantiasa bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Tidak ada perubahan bagi janji-janji Allah. Demikian itulah kemenangan yang agung.”

Alquran menyederhanakan konsep bahagia dengan kalimat ‘tidak memiliki rasa takut atau khawatir dan tidak pula bersedih‘. Inilah salah satu bentuk kesederhanaan yang diajarkan Allah melalui Alquran tentang bagaimana kita akan bahagia.

Tidak punya rasa khawatir tentang masa depan, tidak bingung dengan apa yang akan dimakan di hari besok, lusa dan seterusnya, merupakan salah satu nikmat terbesar yang mewakili kebahagiaan, hanya saja sering dilalaikan.

Financial Freedom, pendapatan Rp100 juta per bulan sebelum usia 30 tahun, memiliki pasangan good looking, dan berbagai macam gambaran yang sering kita cap sebagai syarat dinyatakan bahagia.

Justru angan-angan yang panjang dan dipenuhi nafsu seperti itulah yang akan menjadi petaka, yang mengancam ketenangan dan kedamaian hati seseorang, alih-alih akan membuat bahagia, sebab standar manusia berbeda jauh dengan standar Allah sebagai pemilik manusia yang seharusnya lebih faham mengenai sistem kebahagiaanmu itu sendiri.

Bahaya Angan-angan Menurut Ulama

Dalam kitab Nashoihud Diniyah, karya Syaikh Abdullah bin Alwi dijelaskan bahwa ulama salafus shaleh berkata:

من طال أمله ساء عمله

Artinya: “Barangsiapa yang panjang angan-angannya, maka amal perbuatannya (apa yang dilakukannya) akan menjadi amalan jelek.”

Menurut ulama, hal ini dikarenakan dampak panjangnya angan-angan adalah membuat seseorang lebih bernafsu pada duniawi, hingga siang dan malamnya hanya akan dipenuhi oleh mengejar dunia.

Hal ini akan terus berlanjut hari demi hari, hingga hatinya terpenuhi dengan kesibukan duniawi, dan akan berakhir pada hamba dunia, akhirat pun akan tertinggalkan sedikit demi sedikit.

BACA JUGA : Jalan Keluar dari Masalah Versi Alquran: Alhamdulillah, Ini Dia

Mengubah Konsep Hidup sesuai Nasehat Ulama

Masih melanjutkan keterangan yang ada di kitab Nashoihud Diniyah:

وكان الذي ينبغي له ان يعكس الأمر، فيشمر للآخرة التي هي دار القرار

Artinya: “Maka hendaknya ia membalik cara hidupnya (yang semula ber-mindset duniawi), dengan cara memperbanyak kegiatan yang berhubungan dengan akhirat, yang berpahala.”

Dengan mengikuti nasehat serta anjuran ulama sebagaimana redaksi keterangan di atas, InsyaAllah menjadi solusi agar kita lebih mudah dalam memperoleh kebahagiaan dan kedamaian, serta ketenangan hati.

Cara lainnya adalah sebagaimana pemahaman tersirat dari ayat 63 surat Yunus yang telah disebutkan di atas, bahwa mereka para kekasih Allah yang tidak memiliki rasa takut dan sedih, yang dipenuhi kebahagiaanmu di hatinya, adalah mereka orang-orang yang bertakwa.

Menjadi jelas, bahwa dengan bertakwa, menjadi pribadi yang lebih patuh terhadap cara-cara hidup beragama, akan mengantarkan seseorang pada kehidupan yang lebih baik.

Takwa bahkan menjadi salah satu sebab seorang hamba bisa keluar dari permasalahan hidupnya dan mendapatkan rezeki dari arah yang tak disangka-sangka, sebagaimana artikel tentang jalan keluar dari permasalahan versi Alquran, KLIK DI SINI UNTUK MEMBACA.

Wallohu Alam
Oleh Ustadz Hafidz

Editor: Havidz Ramdhani

Aktivis Dakwah, Penulis, Guru Agama, Hafidzul Quran, Web Developer, Graphic Designer, memiliki ketertarikan untuk mengembangkan dan memajukan dunia pendidikan pesantren sesuai relevansi zaman dan teknologi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator