Artikel TsirwahHikmah & Wawasan

6 Cara Merayakan Ulang Tahun dalam Islam, Simak Selengkapnya

TSIRWAH INDONESIA Memperingati hari kelahiran atau ulang tahun adalah suatu hal yang umum banyak orang lakukan. Banyak cara merayakan ulang tahun mulai dari makan bersama, membuat kue, membuat acara pesta, merayakan bersama orang terdekat, dan lain sebagainya.

Dalam Islam, ada yang pandangan yang memperbolehkan untuk merayakan ulang tahun, dan ada pula pandangan yang melarangnya. Melansir dari kontenjatim.com berikut ini 6 cara merayakan ulang tahun dalam Islam:

Melakukan pekerjaan apapun tentunya harus seseorang mulai dari niat baik, begitu pun merayakan ulang tahun. Merayakan ulang tahun harus ia mulai dengan niat yang baik, tulus, dan ikhlas.

Niat tersebut adalah wujud rasa syukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas nikmat umur panjang yang telah Ia berikan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Ibrahim ayat 7:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Artinya: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.”

Momen ulang tahun juga menjadi perbandingan diri atas apa yang telah seseorang lakukan selama satu tahun terakhir. Dalam kurun waktu tersebut seorang  mukmin dapat menilai perkembangan keimanan, kebaikan, dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Hasyr ayat 18:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwa lah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwa lah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

BACA JUGA: Merayakan Ulang Tahun dalam Sudut Pandang Islam, Simak

Ketika merayakan ulang tahun, penting bagi kaum mukmin untuk tetap menjaga kesuciannya, dengan tidak bercampur dengan orang yang bukan mahramnya.

Laki-laki tidak bercampur dengan perempuan, begitu juga sebaliknya. Perempuan pun harus berpakaian sesuai dengan syariat Islam. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah An-Nur ayat 30:

قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا۟ مِنْ أَبْصَٰرِهِمْ وَيَحْفَظُوا۟ فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا يَصْنَعُونَ

Artinya: “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”

Salah satu amalan yang Rasulullah shallallahu alaihi wasallam anjurkan adalah berpuasa di hari lahir, merayakan hari lahir dengan berpuasa selain mengikuti sunnah Rasullullah SAW juga mendapatkan pahala. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut ini:

 عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الأَنْصَارِىِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ قَالَ: «ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ».  

Artinya: “Dari Abi Qatadah al-Anshari radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ditanya tentang puasa hari Senin. Beliau bersabda: “Itu adalah hari aku dilahirkan, dan hari aku diutus sebagai Rasul atau diturunkan wahyu kepadaku,’” (HR. Abu Qatadah).

Sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat umur panjang yang Allah SWT berikan, kaum mukmin dapat berdo’a dengan berzikir kepada Allah SWT. Do’a tersebut terdapat dalam Quran surah Maryam ayat 33 yang berbunyi:

وَالسَّلَامُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا  

Artinya: “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”

Terakhir, merayakan ulang tahun dalam Islam dapat seseorang lakukan dengan memberi kebaikan atau beramal. Membantu orang yang membutuhkan, menyantuni anak yatim, mentraktir makan, dan sebagainya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

« لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ ».

Artinya: “Sekali-kali kamu meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun (hanya) kamu bertemu dengan saudaramu dalam keadaan tersenyum,” (HR. Muslim).

Merayakan ulang tahun boleh umat islam lakukan selama tidak bertentangan dengan syariat Islam. Agar perayaan tersebut bisa membawa keberkahan bisa dilakukan dengan cara-cara yang baik dan benar.

Wallohu A’lam
Oleh Ferdiansyah Jasuma

Editor: Dewi Anggraeni, S.Hum

Aktivis dakwah, jurnalis, interpersonal skill, tim work, content creator, dan emotional management.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator