3 Fakta Menarik tentang Hari Asyura, Seorang Muslim Wajib Tahu
TSIRWAH INDONESIA – Hari Asyura adalah hari kesepuluh di bulan Muharram. Pada hari Asyura, biasanya umat Islam menjalankan puasa sunnah yang disebut puasa Asyura.
Anjuran puasa Asyura, disebutkan dalam hadits:
عَنْ قَيْسِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ أَمَرَنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نَصُومَ عَاشُورَاءَ قَبْلَ أَنْ يَنْزِلَ صِيَامُ رَمَضَانَ فَلَمَّا نَزَلَ صِيَامُ رَمَضَانَ لَمْ يَأْمُرْنَا وَلَمْ يَنْهَنَا وَنَحْنُ نَفْعَلُهُ
Artinya: “Dari Qais bi Sa’d berkata, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami untuk berpuasa Asyura sebelum turun ayat tentang puasa Ramadhan. Tatkala turun ayat tentang puasa Ramadhan, beliau tidak menyuruh kami dan tidak juga melarang kami. Dan kami tetap mengerjakannya,” (HR Ahmad).
Namun, juga menjadi keyakinan di masyarakat bahwa hari Asyura merupakan hari keramat dan hari sial.
Sebagai seorang muslim seyogyanya mengetahui fakta hari Asyura dalam sudut pandang agama. Berikut beberapa fakta hari Asyuro dalam tinjauan Islam:
1. Hari Asyura, Hari Istimewa
Hari Asyura merupakan hari yang istimewa. Keistimewaan hari Asyura bahkan sudah dikenal jauh sebelum Islam datang.
Orang Yahudi sangat mengistimewakan hari Asyura dengan berpuasa di hari tersebut. Dalam sebuah riwayat dikisahkan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ مَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِأُنَاسٍ مِنْ الْيَهُودِ قَدْ صَامُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ مَا هَذَا مِنْ الصَّوْمِ قَالُوا هَذَا الْيَوْمُ الَّذِي نَجَّى اللَّهُ مُوسَى وَبَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ الْغَرَقِ وَغَرَّقَ فِيهِ فِرْعَوْنَ وَهَذَا يَوْمُ اسْتَوَتْ فِيهِ السَّفِينَةُ عَلَى الْجُودِيِّ فَصَامَهُ نُوحٌ وَمُوسَى شُكْرًا لِلَّهِ تَعَالَى فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى وَأَحَقُّ بِصَوْمِ هَذَا الْيَوْمِ فَأَمَرَ أَصْحَابَهُ بِالصَّوْمِ
Artinya: “Dari Abu Hurairah berkata, Nabi Muhammad SAW pernah melewati orang yahudi yang berpuasa pada hari Asyura. Nabi Muhammad SAW bersabda: ‘Puasa apa ini?’ Mereka berkata, ‘Ini adalah hari dimana Allah subhanahu wa ta’ala menyelamatkan Nabi Musa ‘alaihis salam dan Bani Israil dari tenggelam, dan menenggelamkan Fir’aun di dalamnya, dan ini juga hari dimana kapal Nabi Nuh AS berlabuh di atas gunung Judiy. Maka Nabi Nuh AS dan Nabi Musa AS berpuasa untuknya sebagai wujud syukur kepada Allah SWT.’ Maka Nabi Muhammad SAW bersabda: ‘Aku lebih berhak atas diri Musa dan lebih berhak berpuasa di hari ini.’ Lalu beliau SAW memerintahkan sahabatnya untuk berpuasa,”(HR Ahmad).
Hari Asyura sarat akan pahala, terlebih keberadaannya di bulan haram menjadikannya lebih istimewa dibanding hari lain. Bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan mulia.
Hafidz Muftisany dalam buku Ensiklopedia Islam, Mengenal Kitab Zabur hingga Mengenal Bulan Haram, menjelaskan tentang kemuliaan bulan haramadalah dilipat gandakan pahala bagi orang yang beramal saleh.
Tidak hanya pahala yang berlipat, Allah SWT juga melipat gandakan dosa bagi orang yang berbuat dosa.
BACA JUGA : Lakukan Amal Jariyah ini Jika Ingin Pahala Terus Mengalir
2. Hari Asyura, Hari Kasih Sayang
Hari Asyura merupakan hari kasih sayang. Banyak peristiwa penting terjadi di hari ini, dimana Allah SWT menunjukkan keagungan dan kasih sayang pada makhluk-Nya.
Menukil penjelasan Sayyid Abu Bakar Syatha Ad-Dimyathi dalam kitab I’anatuthTholibin, berikut beberapa peristiwa yang terjadi pada hari Asyura:
ان الله عز وجل افترض على بنى اسرائيل صوم يوم فى السنة ، وهو يوم عاشوراء ، وهو اليوم العاشر من المحرم ، فصوموه ووسعوا على عيالكم فيه ، فانه من وسع على عياله واهله من ماله وسع فيه الله عليه سائلا سنته ، فصوموه فانه اليوم الذى تاب الله فيه على آدم فاصبح صفيا ، ورفع فيه ادريس مكانا عليا ، واخرج نوحا من السفينة ، ونجى ابراهيم من النار ، وانزل الله فيه التوراة على موسى ، واخرج فيه يوسف من السجن ، ورد فيه على يعقوب بصره ، وفيه كشف الضر عن ايوب ، وفيه اخرج يونس من بطن الحوت ، وفيه فلق البحر لبني اسرائيل ، وفيه غفر لداود ذنبه ، وفيه اعطى الله الملك لسليمان ، وفى هذا اليوم غفر لمحمد صلى الله عليه وسلم ، ما تقدم من ذنبه وما تئخر ، وهو اول يوم خلق الله فيه الدنيا ، واول يوم نزل فيه المطر من السماء يوم عا شوراء ، واول رحمة نزلت الى الارض يوم عاشوراء . (اعانة الطالبين الجزء الثانى ٣٠٢)
Artinya: “Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla telah mewajibkan Bani Israil untuk berpuasa sehari dalam setahun, yaitu puasa hari Asyura ialah hari kesepuluh pada bulan Muharram. Maka berpuasalah pada hari tersebut, luaskanlah nafkah keluarga karena barang siapa yang meluaskan nafkah pada keluarganya, maka Allah akan meluaskan permintaan padanya pada tahun tersebut. Maka berpuasalah, karena pada hari itu Allah SWT menerima taubat Nabi Adam AS, Allah SWT mengangkat Nabi Idris AS ke tempat yang tinggi, Allah SWT mengeluarkan Nabi Nuh AS dari perahu, Allah SWT menyelmatkan Nabi Ibrahim AS dari kobaran api, Allah SWT menurunkan kitab taurat pada Nabi Musa AS, Allah SWT mengeluarkan Nabi Yusuf AS dari penjara, Allah SWT mengembalikan penglihatan Nabi Ya’qub AS, Allah SWT menyembuhkan penyakit kulit Nabi Ayyub AS, Allah SWT mengeluarkan Nabi Yunus AS dari perut ikan besar, Allah SWT membelah lautan untuk Bani Israil, Allah SWT mengampuni dosa Nabi Daud AS, Allah SWT memberi kerajaan pada Nabi Sulaiman AS, Allah SWT mengampuni dosa Nabi Muhammad SAW baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi, hari pertama Allah SWT menciptakan dunia, hari pertama turunnya hujan dari langit, dan awal turunnya rahmat Allah SWT di bumi adalah di hari Asyura.”
3. Hari Asyura, Hari Wafatnya Cucu Rasulullah SAW
Hari Asyura juga merupakan hari bersejarah bagi umat Islam. Salah satu cucu Nabi Muhammad SAW, putra dari Fathimah radhiyallahu ‘anha dan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu bernama Husain bin Ali.
Sejarah mencatat, Sayyidina Husain RA dan para pengikutnya terbunuh pada hari Asyura di bukit Karbala. Peristiwa tersebut, kemudian dikenal dengan tragedi Karbala.
Mengutip dari buku Tragedi 10 Muharam karya A.H. Jalali, tragedi berdarah ini bermula dari Yazid bin Muawiyyah yang menuntut Sayyidina Husein RA untuk bersumpah setia padanya.
Sayyidina Husain RA menentang kepemimpinan Yazid yang merupakan seorang pemabuk dan pembunuh. Atas penolakan tersebut Yazid memerintahkan untuk membunuh Sayyidina Husain RA.
Dalam pelarian Sayyidina Husain RA tepatnya di bukit Karbala, sebuah bukit tandus dekat sungai Eufrat, Irak. Sayyidina Husain RA dibunuh dan kepalanya dipenggal.
Beliau dan beberapa sahabat syahid di bukit Karbala, dalam menegakkan ajaran Islam dan membebaskan umat dari penguasa dzalim.
Demikian ulasan tentang fakta hari Asyura yang wajib diketahui umat Islam. Semoga menambah wawasan, rasa syukur, dan semangat dalam beribadah kepada Allah SWT, amiin.
Wallahu A’lam
oleh Nailah Masruroh