3 Kampus Terkemuka di Barat untuk Studi Islam
TSIRWAH INDONESIA – Melanjutkan apa yang telah penulis ulas sebelumnya terkait topik ‘Belajar Studi Islam di Barat’, tak lengkap rasanya bila tidak mengulas informasi universitas yang menyediakan prodi Studi Islam.
Pada kesempatan kali ini, artikel ini mengulas tiga kampus terkemuka di barat yang menyediakan Prodi Studi Islam.
Tentu mengingat banyaknya kampus yang membuka Studi Islam, parameter yang digunakan untuk memilih tiga kampus tersebut meliputi: pengaruh alumni dari kampus tersebut ke dunia luar, beasiswa yang kampus tersebut sediakan, peringkat global dari kampus tersebut.
Berikut ini tiga kampus terkemuka di barat yang menyediakan Prodi Studi Islam, simak selengkapnya:
1. Universitas Harvard
Universitas Harvard yang terletak di Massachusetts, Amerika Serikat, menjadi salah satu universitas terbaik di dunia. Bersama dengan universitas oxford, Harvard masuk ke dalam jajaran sepuluh kampus terbaik versi topuniversities.com
Sebagai kampus elit dunia, Harvard bukan hanya menawarkan bidang keilmuan sains, melainkan soaial-humaniora. Bidang keilmuan agama juga menjadi salah satu yang ditawarkan di kampus ini.
Mengutip laman timeline.islamicstudies.harvard.edu, kemunculan Studi Islam di Univeristas Harvard bermula pada tahun 2005.
Kala itu, pangeran Alwaleed bin Talal bin Abdul Aziz, salah seorang pengusaha kaya dan pangeran kerajaan Arab Saudi mendermakan dua pulih juta dolar (setara kisaran tiga ratus miliar rupiah) kepada Universitas Harvard.
Besaran uang yang ia dermakan adalah untuk mendirikan program Studi Islam interdisipliner (studi islam melalui banyak pendekatan) dan global.
Tujuannya ialah supaya para pelajar dan sarjana dapat memahami islam dan perannya baik itu islam di masa lalu maupun masa kini.
3 Kampus Terkemuka di Barat untuk Studi Islam
BACA JUGA : Santri Kuliah di Tiongkok: Mengapa Tidak
2. Universitas Oxford
Selaras dengan namanya, universitas oxford terletak di Oxford, Oxfordshire, Inggris, Britania Raya. Kampus ini telah berdiri sejak zaman abad pertengahan, tepatnya 1096 Masehi, dan kini menjadi salah satu kampus terbaik dunia.
Studi Islam di Universitas Oxford dilakukan melalui Oxford Centre for Islamic Studies (Pusat Studi Islam Oxford). Lembaga tersebut merupakan berdiri secara independen dan diakui di lingkungan Universitas Oxford.
Lebih tua dari Studi Islam di Universitas Harvard (2005), Studi Islam di Universitas Oxford berdiri pada tahun 1985. Meski demikian, pusat Studi Islam di kampus ini memiliki kesamaan dalam mempelajari islam, yakni menggunakan perspektif multi-disipliner, sebagaimana dikutip dari oxcis.ac.uk.
Pusat ini juga menawarkan berbagai kursus, termasuk MPhil in Islamic Studies and History, MSt in Islamic Studies and History, dan Arabic BA (Hons).
Pusat studi Islam Oxford menawarkan beasiswa penuh mulai dari pendidikan sampai biaya hidup. Sebagaimana dikutip dari youthbreaktheboundaries.com, beasiswa ini diperuntukkan pendaftar jenjang magister maupun Doktor (DPhill) penuh waktu (tidak diperuntukkan mahasiswa paruh waktu).
3. Universitas Toronto
Universitas torontoh terletak di Toronto, Ontario, Kanada. Kampus ini merupakan yang terbesar dan terbaik di negara tersebut.
Dikutip dari islamicstudies.artsci.utoronto.co, studi Islam di Universitas Toronto berada di bawah naungan Institute of Islamic Studies (IIS) yang berdiri pada tahun 1963.
Banyak kegiatan yang dilakukan di institut ini: workshop, konferensi, maupun proyek penelitian. Terkadang, IIS juga menyelenggarakan konferensi yang diisi oleh dosen tamu dari luar kampus maupun luar negeri.
Program Studi Islam di University of Toronto juga dapat mencakup penelitian dan analisis terhadap berbagai aspek islam, termasuk studi komparatif antara islam dengan agama lain, serta analisis historis dan kontemporer tentang isu-isu yang berkaitan dengan islam.
Itulah tiga kampus terkemuka di barat untuk Studi Islam. Tidak menutup kemungkinan masih banyak lagi kampus yang menyediakan program Studi Islam dengan kualitas yang sangat baik. Namun, tiga kampus di atas merupakan contoh betapa tingginya minat kajian ini di kawasan yang mayoritas non-muslim.
Wallahu A’lam
Oleh Muhammad Wildan Syaiful Amri Wibowo