Hikmah & WawasanTokoh & Sejarah

Lonceng Pernah Disebut dalam Sejarah 3 Agama, Cari Tahu Yuk

TSIRWAH INDONESIA – Lonceng merupakan alat musik yang memiliki banyak fungsi, seperti alarm tanda bahaya, sirine pada kapal, maupun tanda peribadatan beberapa agama seperti: Hindu, Kristen, Shinto, dan Buddha.

Begitu luasnya penggunaan lonceng, bahkan sampai pernah diusulkan sebagai alat penanda waktu sholat pada masa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Pada kesempatan kali ini, tulisan ini hanya membatasi pembahasan lonceng pada tiga agama saja, Hindu, Kristen, dan Islam, berikut ulasannya:

Lonceng dalam Sejarah Hindu

Tidak ada penjelasan terperinci tentang kapan, dan di mana lonceng pertama kali digunakan oleh penganut agama Hindu. 

Mengutip laman bell.org, lonceng pertama kali dibuat di Cina, masa Neolitikum sekitar lima ribu tahun yang lalu. 

Sementara itu, sejarawan percaya bahwa agama Hindu lahir antara tahun 2300 Sebelum Masehi (SM) sampai 1500 SM di India, sebagaimana dikutip dari laman history.com

Dikutip dari laman wikipedia.org, agama Hindu masuk ke dataran Cina karena dibawa oleh serikat pedagang suku Tamil yang tinggal di India bagian Selatan. Hindu menyebar secara luas pada abad satu dan dua Masehi.

Berdasarkan tiga sumber di atas, terdapat tiga kemungkinan lonceng digunakan oleh agama Hindu. Pertama, lonceng pertama kali digunakan di dataran Cina sebagai bentuk akulturasi budaya dan agama. Akulturasi agama Hindu dengan kebudayaan Cina dijelaskan lebih rinci di laman wikipedia.org

Kedua, lonceng pertama kali digunakan di India. Lonceng ini dibawa oleh para pedagang yang pernah berkelana di dataran Cina. Ketiga, baik itu lonceng yang ada di Hindu India dan Hindu Cina berdiri sendiri-sendiri.

Guna memastikan tiga kemungkinan di atas, perlu dilakukan riset lebih mendalam. Jelasnya, sebagaimana dikutip dari laman cagar.jogjaprov.go.id, lonceng pada agama Hindu digunakan sebagai ritual pengusir roh jahat dan pemanggil dewa.

BACA JUGA : Judi Online: Penyakit Sosial dan Agama, Begini Uraiannya

Lonceng dalam Sejarah Kristen

Lonceng merupakan alat yang penting dalam agama Kristen. Mengutip tulisan Sasioba dalam artikel yang berjudul Rancang Bangun Bunyi Lonceng Gereja Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno, lonceng dipakai sebagai tanda waktu beribadah umat Kristen.

Ia menambahkan bahwa lonceng pertama kali digunakan di Italia, tepatnya tahun empat ratus Masehi oleh seorang Uskup Nola yang bernama Paulinus.

Pada kurun waktu berikutnya, pemakaian lonceng terus meluas dan berkembang fungsinya. Lonceng yang semula digunakan terbatas untuk mengumpulkan umat guna beribadah, berkembang menjadi tanda bahaya.

Lonceng dalam Sejarah Islam

Lonceng telah dikenal luas di seluruh dunia, bahkan sampai ke tanah Arab. Pada zaman nabi, lonceng pernah diusulkan sebagai penanda datangnya waktu sholat.

Pada mulanya, umat Islam tidak memerlukan tanda pemanggil waktu sholat dikarenakan wilayah yang terbatas, sehingga ketika mereka melihat nabi hendak melaksanakan sholat, maka itulah waktu sholat tiba. 

Ketika pemeluk Islam semakin meluas, muncul sebuah permasalahan bahwa tidak semua orang mengetahui waktu sholat. 

Rochmat di laman islam.nu.or.id menuliskan bahwa para sahabat memberikan usulan tentang cara memanggil sholat. Ada yang mengusulkan memakai lonceng sebagaimana umat Nasrani, trompet sebagaimana umat Yahudi, bahkan ada yang mengusulkan untuk menyalakan api.

Menurut sumber yang lain, Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam, dijelaskan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan umat muslim menggunakan lonceng sebagai penanda waktu sholat.

Pada saat umat Islam mengalami kebimbangan atas apa yang terjadi, datang Abdullah bin Zaid bin Tsa’labah ke hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan niat menceritakan mimpinya.

Ia bermimpi bertemu seseorang berpakaian hijau yang membawa lonceng. Abdullah bin Zaid memanggil orang tersebut karena hendak membeli lonceng yang ia bawa.

Lantas orang tersebut bertanya, “apa yang engkau inginkan dari ini (lonceng)?” Abdullah bin Zaid menjawab, “aku akan menggunakannya sebagai pemanggil sholat.” Orang tersebut berkata, “maukah kutunjukkan kepadamu yang lebih baik dari lonceng ini?” Aku bertanya, “apa itu?” Ia menjawab, “ucapkanlah Allahu Akbar (bacaan azan sampai selesai).

Usai mendengarkan cerita mimpi Abdullah bin Zaid, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenarkan mimpinya. Ia memerintahkan Abdullah bin Zaid untuk mengajari Bilal bin Rabbah mengumandangkan azan. 

Demikian sejarah lonceng dari sudut pandang tiga agama. Melalui tulisan ini, dapat diketahui bahwa lonceng telah dikenal secara global sejak ribuat tahun yang lalu, bahkan menjadi bagian dari kebudayaan dan ritual keagamaan di seluruh dunia.

Wallohu A’lam
Oleh Ustadz Muhammad Wildan Saiful Amri Wibowo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator