Tafsir Ayat-Ayat Ilmu : Bagaimana Islam Mendorong Sains
TSIRWAH INDONESIA – Tafsir ayat-ayat ilmu dalam Al-Qur’an menjadi landasan penting untuk memahami bagaimana Islam mendorong pengembangan sains dan pengetahuan.
Berdasarkan journal.aripafi.or.id, ilmu pengetahuan dianggap sebagai wahyu Ilahi yang menjadi pedoman bagi umat muslim untuk meningkatkan ketakwaan, keimanan, dan pemahaman yang mendalam.
Konsep Ilmu dalam Islam
Melansir dari foodtechlab.uad.ac, Islam menempatkan ilmu dalam posisi yang sangat strategis dan dianggap sebagai amanah, serta anugerah dari Allah yang harus dimanfaatkan untuk kebaikan umat manusia.
Allah subhanallahu wa ta’ala telah mewajibkan kita untuk menuntut ilmu. Di samping itu, Allah akan memberikan kemuliaan kepada para penuntut ilmu.
Sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran surah Al-Mujadilah ayat 11 :
يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ.
Artinya : “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan.”
Ayat-Ayat Al-Qur’an yang Mendorong Ilmu Pengetahuan
Al-Qur’an mengandung banyak ayat yang mendorong umat manusia untuk menuntut ilmu dan merenungi ciptaan Allah.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surah Az-Zumar ayat 9 :
اَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ اٰنَاۤءَ الَّيْلِ سَاجِدًا وَّقَاۤىِٕمًا يَّحْذَرُ الْاٰخِرَةَ وَيَرْجُوْا رَحْمَةَ رَبِّهٖۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَۗ اِنَّمَا يَتَذَكَّرُ اُولُوا الْاَلْبَابِ
Artinya : “Apakah orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah pada waktu malam dalam keadaan bersujud, berdiri, takut pada (azab) akhirat, dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah (Nabi Muhammad), ‘Apakah sama orang-orang yang mengetahui (hak-hak Allah) dengan orang-orang yang tidak mengetahui (hak-hak Allah)?’ Sesungguhnya hanya ululalbab (orang yang berakal sehat) yang dapat menerima pelajaran.”
Dalam ayat lain, Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surah Al-Anbiya’ ayat 31 :
اَوَلَمْ يَرَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنٰهُمَاۗ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاۤءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّۗ اَفَلَا يُؤْمِنُوْنَ
Artinya : “Apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi, keduanya, dahulu menyatu, kemudian Kami memisahkan keduanya dan Kami menjadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air? Maka, tidakkah mereka beriman?”
BACA JUGA: Menghilangkan Sifat Malas dengan Menambah Ilmu Pengetahuan
Islam dan Perkembangan Sains
Melansir dari kompasiana.com, ilmuwan-ilmuwan muslim telah memberikan kontribusi besar bagi dunia Barat. Bahkan dalam perkembangan sains modern, khususnya di bidang astronomi, matematika, dan fisika.
Dalam bidang fisika misalnya, ada Ibnu al-Nafis. Pada abad ke-13 fisikawan asal Kairo itu telah menemukan sirkulasi paru-paru, peredaran darah melalui paru-paru. Ilmu pengetahuan dalam Islam sangatlah penting untuk kemajuan manusia dalam berpikir.
Hal demikian dipertegas oleh hadis Nabi yang mengatakan :
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَهَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ
Artinya : “Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat, hendaklah ia menguasai ilmu. Dan barang siapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat), hendaklah ia menguasai ilmu,” (HR Imam Ahmad).
Hadis tersebut semakin memperjelas kedudukan ilmu pengetahuan dalam Islam. Umat Islam harus paham atas risalah yang dibawa oleh Rasulullah, sebagai rujukkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Islam menempatkan ilmu pengetahuan pada posisi yang sangat penting. Sebagaimana dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang mendorong umatnya untuk berpikir dan meneliti alam semesta.
Pada akhirnya, menuntut ilmu adalah bagian dari ibadah dan umat Islam perlu terus mengembangkan pengetahuan sebagai bentuk pengabdian kepada Allah.
Wallahu A’lam
Oleh Gita Hidayatul Jannah