Tokoh & Sejarah

8 Fakta Menarik Hagia Sophia, Wisata Religi yang Mendunia

TSIRWAH INDONESIA – Hagia Sophia terkenal juga dengan sebutan Ayasofya. Tempat ini termasuk salah satu wisata religi terbaik di dunia yang paling ikonik di Istanbul, Turki.

Bangunan Hagia Sophia menyuguhkan kemewahan yang sangat menakjubkan, menawarkan wawasan unik tentang kekayaan budaya Istanbul serta menyimpan sejarah yang cukup panjang.

Lalu, apa saja fakta menarik tentang Hagia Sophia? Melansir dari berbagai sumber, berikut fakta menarik Hagia Sophia:

Bangunan Hagia Sophia awalnya merupakan gereja katedral agung bagi umat Kristen, yang dibangun pada abad ke-6 M di masa Kekaisaran Bizantium.

Kemudian bangunan tersebut menjadi Gereja Ortodoks Konstantinopel hingga masa Kekaisaran Ottoman pada tahun 1453 M.

Hagia Sophia membutuhkan waktu sekitar enam tahun untuk menyelesaikannya dan berakhir di tahun 537 M. Arsitek yang merancang bangunan ini sangat terkenal akrab dengan mekanika dan matematika, yaitu Anthemius dari Tralles dan Isidorus dari Miletus.

Hagia Sophia menjadi bukti kehebatan teknik pada masanya. Sampai saat ini, arsitektur dari bangunan Hagia Sophia masih terus memukau, menginspirasi serta sebagai bukti abadi perjalanan waktu dan pertemuan berbagai budaya.

Hagia Sophia sempat mengalami kebakaran tahun 404 M, saat terjadi perseteruan internal keluarga Kaisar Arkadios yang mengakibatkan kerusuhan massal di Konstantinopel. Sampai akhirnya tidak ada yang tersisa dari bangunan tersebut.

Kemudian, Kaisar Theodosius II berinsiatif untuk membangun kembali Hagia Sophia dengan menunjuk Rinufus sebagai arsiteknya. Sehingga, pembangunan Hagia Sophia selesai pada tahun 415 M.

Namun, terjadinya Revolusi Nika melawan Kaisar Justinian I pada tahun 532 M kembali membumihanguskan bangunan Hagia Sophia. Terbakarnya bangunan yang kedua kalinya ini menyebabkan kerusakan yang sangat parah.

Pada masa pemerintahan Kaisar Justinian I, barulah terjadi pembangunan kembali gereja tersebut dengan menunjuk arsitek Isidoros (Milet) dan Anthemius (Tralles).

Pembangunan ketiga Hagia Sophia ini selesai dalam 5 tahun dan pelaksanaan ibadah pertama pada 27 Desember 537 M.

Setelah penaklukan Konstantinopel oleh Turki pada 1453, Mehmed II dari Dinasti Ottoman mengubah Konstatinopel menjadi Istanbul.

The Fall of Constantinople 1453, buku karya sejarawan Steven Runciman ini mengisahkan bahwa Mehmed II kala itu memasuki Konstantinopel menjelang hari bergantinya malam.

Saat itu Mehmed II dikawal oleh Janissary Guards dan diikuti sejumlah menterinya. Ketika memasuki Hagia Sophia, Mehmed II mencegah seorang pasukan yang hendak melakukan pengrusakan.

Kemudian salah satu ulama yang mengikutinya naik ke atas mimbar lalu meneriakkan dua kalimat syahadat. Sejak saat itu, Hagia Sophia beralih fungsi menjadi masjid.

Sejumlah ornamen mozaik khas Ortodoks Yunani ditutup dengan kaligrafi yang didesain oleh Kazasker Mustafa Izzet.

Renovasi juga dilakukan dengan menambahkan menara kayu pada bagian luar yang digunakan untuk mengumandangkan adzan, lampu gantung besar, mihrab yang menunjukkan arah Mekkah dan mimbar.

Kemudian mendirikan menara merah yang berdiri di sudut tenggara bangunan Hagia Sophia. Sedangkan menara kayu asli sudah tidak bertahan. Sehingga, Bayezid II, putra dari Mehmed II mendirikan menara putih sempit di sisi timur laut masjid.

Dua menara identik di sisi barat kemungkinan besar ditugaskan oleh Selim II atau Murad III dan dibangun oleh arsitek Ottoman terkenal Sinan pada 1500-an.

Selama menjadi masjid, Hagia Sophia sempat mengalami beberapa kali renovasi. Mulai dari pembangunan menara kecil, lalu pembangunan mihrab.

Kemudian, penambahan dua lampu perak pada tiap sisi mihrab oleh Kaisar Ottoman Kanuni Sultan Suleyman. Sebuah bulan sabit dari emas turut ditambahkan di atas kubahnya.

Restorasi besar terjadi ketika pemerintahan Sultan Abdul Mejid pada periode 1847-1849. Perbaikan tersebut dikerjakan oleh dua arsitek bersaudara, yaitu Gaspare dan Giuseppe Fossati.

Mereka menguatkan kubah, meluruskan kolom-kolom bangunan, serta membersihkan mosaik-mosaik.

BACA JUGA: 5 Fakta Menarik Gunung Sinai, Destinasi Spiritual yang Mendunia

Di tahun 1935, Mustafa Kemal Ataturk, selaku Presiden Turki pertama dan pendiri Republik Turki, mengubah fungsi bangunan Hagia Sophia sebagai museum.

Banyak para wisatawan dari mancanegara yang akhirnya mengungunjungi Museum Hagia Sophia karena sudah menjadi salah satu destinasi wisata utama di Turki.

Pada tahun 1985, UNESCO menetapkan Hagia Sophia sebagai situs warisan dunia, dan menyebutnya sebagai bagian dari wilayah bersejarah Istanbul.

UNESCO mengatakan Hagia Sophia adalah mahakarya bidang arsitektur yang sangat unik sebagai perpaduan antara Kekaisaran Bizantium dan Kekaisaran Ottoman.

Pada tahun 2020, pengadilan tinggi administrasi Turki menyatakan pembatalan keputusan kabinet 1934 yang mengubah situs tersebut menjadi museum.

Setelah beberapa jam ketetapan tersebut, Presiden Recep Tayyip Erdogan menandatangani keputusan yang menyerahkan Hagia Sophia kepada Kepresidenan Urusan Agama Turki.

Sehingga, bangunan tersebut kembali beralih fungsi sebagai masjid. Meskipun sudah berfungsi sebagai masjid, Hagia Sophia tetap terbuka untuk pengunjung sekalipun bagi wisatawan non-muslim.

Demikian 8 fakta menarik Hagia Sophia. Destinasi wisata religi mendunia dengan segala kemewahan arsitekturnya yang menakjubkan, menyimpan sejarah yang cukup panjang, serta menawarkan wawasan unik tentang kekayaan budaya Istanbul.

Maka tak heran, apabila Hagia Sophia menjadi situs warisan dunia UNESCO dan menjadi daya tarik bagi para wisatawan dari berbagai belahan dunia.

Wallahu A’lam
Oleh Nurkamala Dewi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator