Khadijah: Teladan Perempuan Independen untuk Muslimah Modern
TSIRWAH INDONESIA – Khadijah binti Khuwailid adalah sosok perempuan luar biasa yang menjadi inspirasi bagi muslimah modern di seluruh dunia.
Sebagai istri pertama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, Khadijah memiliki peran yang sangat penting dalam setiap perjuangan dakwah Islam.
Ia selalu setia menemani Rasulullah SAW dalam berdakwah. Bahkan, dalam masa sulit ia tidak pernah meninggalkan Rasulullah SAW, justru ia semakin memperkuat ikatannya dengan Rasulullah SAW.
Mengutip dari news.detik.com, Khadijah adalah salah satu dari empat wanita yang dijanjikan masuk surga. Dalam sebuah hadits disebutkan:
سَيِّدَاتُ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ أَرْبَعٌ: مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ، وَفَاطِمَةُ بِنْتُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَخَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ، وَآسِيَةُ
Artinya: “Pemuka wanita ahli surga ada empat: Maryam bintu Imran, Fatimah bintu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, Khadijah bintu Khuwailid, dan Asiyah,” (HR Muslim).
Guna meneladani sifat Khadijah sebagai seorang perempuan independen bagi muslimah modern, mari simak kisahnya:
Pengusaha Sukses dan Mandiri
Khadijah berasal dari keluarga yang terpandang dan terhormat di Makkah, karena latar belakang ayahnya sebagai seorang kepala suku.
Khadijah lahir pada masa jahiliyah, saat penduduk arab masih memiliki kebiasaaan untuk mengubur hidup-hidup bayi perempuannya.
Berkat keteguhan dari ayahnya, untuk tidak mengikuti kebiasaan penduduk arab, Khadijah berhasil mendapatkan pendidikan yang baik.
Ia berhasil mewarisi usaha perdagangan milik ayahnya hingga menjadi seorang pedagang yang sukses dan kaya raya.
Keberhasilan Khadijah dalam berdagang mampu menembus batas sosial yang berada di tengah masyarakat arab yang didominasi oleh laki-laki.
Khadijah adalah seorang yang cerdas dalam memilih partner berdagang, ia selalu mempertimbangkan setiap keputusannya dengan matang.
Hal ini terlihat ketika ia memutuskan kerjasama dengan Rasulullah SAW, keputusan ini berdasarkan pada kejujuran dan akhlak mulia yang Rasulullah SAW miliki.
Selain cerdas, Khadijah juga memiliki karakter yang rendah hati. Tak heran jika banyak dari penduduk quraisy yang ingin memperistri Khadijah.
Perjuangan Khadijah untuk menjadi pedagang yang sukses dan kaya raya dapat menjadi inspirasi bagi muslimah modern yang ingin mengejar karir.
Keberanian Khadijah dalam Memilih Pasangan Hidup
Selain terkenal sebagai pengusaha sukses dan kaya raya, Khadijah juga merupakan sosok yang pemberani.
Jika pada umumnya laki-laki melamar perempuan, maka Khadijah berani menempuh jalan sebaliknya.
Melalui sahabatnya, Nafisah binti Munyah, Khadijah berani mengutarakan keinginannya untuk menikah dengan Rasulullah SAW.
Khadijah tidak menghiraukan akan perbedaan usia dan status sosialnya. Namun, ia menilai berdasarkan kualitas moralnya.
Walaupun harus mengutarakan niat tersebut terlebih dahulu, Khadijah tidak sedikitpun merasa malu. Karena baginya, menikah adalah sesuatu yang suci dan mulia.
Keberanian Khadijah dalam memilih calon pasangan hidup patut dijadikan teladan bagi muslimah modern.
BACA JUGA : Fatimah Az-Zahra: Wanita Penghulu Surga, Simak Penjelasan
Dukungan Khadijah kepada Rasulullah SAW
Sebagai istri yang setia, Khadijah selalu mendukung dakwah Rasulullah. Ia juga membenarkan wahyu pertama yang Rasulullah SAW terima di Gua Hira.
Melalui pamannya, Waraqah bin Naufal, Khadijah berhasil meyakinkan Rasulullah bahwa apa yang beliau terima adalah wahyu dari Allah subhanahu wa ta’ala.
Walaupun sedang dalam masa sulit, ia tetap mendukung penuh dakwah Rasulullah SAW. Bahkan, ia menyumbangkan harta kekayaannya untuk keperluan dakwah Rasulullah SAW.
Peran Khadijah sebagai pendukung setia dalam setiap dakwah Rasulullah SAW menunjukkan betapa kuatnya ia sebagai seorang perempuan.
Hal ini dapat menjadi panutan bagi muslimah modern, bahwa untuk menjadi perempuan independen tidak harus berdiri sendiri. Akan tetapi, perlu dukungan moral dan emosional dari orang lain, terutama dari keluarga.
Ibu yang Penuh Kasih Sayang
Setelah menikah dengan Rasulullah SAW, Khadijah dikaruniai dua putra, yakni Qasim dan Abdullah, serta empat putri, yakni Zainab, Ruqayyah, Umm Kultsum, dan Fatimah.
Sebagai seorang ibu, Khadijah mendidik anak-anaknya dengan penuh kasih sayang. Ia selalu memastikan bahwa anak-anaknya tumbuh dengan nilai-nilai ajaran Islam.
Khadijah berhasil menyeimbangkan perannya sebagai seorang pengusaha sukses, istri yang berbakti, dan ibu yang penuh kasih sayang tanpa mengorbankan salah satunya.
Hal ini patut dijadikan teladan bagi muslimah modern yang sering kali harus menyeimbangkan perannya dalam karir dan keluarga.
Kesimpulan
Khadijah merupakan salah satu contoh independen perempuan yang sukses. Kisah hidupnya sangat menginpirasi muslimah modern yang ingin menyeimbangkan antara karir dan keluarga.
Wallohu A’lam
Oleh Azizatun Nurroniyah